Pengertian Ilmu Ekonomi Kebijakan Bidang Makro Mikro Masalah Inflasi

eko10 gambar bab 6 gambar 6 1

Ilmu Ekonomi

Sebelum mengenal ilmu ekonomi, manusia telah memahami cara-cara berperilaku ekonomi dan bagaimana mengatur kehidupan ekonomi sehari-hari. Cara-cara tersebut bukanlah hasil proses pemikiran ilmiah seperti layaknya suatu cabang ilmu pengetahuan, melainkan hanya seperangkat cara-cara yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan praktis. Tidak seorang pun tahu siapa penemunya.

eko10 gambar bab 6 gambar 6 1

Gambar 6.1 Adam Smith dan karyanya yang berpengaruh.

Perkembangan ekonomi sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan bermula pada tahun 1776, yaitu setelah terbitnya buku karya Adam Smith yang berjudul An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations. Dalam buku tersebut, Adam Smith menjelaskan masalah pokok dalam ilmu ekonomi modern yaitu bagaimana meningkatkan kemakmuran suatu negara dan bagaimana kekayaan tersebut didistribusikan. Beberapa pandangan dalam buku tersebut masih dapat digunakan dalam pemikiran ilmu ekonomi masa kini. Dengan demikian, Adam Smith dikenal sebagai ”Bapak” ilmu ekonomi sekaligus pendiri aliran pemikiran ekonomi yang disebut aliran klasik.

eko10 gambar bab 6 gambar 6 2

Gambar 6.2 Paul Samuelson

Anda telah mempelajari ilmu ekonomi sejak Anda  duduk di bangku sekolah dasar. Tentu banyak pengetahuan dan pemahaman baru yang Anda  peroleh. Misalnya tentang prinsip ekonomi, motif ekonomi, dan pemenuhan kebutuhan manusia yang beragam.

Sebenarnya, apakah yang dimaksud dengan ilmu ekonomi tersebut? Ilmu ekonomi adalah cabang ilmu sosial yang menaruh perhatian pada masalah bagaimana memuaskan kebutuhan manusia yang beraneka ragam. Paul Samuelson, peraih penghargaan nobel di bidang ekonomi tahun 1970, mendefinisikan ilmu ekonomi sebagai suatu studi mengenai bagaimana seharusnya manusia atau masyarakat menentukan pilihannya, baik dengan atau tanpa menggunakan uang dalam memanfaatkan sumber daya yang terbatas jumlahnya dan yang mempunyai alternatif penggunaan untuk menghasilkan barang serta kemudian mendistribusikannya, baik untuk keperluan masa sekarang maupun masa depan kepada berbagai individu dan golongan masyarakat.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang menganalisis ongkos dan manfaat (cost and benefit analysis) dari alokasi sumber daya. Sumber daya atau sering disebut dengan faktor produksi merupakan peralatan yang tersedia yang dapat digunakan untuk menghasilkan benda yang memenuhi kebutuhan manusia. Sumber daya ini bersifat terbatas, jumlahnya berubah-ubah, dan dapat dikombinasikan untuk menghasilkan barang dan jasa.

Secara garis besar, analisis-analisis yang terdapat dalam ilmu ekonomi dapat dibedakan menjadi dua bentuk analisis, yaitu ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro.

Ekonomi Mikro

Kata mikro berasal dari bahasa Latin ”mikros” yang berarti kecil. Namun, bukan berarti ekonomi mikro adalah kecil dan dianggap tidak penting. Ekonomi mikro merupakan penjelasan dari variabel ekonomi yang lebih kecil seperti konsumsi, investasi, dan tabungan. Ekonomi mikro sering disebut sebagai teori harga (price theory).

Teori harga terutama membahas tentang aliran barang dan jasa dari sektor perusahaan ke sektor rumah tangga, aliran faktor produksi dari rumah tangga ke perusahaan, komposisi dari aliran-aliran tersebut dan bagaimana terciptanya harga. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa teori harga mempelajari alokasi sumber-sumber daya yang terbatas jumlahnya untuk tujuan yang sifatnya alternatif.

