Angkatan Kerja Tenaga Kerja Kesempatan Pengangguran Ekonomi Pembangunan
Penduduk adalah salah satu modal pembangunan suatu negara. Pada materi pelajaran ekonomi di kelas X dulu, Anda telah mengenal tentang pendapatan nasional. Dalam konsep pendapatan nasional, jumlah penduduk akan memengaruhi pendapatan per kapita suatu negara. Karena, pendapatan per kapita dihitung dari jumlah pendapatan nasional dibagi dengan jumlah penduduk.
Namun, jumlah penduduk yang meningkat pesat bisa menimbulkan masalah bagi pembangunan. Mengapa demikian? Bukankah kondisi pertambahan penduduk menunjukkan adanya peningkatan faktor produksi? Untuk mengetahui jawabannya, perhatikan peta konsep berikut ini!
Perkembangan jumlah penduduk yang tidak diimbangi dengan peningkatan kesempatan kerja akan menimbulkan pengangguran. Pengangguran mengakibatkan menurunnya pendapatan nasional. Karena itu, pengangguran merupakan permasalahan ketenagakerjaan yang dialami oleh semua negara.
Mengatasi masalah pengangguran juga merupakan tujuan pembangunan yang diselenggarakan oleh pemerintah di seluruh dunia. Untuk itulah, tingginya angka pengangguran merupakan masalah penting yang harus segera diatasi oleh pemerintah. Maka, wajar bila dikatakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan, antara lain, adalah keberhasilan pemerintah dalam mengurangi pengangguran.
Salah satu bidang pembangunan yang diselenggarakan pemerintah adalah pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui peningkatan pendapatan perkapita dan pendapatan nasional. Tingginya angka pengangguran merupakan hambatan dalam mewujudkan tujuan tersebut.
Pengangguran menimbulkan masalah perekonomian, sosial, dan yang lainnya. Untuk itulah, pembangunan ekonomi juga bertujuan untuk mengurangi jumlah pengangguran. Mengapa? Melalui pembangunan ekonomi,pemerintah berusaha untuk meningkatkan investasi. Peningkatan investasi akan memperluas dan menciptakan kesempatan kerja baru. Dengan demikian, angkatan kerja yang belum mendapatkan kesempatan kerja dapat terserap seluruhnya. Bila hal ini terjadi, apakah pembangunan nasional akan meningkat? Agar dapat menjawab pertanyaan tersebut, pelajarilah materi bab ini hingga tuntas!
Pada materi bab ini, Anda diajak untuk mempelajari tentang kondisi ketenagakerjaan dan dampaknya terhadap pembangunan ekonomi, yaitu dengan menguasai klasifikasi ketenagakerjaan, mendeskripsikan tujuan pembangunan, dan proses pertumbuhan ekonomi serta fenomena pengangguran beserta dampaknya terhadap pembangunan nasional.
Materi ini sangat penting untuk Anda pelajari sebagai pelajar dan generasi muda penerus cita-cita luhur bangsa. Karena dengan mempelajari bab ini, Anda akan memahami kondisi negara kita terutama yang berhubungan dengan tenaga kerja.
Kata Kunci : Angkatan kerja, tenaga kerja, kesempatan kerja, pengangguran.
Pengertian Kesempatan Kerja
Apa rencanamu setelah lulus dari SMA/MA nanti? Ingin bekerja atau melanjutkan pendidikan? Tanyakan juga hal ini pada teman-teman sekelasmu! Mungkin ada yang ingin bekerja, atau ada pula yang ingin melanjutkan pendidikan. Bahkan ada yang menginginkan keduanya, bekerja dan belajar.
Jika Anda telah mendapatkan jawabnya maka jawablah pertanyaan ini. Jika Anda memilih bekerja atau melanjutkan pendidikan maka hal-hal apa saja yang harus dipersiapkan mulai dari sekarang? Buatlah prediksi tentang keadaan dua tahun ke depan! Berapa banyak orang-orang seusiamu di kotamu, di provinsimu, bahkan di Indonesia yang menginginkan bekerja ataupun melanjutkan pendidikan? Carilah informasi tentang ketersediaan lapangan kerja yang ada di kotamu, di provinsimu, bahkan di Indonesia! Juga carilah informasi tentang jumlah daya tampung perguruan tinggi yang ada. Bisakah Anda semua nanti tertampung di dalamnya?
Bagi Anda yang menginginkan untuk bekerja, perlu bekal pengetahuan dan keterampilan agar dapat terserap dalam lapangan kerja. Kemampuan kerja apa yang bisa Anda tawarkan di dunia kerja? Atau bahkan Anda menginginkan untuk membuat lapangan kerja sendiri dengan melakukan wiraswasta di bidang tertentu? Itu bagus! Artinya Anda telah dapat membuka kesempatan kerja bagi diri sendiri bahkan tidak menutup kemungkinan untuk orang lain, bukan? Dengan demikian, Anda telah membantu pemerintah untuk mengatasi pengangguran. Masalah pembangunan yang banyak dihadapi oleh banyak negara baik negara yang sedang berkembang maupun negara yang telah maju adalah masalah ketenagakerjaan, antara lain adalah meningkatnya jumlah angkatan kerja tidak diimbangi dengan meningkatnya kesempatan kerja. Apakah kesempatan kerja itu?
Kesempatan kerja (demand for labor) adalah suatu keadaan yang menggambarkan ketersediaan pekerjaan (lapangan kerja) untuk diisi oleh para pencari kerja. Atau dengan kata lain, kesempatan kerja adalah jumlah lapangan kerja yang tersedia bagi masyarakat baik yang telah diisi maupun jumlah lapangan kerja yang masih kosong.
Kesempatan kerja erat hubungannya dengan kemampuan pemerintah untuk menciptakan iklim investasi yang nyaman dan kualitas sumber daya manusia dalam menciptakan lapangan kerja. Peningkatan investasi akan membuka atau memperluas kesempatan kerja. Karena peningkatan investasi akan menyebabkan peningkatan produksi. Sehingga akan menyerap atau menampung sumber daya manusia yang lebih banyak. Bila jumlah kesempatan kerja dengan angkatan kerjanya seimbang, maka tidak akan terjadi adanya pengangguran.
Apa itu angkatan kerja?
LATIHAN
Kerjakan dengan benar!
