Pengertian Katarak, Gejala, Penyebab dan Penanganan yang Perlu Diketahui

Katarak merupakan kondisi mata yang sering terjadi, terutama pada kelompok usia lanjut. Kondisi ini dapat berdampak serius pada kemampuan penglihatan individu jika tidak ditangani dengan baik.
Kali ini kami akan secara rinci membahas katarak, mencakup definisi, gejala, penyebab, penanganan yang relevan.
Pengertian Katarak
Katarak adalah sebuah gangguan kesehatan pada mata, di mana melibatkan perubahan lensa mata yang biasanya jernih dan transparan menjadi buram atau keruh.
Lensa mata berfungsi layaknya lensa pada kamera, yang membantu mengarahkan cahaya ke retina di bagian belakang mata. Di mana cahaya tersebut diubah menjadi sinyal saraf, yang kemudian dikirim ke otak untuk membentuk gambar yang dapat dilihat oleh individu.
Ketika lensa mata menjadi buram, gambar yang mencapai retina juga menjadi buram, mengakibatkan gangguan serius pada penglihatan.
Gejala Katarak
Gejala mata katarak dapat bervariasi dalam tingkat keparahan, dan beberapa gejala yang umumnya dialami oleh penderita katarak adalah sebagai berikut:
1. Penglihatan Kabur
Salah satu gejala utama katarak adalah penglihatan menjadi kabur. Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan lensa mata yang keruh, untuk melakukan fokus yang tepat.
2. Penurunan Penglihatan Malam Hari
Orang dengan katarak sering mengalami kesulitan melihat dengan jelas pada malam hari, atau dalam kondisi pencahayaan yang rendah. Gejala ini dapat mengganggu kemampuan untuk mengemudi atau beraktivitas di malam hari.
3. Penglihatan Ganda
Dalam beberapa kasus, katarak dapat menyebabkan penglihatan ganda. Ini terjadi ketika cahaya yang memasuki mata terbagi oleh lensa yang bermasalah.
4. Perubahan Warna
Kondisi buramnya lensa mata dapat mengakibatkan perubahan persepsi warna. Berbagai warna mungkin akan tampak pudar, atau bahkan berubah menjadi kuning atau cokelat.
5. Lebih Sensitif Terhadap Cahaya
Mata yang terkena katarak dapat terasa lebih sensitif terhadap cahaya yang terang. Orang dengan katarak, acap kali merasa tidak nyaman ketika terpapar sinar matahari langsung, atau cahaya yang terlampau terang.
6. Perubahan Kebutuhan Penerangan
Katarak dapat membuat aktivitas sehari-hari seperti membaca atau menulis menjadi lebih sulit. Seseorang mungkin akan memerlukan pencahayaan yang lebih baik, untuk dapat melihat dengan jelas.
Penyebab Katarak
Penyebab katarak dapat bervariasi, dan beberapa faktor risiko yang dapat memicu atau meningkatkan risiko terjadinya katarak meliputi:
1. Penuaan
Bukan rahasia lagi, jika penuaan merupakan faktor risiko utama untuk katarak. Seiring bertambahnya usia, lensa mata mengalami perubahan yang menyebabkan kondisi ini.
2. Faktor Genetik
Riwayat keluarga dengan katarak juga dapat meningkatkan risiko seseorang secara genetik, untuk mengalami kondisi ini.
3. Paparan Matahari Berlebih
Sinar ultraviolet (UV) dari matahari juga mampu merusak lensa mata. Paparan sinar UV yang berlebihan tanpa perlindungan mata yang memadai, dapat meningkatkan risiko katarak.
4. Merokok
Merokok adalah faktor risiko yang dapat diubah. Kebiasaan merokok secara signifikan dapat meningkatkan risiko terjadinya katarak.
5. Cedera Mata
Cedera pada mata, terutama yang melibatkan trauma pada lensa mata, dapat memicu perkembangan katarak.
6. Konsumsi Obat-obatan Tertentu
Mengonsumsi obat-obatan tertentu dalam jangka panjang, dapat meningkatkan risiko katarak. Misalnya saja steroid.
7. Penderita Diabetes
Beberapa penyakit seperti diabetes, dipercaya juga dapat meningkatkan risiko katarak.
Penanganan Katarak
Penanganan katarak biasanya akan melibatkan tindakan bedah, yang dikenal sebagai operasi katarak atau fakoemulsifikasi. Beberapa poin penting tentang pengobatan katarak adalah sebagai berikut:
1. Evaluasi Dokter Mata
Sebelum menjalani operasi katarak, pasien akan menjalani evaluasi oleh dokter mata. Hal ini biasanya mencakup pemeriksaan mata menyeluruh, guna menentukan tingkat keparahan katarak, dan apakah pasien merupakan kandidat yang cocok untuk operasi.
2. Prosedur Operasi
Operasi katarak biasanya dilakukan dengan teknik yang minim invasif. Selama prosedur ini, dokter akan mengangkat lensa mata yang keruh, dan menggantinya dengan lensa intraokular (IOL) yang jernih.
3. Pemulihan
Setelah operasi, pasien perlu menjalani periode pemulihan. Pada fase ini akan melibatkan penggunaan tetes mata, dan pasien perlu menghindari aktivitas tertentu, agar tidak memengaruhi hasil operasi.
4. Pilihan Lensa IOL
Ada beberapa jenis lensa IOL yang dapat dipilih, termasuk lensa monofokal yang fokus pada satu jarak pandang, dan lensa multifokal yang memungkinkan penglihatan baik jarak jauh maupun dekat.
5. Pemeliharaan Mata
Merawat mata dengan baik setelah operasi merupakan kunci utama, untuk menjaga kesehatan mata dan memaksimalkan hasil operasi.