Aspek-Aspek yang Diperlajari Ekonomi Mikro

Ekonomi mikro menerangkan beberapa aspek tentang perilaku pelaku ekonomi individual dan bagaimana mereka berinteraksi.

Aspek-aspek tersebut antara lain:

Interaksi di Pasar Barang

Aspek pertama yang diterangkan oleh ekonomi mikro adalah mengenai mekanisme interaksi di pasar barang, misalnya pasaran kopi atau pasaran karet. Pasar merupakan pertemuan antara permintaan dan penawaran suatu barang. Melalui interaksi antara penjual dan pembeli, pasar akan menentukan harga keseimbangan. Suatu perekonomian tidak mungkin hanya terdiri atas satu pasar barang tertentu saja seperti yang dicontohkan. Beberapa contoh lainnya adalah pasar kain, pasar mobil, dan pasar barang-barang industri. Ekonomi mikro tidak menjelaskan operasi keseluruhan pasar-pasar tersebut sebab pada hakikatnya corak interaksi di antara penjual dan pembeli di dalam setiap pasar tersebut adalah sama. Untuk menjelaskan bagaimana suatu pasar berfungsi dan beroperasi, teori ekonomi mikro hanya menerangkan tentang interaksi di antara penjual dan pembeli di suatu pasar barang.

Tingkah Laku Penjual (Produsen) dan Pembeli (Konsumen)
eko10 gambar bab 6 gambar 6 3

Gambar 6.3 Tingkah laku penjual dan pembeli merupakan pokok bahasan ekonomi mikro.

Aspek berikutnya yang dianalisis dalam ekonomi mikro adalah tentang tingkah laku pembeli dan penjual dalam pasar. Untuk menganalisis perilaku penjual dan pembeli ini, teori ekonomi mikro menggunakan beberapa asumsi (pemisalan). Pemisalan pertama adalah para penjual dan pembeli menjalankan kegiatan ekonomi mereka secara rasional. Kedua, para pembeli berusaha memaksimalkan kepuasan dan ketiga, para penjual berusaha memaksimumkan keuntungan yang akan diperoleh.

eko10 gambar bab 6 gambar 6 4

Gambar 6.4 Bursa efek merupakan contoh pasar faktor produksi modal.

Berdasarkan pemisalan-pemisalan tersebut, ekonomi mikro dapat menunjukkan:

  1. a) Bagaimana seorang pembeli menggunakan sejumlah pendapatan (uang) untuk membeli berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkannya.
  2. b) Bagaimana seorang penjual atau produsen menentukan tingkat produksi yang akan dilakukannya.
Interaksi di Pasar Faktor Produksi

Aspek penting lain yang dianalisis dalam ekonomi mikro adalah interaksi penjual dan pembeli di pasar faktor produksi. Seperti Anda  ketahui, peran rumah tangga konsumen dalam perekonomian adalah sebagai pemilik faktor-faktor produksi yang berupa tenaga kerja, tanah, modal, dan kewirausahaan. Mereka menawarkan faktor-faktor produksi tersebut untuk memperoleh pendapatan yang seterusnya akan digunakan untuk membeli barang dan jasa yang mereka butuhkan. Sebaliknya, produsen membutuhkan faktor-faktor produksi untuk memproduksi barang dan jasa. Oleh sebab itu, mereka akan menjadi pembeli faktor-faktor produksi.

Interaksi antara pembeli dan penjual faktor produksi di berbagai pasar faktor produksi (modal, pasar tenaga kerja) akan menentukan ”harga” suatu faktor produksi dan berapa banyaknya jumlah faktor produksi yang digunakan. Analisis ini merupakan salah satu aspek penting dari analisis-analisis ekonomi mikro.

Peranan Ekonomi Mikro

eko10 gambar bab 6 gambar 6 5

Gambar 6.5 Kenaikan harga minyak dapat memengaruhi alokasi sumber daya oleh pelaku ekonomi.