1. Apakah yang dimaksud kesempatan kerja?
2. Bagaimanakah seseorang dapat menciptakan kesempatan kerja?
3. Apa usaha pemerintah untuk meningkatkan kesempatan kerja?
4. Apa akibatnya bila dalam suatu negara tidak terjadi peningkatan kesempatan kerja?
5. Apa hubungan antara peningkatan investasi dengan peningkatan kesempatan kerja?
Angkatan Kerja
Membicarakan angkatan kerja sebenarnya berhubungan erat dengan jumlah penduduk. Mengapa? Karena ukuran besarnya angkatan kerja sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan jumlah penduduk yang sudah memasuki usia kerja. Penduduk usia kerja terdiri atas dua jenis, yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja dapat didefinisikan sebagai penduduk yang sudah memasuki usia kerja, baik yang sudah bekerja, belum bekerja, atau sedang mencari pekerjaan. Prof. Soemitro Djojohadikusumo mendefinisikan angkatan kerja (labor force) sebagai bagian dari jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan atau yang sedang mencari kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang produktif. Bagaimana pandangan pemerintah mengenai angkatan kerja ini? Pemerintah menetapkan bahwa penduduk yang sudah memasuki usia kerja adalah mereka yang berusia minimal 15 tahun dan di atas 65 tahun bukan merupakan penduduk usia kerja. Namun, tidak semua penduduk yang memasuki usia kerja disebut angkatan kerja sebab penduduk yang tidak aktif dalam kegiatan ekonomi tidak termasuk dalam kelompok angkatan kerja. Siapakah yang termasuk dalam kelompok ini? Ibu rumah tangga, pelajar, mahasiswa, dan penerima pendapatan (pensiunan) tidak termasuk dalam kelompok angkatan kerja. Berapa orang dalam keluargamu yang termasuk angkatan kerja?
Angkatan kerja dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu pekerja (employed) dan bukan pekerja atau pengangguran (unemployed). Pekerja adalah penduduk angkatan kerja yang benar-benar mendapat pekerjaan penuh, sedangkan pengangguran adalah penduduk usia kerja tetapi belum mendapatkan kesempatan bekerja.
Pekerja (employed) sendiri dikelompokkan menjadi dua, yaitu pekerja penuh (full employed) dan pekerja setengah pengangguran (underemployed).
Pekerja penuh adalah angkatan kerja yang sudah memenuhi syarat sebagai pekerja penuh yaitu jam kerja minimal 40 jam per minggu, dan bekerja sesuai dengan keahlian atau berdasarkan pendidikan.
Sedangkan setengah pengangguran adalah pekerja yang tidak memenuhi jam kerja minimal sehingga pendapatannya juga di bawah standar minimal. Pekerja seperti ini tingkat produktivitasnya rendah karena mereka bekerja bukan pada bidang keahliannya dan tidak sesuai latar belakang pendidikannya. Misalnya, sarjana yang bekerja sebagai tukang antar koran di pagi hari.
Kelompok angkatan kerja bukan pekerja atau pengangguran (unemployed) ini dikelompokkan lagi menurut sifat dan penyebabnya, yaitu sebagai berikut.
Pengangguran berdasarkan sifatnya
Pengangguran berdasarkan sifatnya ada tiga macam, yaitu sebagai berikut.
Pengangguran terbuka
Pengangguran terbuka adalah bagian dari angkatan kerja yang tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan (baik bagi mereka yang belum pernah bekerja sama sekali maupun yang sudah penah bekerja), atau sedang mempersiapkan suatu usaha, mereka yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin untuk mendapatkan pekerjaan dan mereka yang sudah memiliki pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.
Setengah pengangguran
Setengah pengangguran, adalah tenaga kerja yang bekerja tidak optimum dilihat dari jam kerja. Dengan kata lain, jam kerjanya dalam satu minggu kurang dari 40 jam.
Pengangguran terselubung
Pengangguran terselubung, adalah tenaga kerja yang bekerja secara tidak optimum karena kelebihan tenaga kerja. Misalnya seorang petani yang menggarap sawah sebenarnya cukup dikerjakan oleh satu orang, tetapi karena anaknya tidak punya pekerjaan maka ia ikut menggarap tanah tersebut. Dalam hal ini anak petani tersebut termasuk pengangguran terselubun
Pengangguran berdasarkan penyebabnya
Pengangguran berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi berikut ini.
Pengangguran siklis atau karena siklus konjungtur
Pengangguran siklis atau karena siklus konjungtur, yaitu pengangguran yang terjadi akibat gelombang konjungtur atau perubahan naik turunnya gelombang ekonomi. Misalnya, pengangguran karena PHK massal akibat resesi ekonomi.
Pengangguran friksi atau pengangguran sementara
Pengangguran friksi atau pengangguran sementara, yaitu pengangguran sementara waktu. Misalnya, seseorang yang sedang menunggu waktu panggilan mulai kerja.
Pengangguran teknologi
Pengangguran teknologi, yaitu pengangguran akibat perubahan teknologi seperti teknologi manual menjadi teknologi elektronik. Misalnya, seseorang yang tidak mampu memenuhi tuntutan pekerjaan untuk menggunakan komputer maka dengan sendirinya ia akan digantikan oleh karyawan lain yang mampu menggunakan komputer.
Pengangguran musiman
Pengangguran musiman, yaitu pengangguran akibat perubahan musim atau kegagalan musim. Misalnya, petani menganggur karena musim paceklik, nelayan menganggur karena musim badai.
Pengangguran voluntary
Pengangguran voluntary, yaitu pengangguran yang terjadi karena seseorang yang masih mampu bekerja tetapi dengan sukarela ia tidak bekerja karena telah memiliki penghasilan dari harta kekayaan mereka. Misalnya: menyewakan rumah, kendaraan, dan menikmati bunga uang simpanan.
Pengangguran struktural
Pengangguran struktural, yaitu pengangguran karena perubahan struktur ekonomi. Misalnya, negara agraris yang berubah menjadi negara industri, lahan-lahan pertanian digunakan untuk pabrik sedangkan tenaga kerjanya belum mempunyai keterampilan di sektor industri.
Uraian di atas apabila diterjemahkan dalam bentuk bagan akan tampak seperti berikut.
Selain jumlah penduduk, pertumbuhan angkatan kerja dipengaruhi pula oleh struktur penduduk berdasarkan jenis kelamin, usia penduduk, dan tingkat pendidikan. Makin banyak komposisi jumlah penduduk laki-laki dalam suatu negara, semakin tinggi pula angkatan kerja di negara tersebut. Mengapa? Karena ibu rumah tangga tidak digolongkan sebagai angkatan kerja. Sementara usia penduduk berpengaruh terhadap jumlah angkatan kerja dalam suatu negara karena semakin besar jumlah penduduk yang berusia produktif maka semakin tinggi angkatan kerjanya. Selanjutnya, semakin rendah tingkat pendidikan suatu negara akan makin rendah pula angkatan kerjanya karena saat ini tingkat pendidikan dan keterampilan merupakan salah satu syarat untuk memasuki dunia kerja.
LATIHAN
Kerjakan dengan benar!
1. Apa yang dimaksud dengan penduduk usia kerja?
2. Jelaskan pembagian dari penduduk usia kerja!
3. Siapakah yang termasuk bukan usia kerja?
4. Siapakah yang termasuk bukan angkatan kerja?
5. Jelaskan pengangguran berdasarkan penyebabnya!
Tenaga Kerja
Anda telah mempelajari materi mengenai kesempatan kerja, angkatan kerja, beserta pengelompokan angkatan kerja. Berikut ini Anda akan mempelajari tentang tenaga kerja. Apa yang dimaksud dengan tenaga kerja? Tenaga kerja adalah penduduk yang telah memasuki usia kerja, baik yang sudah bekerja maupun aktif mencari kerja, yang masih mau dan mampu untuk melakukan pekerjaan. Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang sangat penting bagi setiap negara disamping faktor alam dan faktor modal. Mengapa tenaga kerja disebut sebagai faktor produksi? Karena meskipun suatu negara memiliki sumber daya alam dan modal yang besar ia tetap membutuhkan tenaga kerja sebagai salah satu faktor produksinya. Contoh, Malaysia yang kaya akan sumber daya alam dan modal harus mendatangkan tenaga kerja dari Indonesia untuk mengisi kekurangan tenaga kerja berbagai sektor ekonominya. Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Bukankah Indonesia juga kaya dengan aneka ragam sumber daya alam? Mengapa tenaga kerja di Indonesia tidak mampu memanfaatkan kekayaan alamnya? Coba Anda lakukan analisis terhadap permasalahan tersebut!
