5 Cara Mengajari Anak Belajar Menulis Sejak Dini yang Menyenangkan

Cara Mengajari Anak Belajar Menulis Sejak Dini yang Menyenangkan

Masih banyak yang menganggap bahwa anak belajar menulis sebelum memasuki usia tertentu sebaiknya dihindari karena kurang bagus untuk perkembangan si kecil. Walaupun sebenarnya kemampuan menulis sudah bisa dilatih kepada anak-anak bahkan sejak usia prasekolah.

Tidak belajar baca tulis bukan berarti si kecil tidak diperkenalkan terhadap huruf abjad. Bahkan sebenarnya melatih menulis termasuk melatih kemampuan motorik halus anak. Yang perlu disesuaikan adalah metode pembelajarannya. Bahkan tanpa Anda sadari sebenarnya anak sudah memulai ketrampilan menulis semenjak mereka berusia tiga tahun, melalui aktivitas coret mencoret.

Bahkan, menurut penelitian seorang profesor ilmu psikologi dan otak, bahwa sebenarnya anak usia pra sekolah memiliki pegetahuan mengenai rumus bahasa tertulis. Sekalipun mereka belum mempelajari dan mengetahui bahwa kumpulan tersebut berarti sesuatu, mereka dapat mengerti huruf mana saja yang biasa dikumpulkan menjadi satu. Jadi, sebelum belajar membaca, anak-anak mengenali pola huruf dalam kata-kata, sekalipun mereka tidak mengetahui arti kata tersebut.

Selain melatih kemampuan menulis halus, menulis juga dapat dijadikan sebuah media penyaluran emosi juga merupakan tempat mengekspresikan diri bagi si kecil. Selain itu dengan belajar menulis sejak dini kemunginan anak mengetahui bakat yang berhubungan dengan kepenulisan sejak dini.

Tips Mengajari Anak Belajar Menulis Sejak Dini

Di atas sudah disebutkan bahwa yang perlu disesuaikan dengan usia Anak adalah metode pengajarannya. Anak usia pra sekolah masih memfokuskan diri untuk bermain. Berikut adalah beberapa cara yang dapat anda lakukan untuk mengajar menulis bagi Anak usia pra sekolah:

1. Mulai dengan Belajar Menulis Nama

Cara paling awal dan paling mudah untuk anak memulai belajar menulis adalah belajar menuliskan namanya sendiri. Mulailah dengan mengajari menuliskan nama panggilan. Kemudian dilanjutkan dengan nama panjang.

2. Mengelompokkan Huruf Berdasarkan Bentuknya

Setelah anak lancar menuliskan namanya mulailah mengajari anak menulis huruf abjad dalam bentuk huruf kapital. Agar lebih mudah kelompokkan huruf kapital berdasarkan bentuknya, kemudian ajari anak untuk menulis huruf tersebut per kelompok. Berikut pengelompokan huruf yang mirip

  • Pertama: E F H I L T
  • Kedua: A K M N R V W X Y Z
  • Ketiga: B C D G J O P Q S U

3. Menulis Menggunakan Krayon atau Pensil Grip

Menyesuaikan usianya biasanya anak usia 3 tahun lebih menyukai sesuatu yang berwarna. Selain itu untuk usia tersebut, memegang pulpen atau pensil akan terasa menylitkan. Anda dapat memulai mengajari menulis dengan alat tulis berukuran besar seperti crayon atau pensil grip. Selain ukurannya lebih memudahkan anak-anak warnanya juga dapat membuat anak menjadi lebih fokus.

4. Menggunakan Perumpamaan untuk Membantu Anak Mengingat Huruf

Anak seringkali kesulitan untuk menghafal huruf. Untuk memudahkan anak, anda dapat membuat perumpamaan yang lebih mudah untuk diingat. Berikut beberapa contok penggambaran huruf kapital agar lebih mudah diingat oleh anak:

  • Huruf B adalah garis dengan dua gelembung.
  • Huruf D adalah garis dengan satu perut besar.
  • Huruf H adalah dua jalan yang dilintasi jembatan.

5. Buat Aktivitas Writing Time dengan Berbagai Bahan

Jika si kecil masih terlalu sulit menulis dengan alat, Anda dapat memulai dengan mengajari anak menulis menggunakan jari. Hal ini dilakukan untuk melemaskan jari-jari anak. Anda dapat menggunakan media pasir atau bahkan tepung yang disebarkan pada alas seperti karton ataupun papan tipis. Pandu anak untuk menggerakkan telunjukknya sebagai alat untuk menulis. Arahkan anak dengan kata-kata agar anak lebih mudha melakukkannya.

Demikianlah beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk mengajari si kecil belajar membaca sejak usia dini. Namun yang perlu diingat adalah Anda harus melakukannya dengan cara yang menyenangkan. Selain itu, jangan paksakan durasi belajarnya karena anak usia pra sekolah umumnya belum mampu fokus terlalu lama.