Pada dasarnya, teori-teori ekonomi dapat digunakan sebagai dasar peramalan (prediction). Peramalan yang dimaksud bukan untuk mengetahui apa yang terjadi di masa depan. Tetapi lebih tepat dikatakan kalau teori ekonomi mikro dapat membuat ramalan yang kondisional. Ramalan kondisional ini diformulasikan sebagai berikut. Apabila hal-hal seperti berikut terjadi, maka akibat-akibat berikut ini pasti terjadi sesudahnya.

Contoh ramalan kondisional ini adalah dalam model keseimbangan pasar. Dikatakan bahwa bila kurva permintaan mempunyai kemiringan negatif dan kurva penawaran memiliki kemiringan positif, maka adanya kenaikan harga di atas harga keseimbangan akan menciptakan kelebihan barang di pasar. Jadi, hasil ramalan yang diperoleh harus didasarkan pada asumsi-asumsi (anggapan dasar) tertentu, misalnya asumsi ceteris paribus. Apabila anggapan-anggapan tersebut diubah, maka hasil peramalannya akan berbeda.

Ekonomi mikro juga dapat diterapkan pada pengambilan kebijakan perekonomian, yaitu untuk menganalisis tindakantindakan pemerintah yang dilakukan untuk memengaruhi perekonomian. Misalnya pengaruh kebijakan pemerintah di bidang upah buruh terhadap alokasi sumber daya di kegiatan produksi. Atau, pengaruh kenaikan harga bahan bakar minyak terhadap biaya produksi yang harus ditanggung oleh perusahaan dan biaya hidup yang ditanggung oleh rumah tangga konsumen.

Bagi dunia usaha, metode-metode yang dikembangkan dari ekonomi mikro seperti teori produksi dan teori konsumsi dapat digunakan dalam pengambilan keputusan perusahaan.

Tugas Individu

Anda telah mengetahui aspek-aspek yang dipelajari dalam ekonomi mikro dan peranan ekonomi mikro tersebut. Sebagai pelajar dan sebagai konsumen, manfaat apa yang Anda  peroleh dengan mempelajari ekonomi mikro? Tulislah uraian Anda dalam selembar kertas dan kumpulkan kepada guru Anda.

Pelaku Ekonomi Mikro

Struktur perekonomian Indonesia terdiri atas berbagai kelompok pelaku ekonomi baik di tingkat mikro maupun di tingkat makro. Ekonomi rakyat atau usaha mikro merupakan kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia. Usaha mikro umumnya bergerak di sektor pertanian, perdagangan, dan industri rumah tangga. Usaha mikro atau usaha kecil memiliki keunggulan dalam hal memanfaatkan sumber daya alam di daerah setempat dan bersifat padat karya sehingga bisa membantu mengurangi pengangguran. Selain itu, usaha kecil dapat menjadi media untuk memeratakan pembangunan.

Usaha-usaha mikro ini justru beroperasi secara kompetitif dan tidak banyak menerima subsidi dari pemerintah jika dibandingkan dengan perusahaan besar. Hal ini menuntut usaha kecil agar lebih efisien. Dengan demikian perkembangan usaha mikro memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Usaha mikro sangat mudah ditemui di sekitar kita, sebagai pelaku ekonomi ditingkat mikro, usaha mikro (kecil) bersama-sama badan usaha lain seperti badan usaha milik negara (BUMN) dan badan usaha milik swasta (BUMS) memiliki pola perilaku (interaksi) yang dapat memengaruhi perekonomian secara makro. Misalnya, ketika BUMS ingin melakukan efisiensi dengan mengurangi jumlah karyawan maka secara mikro keputusan tersebut dapat diterima, namun secara makro akan berdampak pada peningkatan jumlah pengangguran. Sebaliknya, kondisi di tingkat makro juga dapat memengaruhi perusahaan secara mikro. Misalnya ketika terjadi inflasi, Bank Indonesia cenderung menerapkan kebijakan yang akan memberatkan dunia usaha atau pelaku ekonomi di tingkat mikro. Oleh karena itu, sangat penting untuk menerapkan kebijakan di tingkat makro yang berpengaruh positif pada pelaku ekonomi mikro

Ekonomi Makro

eko10 gambar bab 6 gambar 6 6

Gambar 6.6 Antrean pengangguran yang mencari kerja pada masa Great Depression.