LATIHAN
Kerjakan dengan benar!
1. Apakah yang dimaksud dengan tenaga kerja?
2. Apa perbedaan pekerja penuh dengan setengah pengangguran?
3. Mengapa setiap tahun jumlah angkatan kerja selalu meningkat?
TUGAS KELOMPOK
Cermati pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Apakah tenaga kerja semata-mata hanya sebagai faktor produksi?
2. Di negara kita ada fenomena pekerja yang belum memasuki usia kerja. Apakah mereka sudah dapat dikategorikan sebagai angkatan kerja?
Lakukanlah diskusi atas permasalahan di atas dengan empat orang anggota yang terdiri atas dua orang siswa putri dan dua orang siswa putra! Tulislah hasil diskusimu dalam bentuk makalah!
Tujuan Pembangunan Nasional
Setiap negara merdeka menghendaki kemakmuran bagi rakyatnya. Citacita kemakmuran rakyat dapat diwujudkan melalui pembangunan. Pembangunan merupakan suatu proses perubahan terus-menerus menuju ke arah perbaikan di segala bidang kehidupan.
Pembangunan nasional merupakan suatu proses perbaikan yang bersifat menyeluruh (multidimensi) agar terdapat perubahan-perubahan yang berarti dalam struktur, sikap mental, sosial kemasyarakatan, dan kelembagaan nasional.
Ciri-ciri pembangunan nasional
Pembangunan nasional mempunyai ciri-ciri umum, yaitu sebagai berikut.
1. Pembangunan nasional merupakan proses perbaikan dalam berbagai aspek kehidupan agar terjadi perubahan-perubahan yang lebih berarti, yang dilakukan secara terus menerus dari waktu ke waktu.
2. Dalam pembangunan nasional diperlukan adanya rencana-rencana yang terarah.
Sejak tahun 1998 bangsa Indonesia mengalami krisis moneter yang disusul adanya krisis multidimensional sehingga melahirkan era baru reformasi. Krisis moneter ini ditandai oleh adanya kelesuan perekonomian nasional. Apakah wujud kelesuan perekonomian nasional ini? Terjadinya peningkatan harga-harga secara umum (inflasi), menurunnya kurs rupiah terhadap mata uang asing, maraknya PHK, rendahnya kinerja aparatur negara, korupsi yang merajalela tanpa adanya penegakan hukum yang adil, dan rendahnya produktivitas BUMN merupakan berbagai wujud kelesuan perekonomian nasional. Lalu, apakah yang telah dilakukan pemerintah dalam era reformasi guna mengatasi krisis moneter tersebut?
Dalam era reformasi dilakukan perubahan-perubahan dalam sistem ketatanegaraan bangsa Indonesia. Di antaranya adalah amandemen UndangUndang Dasar 1945. Dalam UUD 1945 yang telah diamandemen tersebut, program pembangunan yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia tidak lagi dituangkan dalam sebuah garis-garis besar haluan negara yang ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat setiap lima tahun. Platform politik atau
visi dan misi presiden terpilihlah yang menggantikannya. Maka, sejak pemilihan umum tahun 2004 berhasil dilaksanakan, platform politik atau visi dan misi presiden terpilihlah yang digunakan sebagai arah tujuan pembangunan.
Selama masa kampanye para calon presiden secara terbuka membeberkan platform atau visi dan misi mereka dalam pembangunan Indonesia ke depan. Dengan demikian, seluruh rakyat Indonesia dapat mengetahui dan mencatat janji apa saja yang mereka ucapkan. Pakar politik dari UI Arbi Sanit berpendapat, tidak adanya GBHN membuat presiden terpilih mendatang memiliki keleluasaan menginterpretasikan Pancasila sesuai visi dan misinya ke dalam program-program yang dituangkan dalam UU tentang APBN. Jadi, cerminan program-program pembangunan yang akan dilaksanakan dapat dilihat dari APBN yang ditetapkan oleh DPR sebagai UU. Sehingga, berbagai kebijakan yang akan dijalankan oleh pemerintah mendatang masih harus dibahas dengan DPR.
Presiden terpilih harus menyertakan tim yang tangguh di sektor ekonomi, pendidikan, kesehatan, pertanian, perikanan, dan sektor lainnya. Untuk program ini harus ada program aksi. Misalnya, apa yang akan dicapai selama 100 hari pemerintahan. Di sektor pendidikan akan membebaskan SPP untuk SD hingga SLTP. Untuk pemberantasan KKN akan diproses 10 koruptor di pengadilan. Untuk ekonomi akan ditingkatkan ekspor udang ke Jepang sebesar 50 persen. Dengan begitu rakyat akan dapat dengan mudah mengecek, apakah dalam 100 hari itu sudah diproses di pengadilan 10 koruptor, apakah ekspor udang ke Jepang sudah meningkat 50 persen, dan apakah SPP untuk murid SD hingga SLTP sudah bebas sama sekali? Kalau ada yang belum dilaksanakan, rakyat termasuk LSM dan pers bisa menanyakan sekaligus mengingatkan pemerintah bahwa target 100 hari pemerintahan belum tercapai. Tim ini harus menguasai masalah yang sedang dihadapi bangsa. Misalnya, kalau ingin membebaskan SPP murid SD dan SLTP harus jelas anggaran diambil dari pos mana dan berapa. Ini harus dihitung dengan tepat agar program lainnya tetap berjalan dengan baik.
Guna mewujudkan visi dan misi yang telah dijanjikan pada masyarakat tersebut, presiden menyusun program-program pembangunan yang dibantu oleh menteri-menteri dan unit-unit kerja pembantu presiden. Misalnya untuk melakukan peningkatan dan pengelolaan program-program pemerintah dan agenda reformasi yang dilakukan pemerintah presiden membentuk Unit Kerja Presiden untuk Pengelolaan Program dan Reformasi (UKP3R) melalui Keppres No. 17/2006 Tentang Pembentukan UKP3R. Lalu, apakah tugastugas yang dilaksanakannya?
Unit Kerja Presiden untuk Pengelolaan Program Reformasi (UKP3R)
Unit Kerja Presiden untuk Pengelolaan Program Reformasi (UKP3R) mengemban lima tugas utama pembangunan, yaitu sebagai berikut.
1. Perbaikan iklim investasi
2. Perbaikan administrasi pemerintahan
3. Peningkatan usaha kecil menengah
4. Peningkatan kinerja BUMN
5. Perbaikan penegakan hukum
Perhatikan ilustrasi kasus berikut ini untuk memperdalam wawasan Anda mengenai materi dalam subbab ini! Ilustrasi berikut ini merupakan gambaran kondisi ketenagakerjaan dewasa ini.
