Energi Fosil dan Kaitannya dengan Audit Energi untuk Terciptanya Efisiensi Energi di Dunia Industri

Energi Fosil Kaitannya dengan Audit Energi Terciptanya Efisiensi Energi Dunia Industri

Pada dasarnya saat ini penggunaan energi fosil masih mendominasi berbagai aktivitas industri maupun skala yang lebih kecil. Penggunaan energi fosil mencapai 87 % dari total keseluruhan. Dari fakta tersebut, maka melakukan efisiensi energi dengan tepat bersama perusahaan audit energi menjadi sangat penting seiring eksplorasi energi baru yang terus dilakukan.

Pertimbangan-pertimbangan dalam Melakukan Audit Energi

Tentu dalam melakukan audit energi, terdapat pertimbangan lain yang perlu diperhatikan. Pada dasarnya energi fosil memiliki sifat tidak dapat diperbaharui sehingga memerlukan waktu yang lama dalam proses pembentukan minyak bumi, gas alam, dan batu bara.

Kemudian minyak bumi yang digunakan tersebut cepat sekali habis. Oleh karena itu, diperlukan sumber energi lain untuk menjaga kandungan minyak bumi.

Contoh sumber-sumber yang dapat dikonversi menjadi energi lain yang berguna antara lain :

  • Energi angin
  • Energi matahari
  • Energi gelombang laut
  • Energi panas bumi
  • Energi dari tumbuhan misalnya dari minyak kelapa sawit dan jarak.

Apakah Sudah Sukup dengan Melakukan Audit Energi?

Audit energi adalah bagian dari manajemen energi yang merupakan sistem dengan lingkup lebih luas lagi dalam pengelolaan energi. Sewatama menyediakan jasa audit energi yang menghasilkan manfaat bagi perusahaan sesuai dengan dengan standar ISO 50001 mengenai pengelolaan energi yaitu:

  1. Mengidentifikasi dan mengelola terjadinya risiko pasokan energi di masa depan sehingga lebih siap dalam menghadapi situasi berkaitan dengan ketersediaan energi.
  2. Mengukur dan mengamati penggunaan energi untuk menemukan peluang peningkatan penghematan energi sehingga tercipta efisiensi energi.
  3. Seluruh kinerja ditingkatkan guna mengurangi pemakaian energi sehingga biaya pun dapat dipangkas dan tidak membengkak.
  4. Mematuhi regulasi pemerintah mengenai pengelolaan lingkungan yang lebih baik dengan mengurangi emisi karbon dari pembakaran energi.
  5. Meningkatkan kesadaran di seluruh jajaran anggota organisasi/perusahaan.
  6. Membuat citra dan kredibilitas perusahaan lebih baik lagi di mata stakeholder dan customer.
  7. Efisiensi operasional menjadi meningkat dalam praktek pemeliharaan sumber energi.

Penggunaan energi fosil memang menyebabkan emisi gas buangan yang banyak memberikan efek negatif. Oleh karena itu, efisiensi energi sangat dibutuhkan agar efek negatif tersebut bisa diminimalisir sehingga pengelolaan energi yang tepat pun akan terwujud.