Ilmu ekonomi makro berkembang sejak, terjadinya depresi besar yang terjadi dalam waktu relatif lama, yaitu antara tahun 1929 hingga tahun 1933 dan menimbulkan masalah-masalah besar di dunia. Misalnya, di Amerika Serikat selama periode depresi ini terjadi pengangguran hingga 25 persen dari total angkatan kerja, output perekonomian berkurang hingga separuhnya. Sementara tingkat investasi merosot tajam.

Dalam keadaan yang tidak menentu tersebut, seorang ekonom Inggris, John Maynard Keynes melontarkan pendapat untuk memperbaiki keadaan melalui bukunya The General Theory of Employment, Interest, dan Money.

eko10 gambar bab 6 gambar 6 7

Gambar 6.7 Buku karya Keynes.

Keynes memandang pemerintah sebagai faktor utama yang mampu mengimbangi guncanganguncangan dalam perekonomian. Apabila bisnis sedang lesu dan investasi menurun, pemerintah dapat melakukan investasi, karena pemerintah tidak mencari keuntungan. Investasi pemerintah menghasilkan pendapatan yang sama besarnya dengan pendapatan yang dapat dihasilkan oleh investasi swasta. Pendapatan yang diakibatkan oleh pengeluaran (investasi) pemerintah akan memperluas pasar, dengan demikian akan meningkatkan kembali kegiatan dunia usaha.

Lalu, apakah pengertian ekonomi makro tersebut? Makro berarti besar, dari arti kata ”makros” tersebut sudah dapat Anda  duga bahwa teori ini menganalisis kegiatan perekonomian secara keseluruhan. Analisisnya bersifat global dan tidak memerhatikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh unit-unit kecil dalam perekonomian. Misalnya, dalam menganalisis mengenai kegiatan pembeli (konsumen), yang dianalisis bukanlah mengenai tingkah laku seorang pembeli saja, tetapi keseluruhan pembeli yang ada di pasar. Begitu pula dalam menganalisis tingkah laku produsen, yang diamati bukanlah kegiatan seorang produsen, tetapi kegiatan seluruh produsen dalam perekonomian.

Aspek-Aspek yang Dipelajari Ekonomi Makro

Fokus pembahasan ekonomi makro adalah bagaimana perilaku para pelaku ekonomi dalam konteks agregat (keseluruhan).

Penentuan Tingkat Kegiatan Perekonomian

Aspek pertama yang dibahas dalam ekonomi makro adalah penentuan tingkat kegiatan perekonomian negara, yaitu analisis mengenai sampai di mana suatu perekonomian akan menghasilkan barang dan jasa. Dalam hal ini, Keynes berpendapat bahwa tingkat kegiatan perekonomian ditentukan oleh pengeluaran agregat dalam perekonomian. Komponenkomponen pengeluaran agregat tersebut berasal dari pengeluaran rumah tangga (konsumsi rumah tangga konsumen), pengeluaran pemerintah, pengeluaran perusahaan atau investasi serta selisih antara ekspor dan impor. Analisis dalam ekonomi makro akan memerhatikan pengaruh perubahan harga-harga dan perubahan penawaran terhadap pengeluaran agregat.

Langkah-Langkah Pemerintah untuk Mengatasi Inflasi dan Pengangguran

Setiap masyarakat mengharapkan penggunaan penuh dari semua sumber daya manusia dan modal yang tersedia. Kondisi ini disebut full employment atau kesempatan kerja penuh. Dalam kondisi full employment hampir tidak ada pengangguran atau modal yang tidak digunakan.