Pengangguran Masih Tinggi
Jakarta, Tingkat pengangguran terbuka di Indonesia pada Februari 2007 masih mencapai 9,75% dari angkatan kerja atau 10,55 juta jiwa. Data pengangguran tersebut sudah mengalami penurunan sebesar 384 ribu dibandingkan hasil survei tenaga kerja Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2006. Tetapi menurut Kepala BPS Rusman Heriawan, jumlah pengangguran tersebut dinilai masih tinggi. “Memang jumlahnya turun, tapi jumlah pengangguran masih besar. Februari, pengangguran mencapai 10,55 juta, artinya pengangguran ada di mana-mana,” kata Rusman di Jakarta, kemarin.
Dia menjelaskan, masih tingginya tingkat pengangguran terbuka saat ini akan menyulitkan pemerintah untuk mencapai target penurunan jumlah pengangguran menjadi 5% pada 2009. “Kecuali kalau pertumbuhan ekonominya kinclong terus ya bisa.Tapi kalau tidak, jangan berharap 5% akan bisa tercapai pada 2009,” kata Rusman. Berdasarkan data BPS, pada Februari 2007, jumlah angkatan kerja Indonesia mencapai 108,13 juta orang atau bertambah 1,74 juta orang dibanding situasi pada Agustus 2006. Tingkat pengangguran terbuka pada Februari mencapai 9,75% ini berarti turun dibanding Agustus 2006 yang mencapai 10,28%, atau turun 556 ribu orang dibanding Februari 2006 yang mencapai 11,10 juta orang (10,40%).
Jumlah pengangguran ini menjadi hal yang ironis, kata Rusman, karena masih berada di atas 10 juta. “Singapura saja jumlah penduduknya hanya 4 juta orang, berarti jumlah pengangguran kita dua kali lipat penduduk Singapura,” ujar dia. Situasi ketenagakerjaan pada Februari 2007, menurut Rusman, terlihat dari meningkatnya jumlah tenaga kerja pada seluruh sektor. Adapun yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah pada sektor perdagangan, industri, dan jasa kemasyarakatan. Dari sisi gender, jumlah tenaga kerja perempuan bertambah 2,12 juta orang.
“Penambahan terbesar terutama di sektor pertanian dan perdagangan, sedangkan jumlah pekerja laki-laki hanya bertambah 287 ribu orang,”kata dia. Namun, dia mengingatkan bahwa sektor yang paling kritis akan menambah pengangguran baru adalah pertanian. Dia beralasan, sektor pertanian bersifat musiman, yakni tergantung pada musim panen. Jika pemerintah tidak melakukan antisipasi, terutama pada saat paceklik, kata Rusman, jumlah pengangguran dipastikan bakal membengkak.
Karena itu, dia mengusulkan agar Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dilakukan ketika musim paceklik. “PNPM harus diimplementasikan ketika pertanian paceklik. Karena potret referensi waktu itu sangat penting sehingga mungkin akan beda nanti (situasinya) pada Agustus. Atau boleh jadi tenaga kerja perempuan masih bertahan di pertanian atau melimpah di sektor lain,atau menganggur,” ujar Rusman.
Menko Optimistis Di lain pihak, Menko Perekonomian Boediono optimistis hingga dua tahun mendatang jumlah pengangguran dapat tergerus secara bertahap dengan peningkatan laju pertumbuhan ekonomi. Meski begitu, untuk saat ini Menko mengakui jumlah pengangguran masih tinggi. “Memang tingkat pengangguran kita masih tinggi,” kata Menko dalam keterangan pers tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2008 di Gedung Bappenas.
Menko menjelaskan, percepatan laju ekonomi kuartal I 2007 yang mencapai 6%, telah meningkatkan kemampuan ekonomi nasional menyerap pengangguran. Sepanjang Februari 2005 hingga Februari 2007, telah terjadi penurunan pengangguran terbuka sebesar 300.000. “Maka, dalam dua tahun terakhir telah tercipta 2,68 juta kesempatan kerja baru. Tambahan terbesar terjadi dalam satu tahun terakhir (Februari 2006-Februari 2007) yaitu 2,38 juta,”kata dia. Boediono menjelaskan, upaya menggerus pengangguran dilakukan secara bertahap hingga 2009.
Dia memastikan, apabila target pertumbuhan ekonomi tahun ini 6,3% dan tahun depan 6,8% sampai 7% tercapai, lapangan kerja baru yang tercipta hingga 2009 akan lebih besar lagi dibanding periode 2005-2006. “Sehingga nanti stok yang menganggur itu akan turun lagi (kepastian) angkanya nanti,”kata dia. Dia menjelaskan, pemerintah terus berupaya menggenjot pertumbuhan ekonomi secara sektoral sebab penciptaan lapangan kerja berkorelasi positif dengan laju pertumbuhan sektor tersebut.
Sektor yang tumbuh lebih cepat, seperti sektor perdagangan atau industri, menciptakan lapangan kerja lebih besar. Dalam paparan tentang RKP 2008, Boediono menjelaskan bahwa berdasarkan sidang paripurna kabinet, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyepakati rancangan akhir RKP 2008. Tema kerja pemerintah tahun depan adalah “Percepatan Pertumbuhan Ekonomi untuk Mengurangi Kemiskinan dan Pengangguran”. “Jadi, anggaran pemerintah yang menyangkut hal itu akan kita maksimalkan, sementara yang tidak penambahannya akan kita batasi,”kata dia.
Dia menjelaskan, tahun depan anggaran pemerintah akan “banting setir”, yakni fokus pada pembangunan infrastruktur sehingga dapat menopang target pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Besarnya alokasi anggaran infrastruktur pada 2008 sekaligus diharapkan menciptakan lapangan kerja secara langsung.”Target pengangguran tahun depan sebesar 8-9%, dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 6,3%.Tahun 2008 itu masih merupakan tahun yang baik bagi ekonomi. Kalau tahun 2009 sudah tahun politik, di antara kami (menteri ekonomi) sudah ada yang terlibat kampanye,”kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Meneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta menambahkan, penciptaan kesempatan kerja menjadi prioritas pertama RKP 2008 bersama peningkatan investasi dan ekspor. Dia mencontohkan proyek pemeliharaan 30.139 kilometer jalan nasional dan 47.500 meter jembatan oleh Departemen Pekerjaan Umum. Proyek-proyek itu diharapkan menciptakan lapangan kerja secara langsung.
Sumber: [SINDO] Rabu, 16 Mei 2007, 11:06 WIB
Dalam ilustrasi yang Anda baca, terlihat adanya Rencana Kerja Pemerintah (RKP) untuk mengatasi permasalahan pembangunan, yaitu pengangguran. Coba Anda tulis dengan bahasa Anda sendiri mengenai hal-hal berikut permasalahan dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tersebut!
LATIHAN
Kerjakan dengan benar!
1. Apakah yang dimaksud pembangunan nasional?
2. Dimanakah tertuang rencana-rencana pembangunan nasional kita?
3. Siapakah yang menyusun dan menetapkan APBN?
TUGAS INDIVIDU
Untuk mengasah kemampuan Anda dalam berinteraksi sosial dan menguji kecakapan akademik Anda, lakukan tugas ini sendiri!
Coba Anda amati dan perhatikan! Bagaimana pelaksanaan tugas Unit Kerja Presiden untuk Pengelolaan Program Reformasi (UKP3R)?
Carilah hasil kinerja mereka melalui berita di media massa atau koran!
Buatlah laporan tertulis dan mintalah evaluasi dari gurumu!
Pembangunan Ekonomi dan Proses Pertumbuhan Ekonomi
Kebijakan pembangunan ekonomi selalu ditujukan untuk mempertinggi kesejahteraan yang seluas-luasnya, yaitu dengan mempercepat proses pertumbuhan ekonomi. Namun, kegiatan pembangunan ekonomi selalu dipandang sebagai sebagian dari keseluruhan usaha pembangunan yang dijalankan oleh sesuatu masyarakat. Pembangunan ekonomi hanya meliputi usaha sesuatu masyarakat untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan mempertinggi tingkat pendapatan masyarakatnya; sedangkan keseluruhan usaha-usaha pembangunan meliputi juga usaha-usaha pembangunan sosial, politik, dan kebudayaan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk sesuatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang.
Sifat pembangunan ekonomi
Berdasarkan uraian di atas, dapat kita ketahui bahwa pembangunan ekonomi mempunyai tiga sifat penting, yaitu sebagai berikut.
1. Pembangunan ekonomi sebagai suatu proses, yang berarti pembangunan merupakan perubahan yang terjadi terus menerus.
2. Pembangunan ekonomi sebagai usaha untuk menaikkan tingkat pendapatan per kapita.
3. Kenaikan pendapatan per kapita ini harus terus berlangsung dalam jangka panjang
Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi
Bagaimana cara mengukur keberhasilan pembangunan ekonomi? Keberhasilan pembangunan ekonomi dapat diukur melalui beberapa indikator, antara lain, adalah sebagai berikut:
1. meningkatnya pendapatan nasional,
2. pertumbuhan ekonomi,
3. pendapatan per kapita dengan memperhitungkan tingkat pertambahan penduduk
4. terjadinya perubahan sosial dan perubahan struktur ekonomi
Kondisi perekonomian suatu negara akan selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Dengan pembangunan ekonomi diharapkan perubahan tersebut mengarah pada suatu pertumbuhan. Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output (produksi per kapita) dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi dikatakan sebagai suatu proses karena berlangsungnya tidak hanya dalam kondisi sesaat. Mengapa? Karena perekonomian mempunyai sifat yang dinamis.
Adakah alat untuk mengukur proses pertumbuhan ekonomi ini? Proses pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan indikator peningkatan Produk Nasional Bruto (GNP) riil, Produk Domestik Bruto (GDP), dan distribusi pendapatan sepanjang waktu.
Untuk mencapai suatu pertumbuhan, dalam perekonomian diperlukan adanya kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi. Kemampuan ekonomi suatu bangsa dalam menghasilkan barang (produksi) akan berpengaruh pada tingkat pertumbuhan ekonomi. Apakah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pertumbuhan ekonomi? Tingkat pertumbuhan ekonomi dapat terjadi bila dalam perekonomian terdapat faktor-faktor berikut ini.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pertumbuhan ekonomi
1. Adanya Investasi atau Penanaman Modal
Modal akan mendorong proses produksi. Semakin banyak modal yang ditanam maka makin banyak pula barang dan jasa yang dihasilkan dalam perekonomian.
2. Sumber Daya Manusia (Tenaga Kerja) yang Berkualitas
Tenaga kerja yang berkualitas adalah tenaga kerja yang mempunyai etos kerja yang tinggi, inovatif, dan kreatif.
3. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam menyediakan bahan baku yang cukup untuk proses produksi, baik yang bersifat hayati maupun nonhayati.
4. Teknologi
Pengembangan dan penggunaan teknologi akan mempermudah dan meningkatkan produksi.
5. Efisiensi
Penggunaan faktor-faktor produksi secara efisien akan memaksimalkan hasil yang dicapai. Karena tidak adanya efisiensi maka akan terjadi pemborosan di berbagai bidang.
6. Pertumbuhan Penduduk
Peningkatan jumlah penduduk pada waktu jangka panjang akan meningkatkan jumlah angkatan kerja. Bagaimanakah pengaruh peningkatan jumlah angkatan kerja bagi pertumbuhan ekonomi? Apakah dampak yang ditimbulkannya positif atau negatif? Jawabnya adalah tergantung pada kemampuan sistem ekonomi tersebut untuk menyerap dan mempekerjakan tambahan pekerja itu secara produktif. Kemampuan itu tergantung pada tingkat dan jenis akumulasi modal dan tersedianya faktor-faktor lain yang dibutuhkan misalnya keahlian managerial dan administratif.
Dampak Positif dan Negatif Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi yang berlangsung di suatu negara membawa dampak, baik positif maupun negatif.
Dampak Positif Pembangunan Ekonomi
1) Melalui pembangunan ekonomi, pelaksanaan kegiatan perekonomian akan berjalan lebih lancar dan mampu mempercepat proses pertumbuhan ekonomi.
2) Adanya pembangunan ekonomi dimungkinkan terciptanya lapangan pekerjaan yang dibutuhkan oleh masyarakat, dengan demikian akan mengurangi pengangguran.
3) Terciptanya lapangan pekerjaan akibat adanya pembangunan ekonomi secara langsung bisa memperbaiki tingkat pendapatan nasional.
4) Melalui pembangunan ekonomi dimungkinkan adanya perubahan struktur perekonomian dari struktur ekonomi agraris menjadi struktur ekonomi industri, sehingga kegiatan ekonomi yang dilaksanakan oleh negara akan semakin beragam dan dinamis.
5) Pembangunan ekonomi menuntut peningkatan kualitas SDM sehingga dalam hal ini, dimungkinkan ilmu pengetahuan dan teknologi akan berkembang dengan pesat. Dengan demikian, akan makin meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dampak Negatif Pembangunan Ekonomi
1) Adanya pembangunan ekonomi yang tidak terencana dengan baik mengakibatkan adanya kerusakan lingkungan hidup.
2) Industrialisasi mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian.
LATIHAN
Kerjakan dengan benar!
1. Bedakan antara pembangunan ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi!
2. Jelaskan indikator adanya pertumbuhan ekonomi!
3. Apakah indikator keberhasilan pembangunan ekonomi?
4. Apa faktor-faktor penyebab pertumbuhan ekonomi?
5. Jelaskan dampak positif dan negatif dari pembangunan ekonomi!
TUGAS BEDAH KASUS
Pengaruh apakah yang akan terjadi terhadap pertumbuhan ekonomi apabila salah satu faktor-faktor tersebut stagnan, tidak seimbang, atau mungkin menurun? Coba Anda analisis kasus berikut ini! Buatlah kesimpulan tentang keterkaitan masing-masing faktor dengan pertumbuhan ekonomi tersebut! Kerjakan dengan teman sebangku Anda!