Namun, kondisi kesempatan kerja penuh ini sulit dicapai. Adakalanya permintaan agregat lebih rendah daripada yang diperlukan untuk mencapai kesempatan kerja penuh. Keadaan ini menimbulkan pengangguran. Adakalanya pula, permintaan agregat melebihi kemampuan perekonomian untuk memproduksi barang dan jasa. Keadaan ini menimbulkan masalah kenaikan harga atau inflasi. Inflasi dan pengangguran mempunyai dampak negatif terhadap perekonomian. Perekonomian tidak dapat secara otomatis mengatasi masalah-masalah tersebut sehingga diperlukan peran pemerintah. Bentuk peran pemerintah ini merupakan aspek yang dibahas dalam ekonomi makro.

Interaksi dengan Perekonomian Dunia

eko10 gambar bab 6 gambar 6 8

Gambar 6.8 Inflasi terjadi saat permintaan agregat melebihi produksi barang dan jasa.

Dewasa ini tidak ada satu negara pun yang dapat berdiri sendiri dalam upaya lebih menyejahterakan rakyatnya. Karena itulah kerja sama ekonomi internasional, terutama perdagangan antarnegara harus dilakukan. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah kerja sama tersebut makin menguntungkan atau merugikan? Secara ekonomis, keuntungan atau kerugian sebagai dampak kerja sama internasional terdeteksi melalui analisis neraca pembayaran dan atau nilai tukar mata uang.

Masalah yang Dihadapi Pemerintah di Bidang Ekonomi

Anda telah memahami aspek-aspek yang dipelajari dalam ekonomi mikro maupun ekonomi makro. Dalam proses pengambilan keputusan atau kebijakan pemerintah, pemahaman mengenai ekonomi mikro dan makro sangat penting agar kebijakan tersebut efektif dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi. Masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi antara lain.

Masalah Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator utama untuk mengetahui kinerja perekonomian. Suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi jika jumlah produksi barang dan jasa meningkat daripada tahun sebelumnya. Besarnya produksi barang dan jasa ini disebut dengan Produk Domestik Bruto (PDB).

Jadi, yang disebut sebagai ”pertumbuhan ekonomi” tidak lain adalah peningkatan nilai total barang dan jasa yang diproduksi dalam sebuah perekonomian.

Pemerintah dalam hal ini berkepentingan memantau perkembangan pertumbuhan PDB baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Mengapa demikian? Dengan PDB, pemerintah dapat mengukur besarnya dampak, efektivitas, dan efisiensi campur tangan pemerintah terhadap perekonomian.

Pada periode tahun 1970–1980 Indonesia pernah mengalami masamasa pertumbuhan ekonomi tinggi, yaitu rata-rata 8% per tahun. Namun, setelah krisis multidimensional tahun 1997, pertumbuhan ekonomi Indonesia cenderung rendah. Berdasarkan data dari BPS, rata-rata pertumbuhan ekonomi antara tahun 2001 hingga 2005 hanya sebesar 4,7% (tidak lebih dari 5% per tahun). Rendahnya pertumbuhan ekonomi ini mengakibatkan menurunnya tingkat kesejahteraan rakyat dan munculnya berbagai masalah sosial yang mendasar misalnya pengangguran.

Bursa Info

Kebutuhan Investasi untuk Menunjang Pertumbuhan Ekonomi Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 5,7 persen, Indonesia setidaknya membutuhkan investasi Rp716 triliun. Angka tersebut jauh dari investasi pemerintah yang dianggarkan dalam APBN 2006 sekitar Rp169 triliun. Pembiayaan investasi membutuhkan upaya keras. Dari sisi pemerintah, stimulasi fiskal dalam bentuk belanja modal diharapkan dapat terlaksana dan hambatan administratif tidak terjadi lagi.