Tulis hasil analisis tersebut dan mintakan evaluasi pada gurumu!
PERTUMBUHAN EKONOMI NAIK, PENGANGGURAN TAK MENURUN
Kendati pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II lebih baik dari triwulan pertama tahun ini, namun lajunya tak diikuti dengan menurunnya jumlah pengangguran. Sebab investasi yang masuk hanya berupa padat modal dan teknologi.
Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II tahun 2005 naik 1,01% pada hampir di semua sektor ekonomi, kecuali sektor pertanian dan pertambangan/penggalian. “Kita warningke pemerintah, pembentukan modal total bruto lebih besar di padat teknologi yang tidak menyerap tenaga kerja,” kata Slamet Sutono, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS di Jakarta,Senin (15/8)
Jika pemerintah menargetkan pengangguran turun 5,1%, kata dia, maka pemerintah harus memprioritaskan industri padat karya seperti tekstil dan makanan. Karena jika terjadi laju pertumbuhan 1% saja, maka akan dapat menyerap 400.000 tenaga kerja. Pada triwulan I, terjadi pertumbuhan 6,19% karena adanya booming panen raya padi. Kemudian pada triwulan II tidak ada booming, tapi ada peningkatan pada sektor lain yang padat modal. Secara kumulatif PDB semester I tahun 2005 dibandingkan dengan semester pertama tahun 2004 meningkat sebesar 5,86%.
Perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan besaran produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga konstan tahun 2000 pada triwulan II tahun 2005 adalah Rp434,3 triliun.
Dengan demikian, PDB Indonesia pada triwulan II tahun 2005 dibandingkan triwulan yang sama pada tahun 2004 mengalami pertumbuhan sebesar 5,54%. Sementara pengeluaran konsumsi rumah tangga pada triwulan II tahun 2005 dibandingkan triwulan I meningkat secara riil 1,23%.
Pengeluaran konsumsi pemerintah meningkat 7,52% dan pembentukan modal tetap bruto dalam bentuk investasi fisik meningkat sebesar 2,10%.
Sebaliknya ekspor dan impor pada periode tersebut telah terjadi penurunan masing-masing sebesar minus 0,33% dan minus 0,87% dibandingkan periode yang sama tahun 2004. Pada semester pertama tahun 2005 hampir semua
komponen PDB mengalami peningkatan, yaitu komponen investasi fisik sebesar 13,64%, impor 12,78%, ekspor 10,22%, dan konsumsi rumah tangga 3,34%.
Sumber: Solopos, 16 Agustus 2005
Pengangguran dan Dampaknya Terhadap Pembangunan Nasioanal
Masalah pembangunan yang dihadapi oleh banyak negara baik negara yang telah maju maupun negara yang sedang berkembang adalah masalah pengangguran. Mengapa pengangguran ini terjadi? Simak penjelasan berikut ini!
Ketidakseimbangan antara jumlah penduduk dengan kemampuan negara untuk menciptakan pembangunan dan kesempatan kerja untuk penduduknya, serta pertambahan penduduk yang pesat dari masa ke masa, menimbulkan berbagai implikasi yang buruk terhadap beberapa aspek dari pembangunan ekonomi.
Pertumbuhan penduduk yang pesat akan mempersulit tercapainya tujuan negara, terutama tujuan untuk mempertinggi taraf kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat. Perkembangan penduduk yang pesat akan mengurangi kemampuan negara tersebut untuk memperbesar tabungan. Mengapa? Dalam kondisi tersebut, negara harus mengalihkan lebih banyak dana pembangunan untuk menciptakan fasilitas-fasilitas yang akan mempertinggi kesejahteraan sosial masyarakat. Misalnya, penyediaan fasilitas perumahan, pendidikan, dan kesehatan rakyat. Apa akibatnya? Secara otomatis negara akan mengurangi dana yang dapat digunakan untuk mengembangkan kegiatan ekonomi yang lebih produktif, dan mendorong negara tersebut untuk menciptakan lebih banyak pekerjaan dari masa ke masa untuk menekan peningkatan angka pengangguran.
Pengangguran menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap kehidupan, baik perseorangan maupun dalam kehidupan masyarakat. Akibat tuntutan untuk membiayai hidup yang tidak dapat dipenuhi menimbulkan gejala sosial. Contoh gejala sosial negatif seperti meningkatnya kriminalitas, lingkungan kumuh, kualitas hidup yang semakin menurun, dan lingkungan hidup yang tidak sehat.
Secara individual, menganggur akan menyebabkan menurunnya kualitas mental dan fisik. Seorang yang menganggur berkepanjangan dapat mengalami depresi mental. Mengapa? Karena, merasa menjadi beban orang lain, merasa dirinya tidak berguna, dan rendahnya penilaian masyarakat terhadap para penganggur. Selain itu,
seorang penganggur tidak memiliki penghasilan sehingga ia akan mengurangi pengeluaran untuk makan dan pakaian. Hal ini menyebabkan menurunnya kualitas kesehatan.
Dalam perekonomian suatu negara, tingginya angka pengangguran akan mengurangi pendapatan nasional dan pendapatan per kapita. Karena tidak berfungsinya salah satu faktor produksi, yaitu tenaga kerja sehingga output yang dihasilkan rendah.
Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai kondisi ketenagakerjaan dan pertumbuhan ekonomi di negara Indonesia maka perhatikan tabel dan grafik berikut ini!
Gambar berikut ini menampilkan grafik laju pertumbuhan ekonomi tahun 1994-2006.
Setelah Anda mempelajari tabel dan grafik di atas, apa yang muncul di benak Anda? Siapkah Anda dengan segala kemungkinan yang terjadi ketika Anda lulus nanti? Berbagai kenyataan di atas perlu Anda sikapi lebih bijak agar Anda mampu menentukan keputusan yang tepat atas masa depan Anda. Coba Anda perhatikan kembali tabel dan grafik di atas. Jumlah angkatan kerja tidak diimbangi dengan adanya kesempatan kerja, akibatnya jumlah pengangguran meningkat. Oleh karena itu, output (pertumbuhan ekonomi) juga tidak memuaskan. Mengapa? Lalu, bagaimanakah cara mengatasi adanya pengangguran ini?
Cara mengatasi pengangguran
Cara mengatasi masalah pengangguran dengan memperluas lapangan kerja. Hal ini dapat dilakukan melalui cara-cara sebagai berikut.
1. Meningkatkan investasi, baik yang dilakukan oleh pemerintah, swasta maupun perseorangan baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri sehingga lapangan kerja bertambah.
2. Pemerintah melakukan pembangunan melalui proyek padat karya, misalnya membangun infrastruktur seperti jalan, bendungan, sekolah, transmigrasi, dan sarana komunikasi.
3. Mengadakan kerja sama dengan negara lain di bidang tenaga kerja. Bentuk kerja sama yang terjalin hingga saat ini adalah pengiriman tenaga kerja ke luar negeri, seperti ke Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Arab Saudi, dan Kuwait.
4. Meningkatkan ekspor barang yang dapat mendorong meningkatnyainvestasi, misalnya produk-produk seperti karet olahan, biji besi, kelapa sawit dan lain-lain yang melibatkan industri skala besar dan perkebunan rakyat. Peningkatan ekspor berarti peningkatan produksi dan peningkatan devisa negara. Peningkatan produksi tersebut dapat dilakukan melalui penambahan investasi dan tenaga kerja.
TUGAS BEDAH KASUS
Perhatikan ilustrasi berikut ini!
Pengangguran Naik 2,5 Juta Orang
Jumlah pengangguran di Indonesia pada tahun ini diperkirakan bakal bertambah. Angkanya pun tidak tanggung-tanggung. ”Pada 2007 diperkirakan ada kenaikan jumlah pengangguran kurang lebih 2,5 juta orang,” kata Menakertrans, Erman Suparno.
Sekadar perbandingan, pada 2005, jumlah pengangguran mencapai 11,9 juta orang. Kemudian, turun menjadi sekitar 10,9 juta orang pada 2006. Penyebab naiknya jumlah pengangguran ini, ungkap Erman, karena ada angkatan kerja baru dari lulusan pendidikan sekitar 2,3 juta orang. Selebihnya adalah pengangguran yang disebabkan oleh beruntunnya bencana alam beberapa waktu belakangan.
Dari berbagai bencana, musibah banjir di Jabotabek memberikan kontribusi tertinggi hilangnya pekerjaan. ”Akibat banjir itu, sekitar 223 ribu orang kehilangan pekerjaan.”
Gempa yang melanda wilayah Yogyakarta dan sekitarnya, menempati urutan kedua. Sekitar 60 ribu orang terpaksa kehilangan sumber mata pencaharian. ”Mereka tadinya bekerja di sektor industri kecil, kerajinan, pertanian, jasa perdagangan, serta sektor informal lainnya.”
Sementara lumpur panas Lapindo di Sidoarjo, mengakibatkan 20 ribu orang kehilangan pekerjaan. Sebelumnya, mereka bekerja pada sektor industri, jasa perdagangan, transportasi, pengrajin, pertanian, serta sektor informal lainnya. Sedangkan gempa di Sumbar menjadikan sekitar 15 ribu orang tak bisa bekerja. Sebagian besar di antara mereka bekerja di sektor transportasi, pertanian, dan jasa perdagangan. Sedangkan, gempa di NTT diperkirakan menyebabkan 600 orang yang semula bekerja di sektor pertanian dan transportasi, harus rela tak mendapatkan nafkah.
Depnakertrans, kata Erman, tak tinggal diam membiarkan jumlah pengangguran bertambah. Salah satu upaya yang akan digalakkan adalah memperbaiki iklim ketenagakerjaan agar lebih kondusif, sehingga menggairahkan dunia usaha dan investasi. Makin maraknya investasi, diharapkan memperluas lapangan pekerjaan dan kesempatan kerja. Langkah yang lain adalah menambah peluang kerja ke luar negeri (TKI), dari hanya 15 negara menjadi 30 negara. ”Sehingga, target penempatan sebanyak 750 ribu tenaga kerja tahun ini dapat tercapai,” jelas Erman, di Jakarta, Kamis (15/3).
Pihaknya juga bakal menggelar program transmigrasi berparadigma baru. Konsepnya, membangun kota terpadu mandiri di kawasan transmigrasi. ”Tahun ini kita targetkan penempatan 10.200 kepala keluarga. Ini artinya membuka peluang bagi sekitar 88 ribu tenaga kerja baru.”
Bukan tak mungkin, jika beberapa upaya tersebut terealisasi, pada 2007 jumlah pengangguran dapat ditekan 1,5 juta orang, sehingga hanya berjumlah 9,4 juta orang. ”Penurunan ini masih lebih tinggi dibanding 2006 yang berhasil mengurangi satu juta pengangguran,” kata Erman.
Penambahan jumlah pengangguran itu, kata ekonom Iman Sugema, merefleksikan kegagalan pemerintah, terutama tim ekonomi, dalam mengambil jalur strategi yang pro job, pro employee, dan pro poor.”Orientasinya hanya pertumbuhan, tanpa disertai kualitas. Triple trackitu hanya retorika,” kata Erman.
http://perpustakaan.bappenas.go.id/pls/kliping/data_access.show_file_clp?v_filename=F32187/Pengangguran
Setelah Anda membaca wacana di atas, buatlah kesimpulan mengenai kondisi angkatan kerja, kesempatan kerja, dan lapangan kerja! Mengapa terjadi pengangguran? Bagaimana kiat pemerintah mengatasinya? Tulis jawaban Anda kemudian diskusikan dengan teman semeja Anda!
TUGAS KELOMPOK
1. Buatlah kelompok yang terdiri atas empat orang siswa!
2. Lakukan penelitian mengenai kondisi pengangguran, kesempatan kerja, dan ketersediaan lapangan kerja di kota Anda!
3. Bagaimanakah langkah pemerintah di kota Anda dalam mengatasi permasalahan pengangguran ini?
4. Lakukan analisis dan berikan data secara konkret yang bisa diperoleh di BPS setempat!
LATIHAN
Kerjakan dengan benar!
1. Mengapa terjadi pengangguran dalam suatu negara?
2. Apa dampak dari pertumbuhan penduduk yang pesat bagi pembangunan nasional?
3. Apa dampak sosial dari tingginya angka pengangguran?
4. Apa dampak individual bagi seorang penganggur?
5. Bagaimana cara mengatasi pengangguran?
RANGKUMAN
• Kesempatan kerja adalah suatu keadaan yang menggambarkan ketersediaan pekerjaan (lapangan kerja) untuk diisi oleh para pencari kerja.
• Penduduk usia kerja adalah penduduk yang berusia 15-65 tahun.
• Penduduk usia kerja dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja.
• Angkatan kerja adalah penduduk yang sudah memasuki usia kerja, baik yang sudah bekerja, belum bekerja, dan sedang mencari pekerjaan.
• Bukan angkatan kerja adalah penduduk yang sudah memasuki usia kerja tetapi tidak ikut dalam kegiatan ekonomi produktif, misalnya ibu rumah tangga, pelajar/mahasiswa, pensiunan.
• Angkatan kerja dibagi ke dalam dua kelompok yaitu pekerja dan pengangguran.
• Pekerja adalah angkatan kerja yang benar-benar mendapat pekerjaan secara penuh.
• Pengangguran adalah angkatan kerja tetapi belum mendapat kesempatan bekerja.
• Pekerja dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu pekerja penuh dan setengah pengangguran.
• Pekerja penuh adalah pekerja yang memiliki jam kerja minimal 40 jam per minggu, dan bekerja sesuai dengan keahlian dan berdasarkan pendidikan.
• Setengah pengangguran adalah pekerja yang memiliki jam kerja kurang dari 40 jam per minggu dan pekerjaan tidak sesuai dengan keahlian dan pendidikannya.
• Pengangguran berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi pengangguran siklis, pengangguran friksi, pengangguran teknologi, pengangguran musiman, pengangguran voluntary, dan pengangguran struktural.
• Pembangunan nasional adalah suatu proses perbaikan yang bersifat menyeluruh (multidimensional) agar terdapat perubahan-perubahan yang berarti, dalam struktur, sikap mental, sosial kemasyarakatan, dan kelembagaan nasional.
• Tujuan pembangunan disusun oleh presiden yang tersusun dalam program-program pembangunan berdasarkan platform politik atau visi dan misinya yang dituangkan dalam APBN.
• Pembangunan ekonomi adalah suatu proses perbaikan yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang.
• Cara mengukur keberhasilan pembangunan ekonomi dapat dilakukan melalui beberapa indikator, antara lain: meningkatnya pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita meningkat dengan memperhitungkan tingkat pertambahan penduduk, terjadinya perubahan sosial dan perubahan struktur ekonomi.
• Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output (produksi per kapita) dalam jangka panjang.
• Pertumbuhan ekonomi dapat diukur melalui indikator peningkatan Produk Nasional Bruto (GNP) riil, Produk Domestik Bruto (GDP), dan tingkat distribusi pendapatan.
• Faktor-faktor pertumbuhan ekonomi antara lain adanya investasi atau penanaman modal, sumber daya manusia (tenaga kerja) yang berkualitas, sumber daya alam, teknologi, efisiensi, pertumbuhan penduduk.
• Dampak dari tingginya angka pengangguran adalah dapat mengurangi pendapatan nasional dan pendapatan per kapita karena tidak berfungsinya salah satu faktor produksi yaitu tenaga kerja sehingga ouput yang dihasilkan rendah.
Uji Akademikamu
I. Pilihlah salah satu jawaban yang benar!
1. Yang dimaksud dengan kesempatan kerja adalah ….
a. keadaan yang menggambarkan adanya tenaga kerja yang siap pakai
b. keadaan pertambahan penduduk lebih besar dari pekerjaan
c. keadaan tenaga kerja yang dapat bekerja di segala bidang
d. keadaan yang menggambarkan adanya lowongan kerja yang siap untuk diisi pencari kerja sesuai dengan bidangnya
e. keadaan perubahan yang memerlukan mesin-mesin untuk meningkatkan produksi
2. Perbedaan antara angkatan kerja dengan tenaga kerja adalah ….
a. tenaga kerja terdiri atas angkatan kerja dan bukan angkatan kerja
b. angkatan kerja terdiri atas pekerja dan penganggur
c. angkatan kerja terdiri atas tenaga kerja dan penganggur
d. angkatan kerja terdiri atas tenaga kerja dan orang yang bekerja
e. tenaga kerja sama dengan angkatan kerja
3. Pengangguran yang bersifat temporer karena adanya pergeseran antara permintaan dan penawaran tenaga kerja disebut pengangguran ….
a. struktural
b. voluntary
c. deflationer
d. teknologi
e. friksional
4. Naik turunnya pendapatan nasional suatu negara dipengaruhi oleh jumlah pengangguran karena dengan bertambahnya pengangguran, berarti ….
a. pendapatan nasional meningkat
b. pendapatan nasional menurun karena produksi meningkat
c. pendapatan nasional meningkat karena kurang tenaga kerja
d. pendapatan nasional menurun karena produksi menurun
e. pendapatan nasional menurun karena pendapatan dan tingkat bunga turun
5. Toni adalah seorang pekerja di sebuah perusahaan yang masuk kerja manakala perusahaan membutuhkan tambahan tenaga kerja saja. Toni termasuk kategori …..
a. pengangguran terbuka
b. pengangguran musiman
c. pengangguran tak kentara
d. pengangguran sementara
e. pengangguran total
6. Tingginya tingkat pengangguran berakibat pada tingginya masalah sosial, kecuali ….
a. tingginya kriminalitas di masyarakat
b. tingginya tingkat kecelakaan lalu lintas
c. tingginya tingkat prostitusi
d. banyaknya anak terlantar
e. bertambahnya usaha sektor nonformal
7. Seseorang yang pernah bekerja, tetapi pada saat diadakan sensus sedang menganggur dan berusaha mendapatkan pekerjaan digolongkan sebagai ….
a. penganggur
b. pencari pekerjaan
c. pengangguran tak kentara
d. setengah pengangguran
e. pekerja sementara
8. PT ACI mengalihkan usahanya yang semula padat karya menjadi padat modal, sehingga banyak pekerja yang diberhentikan karena telah digantikan oleh peralatan yang canggih. Pengangguran yang terjadi karena kasus di atas dikategorikan sebagai pengangguran ….
a. teknologi
b. musiman
c. struktural
d. siklis
e. sukarela
9. Berikut ini yang bukan usaha pemerintah untuk mengatasi pengangguran adalah ….
a. meningkatkan investasi yang padat karya
b. meningkatkan keterampilan sumber daya manusia
c. meningkatkan investasi yang padat modal
d. meningkatkan anggaran negara pada pembangunan
e. pemerintah melakukan investasi otonom
10. Fendy seorang sarjana merasa rugi bila bekerja dengan upah yang sedikit. Akhirnya dia memilih untuk menganggur sementara sambil mencari pekerjaan dengan upah yang sesuai dengan tingkat pendidikannya. Fendy termasuk dalam pengangguran ….
a. potensial
b. sukarela
c. sementara
d. tak kentara
e. friksional
II. Kerjakan dengan benar!
1. Apa perbedaan angkatan kerja dengan tenaga kerja?
2. Bagaimana cara mempersiapkan diri menjadi tenaga kerja yang andal?
3. Apa ciri-ciri tenaga kerja yang berkualitas?
4. Bagaimana cara mengatasi pengangguran terbuka?
5. Mengapa pendidikan dapat dikatakan sebagai bentuk investasi?
6. Bagaimana cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia suatu masyarakat?
7. Sebutkan dampak negatif dari pembangunan ekonomi!
8. Apa perbedaan pembangunan ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi?
9. Mengapa pertumbuhan ekonomi dapat dikatakan sebagai salah satu indikator keberhasilan pembangunan ekonomi?
10. Jelaskan jenis-jenis pengangguran menurut sebabnya dan bagaimana cara-cara mengatasinya?
11. Jelaskan dampak pengangguran bagi kehidupan sosial, ekonomi, lingkungan, dan kesehatan!
12. Jelaskan hubungan antara kesempatan kerja dengan pendapatan nasional!
13. Apakah pengaruh pertumbuhan jumlah penduduk terhadap jumlah angkatan kerja?
14. Jelaskan indikator yang dapat digunakan untuk memastikan adanya pertumbuhan ekonomi!
15. Apa kebijakan pemerintah untuk memperluas kesempatan kerja?
III. Kerjakan secara berkelompok!
Buatlah kelompok yang beranggota 3-5 orang yang terdiri atas laki-laki dan perempuan! Kemudian lakukan wawancara dengan pihak-pihak berikut ini!
1. Kepala dinas tenaga kerja di kota tempat tinggalmu.
2. Masyarakat pencari kerja.
Materi wawancara mengenai:
1. Ketersediaan lapangan kerja di kotamu.
2. Usaha-usaha pemerintah daerah untuk mengatasi pengangguran. Kemudian buatlah laporan hasil wawancara tersebut dan diskusikanlah di kelas!