Sumber lainnya adalah kredit perbankan yang diperkirakan bisa mencapai Rp146 triliun atau 20,4 persen dari total keperluan investasi. Sumber pembiayaan terbesar adalah dari eksternal yang mencapai Rp338,9 triliun atau 47 persen dari total keperluan investasi.

Pembiayaan eksternal meliputi investasi asing langsung sebesar Rp165,6 triliun dari aliran masuk dari luar negeri, termasuk pinjaman dan surat-surat berharga Rp173,3 triliun. Sedangkan sisanya dari pasar modal dan lembaga keuangan nonbank senilai Rp62,1 triliun.

Dari sisi eksternal, masuknya investasi asing langsung membutuhkan konsistensi dalam menjaga kestabilan politik dan ekonomi. Sedangkan dari sisi perbankan, butuh konsolidasi terus-menerus. Langkah ini dibutuhkan agar angka penyaluran kredit tetap tinggi. Sedangkan dari sisi sumber pembiayaan lainnya, dibutuhkan pengembangan pasar modal dan lembaga keuangan nonbank.

Masalah Inflasi

eko10 gambar bab 6 gambar 6 9

Gambar 6.9 Perkembangan harga barang-barang di atas mengindikasikan tingkat inflasi.

Inflasi merupakan gejala kenaikan harga yang bersifat umum dan terus-menerus. Naiknya harga beras tidak akan memicu inflasi jika harga komoditas-komoditas lain tidak naik, dan atau jika kenaikan harga beras tidak terjadi terus-menerus. Dari sisi teori ekonomi, gejala inflasi menunjukkan terjadinya kelebihan permintaan (excess demand) di tingkat makro. Dalam arti, dari gejala inflasi dapat disimpulkan bahwa seluruh atau hampir seluruh industri dalam perekonomian mengalami kelebihan permintaan. Selain tekanan permintaan, inflasi dapat terjadi karena dorongan biaya, yaitu kenaikan biaya produksi yang berdampak pada naiknya harga barang dan jasa.

Perkembangan kondisi perekonomian suatu negara dapat diketahui dari perkembangan indikator-indikator makroekonominya. Untuk mengetahui berbagai indikator makroekonomi Indonesia, Anda dapat membuka beberapa situs seperti www.bappenas.go.id,www.bi.go.id atau www.kadinIndonesia.or.id dengan kata kunci ”indikator ekonomi” atau ”laporan ekonomi”. Rangkumlah hasil pencarian Anda untuk ditambahkan pada buku catatan Anda.

Masalah Pengangguran

Yang dimaksud dengan pengangguran adalah besarnya angkatan kerja yang ingin dan bersedia bekerja tetapi tidak mendapat pekerjaan seperti yang diinginkan. Tingkat pengangguran dalam suatu periode tertentu biasanya dinyatakan dalam persen dari angkatan kerja. Angka pengangguran yang tinggi akan membawa dampak berkurangnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Secara ekonomi, tingkat pengangguran yang tinggi menunjukkan bahwa alokasi sumber daya manusia masih belum efisien karena banyak sumber daya manusia yang belum terpakai.

Selain dilihat dari persentasenya, angka pengangguran juga harus dilihat dari angka absolutnya. Misalnya, pada tahun 2005 Indonesia dan Singapura memiliki tingkat pengangguran 5% per tahun. Dengan jumlah penduduk 4,4 juta jiwa, jumlah pengangguran di Singapura hanya 220.000 orang. Sedangkan di Indonesia yang berpenduduk 210 juta jiwa, jumlah pengangguran mencapai 10.500.000 orang.

Masalah pengangguran sangat terkait dengan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang rendah tidak akan mampu menciptakan lapangan kerja yang memadai untuk menampung tambahan angkatan kerja, yaitu penduduk usia kerja yang mencari pekerjaan.

Masalah Kemiskinan dan Pemerataan Distribusi Pendapatan

Kemiskinan

eko10 gambar bab 6 gambar 6 10

Gambar 6.10 Tingginya pencari kerja menunjukkan tingginya pengangguran.

Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan antara lain tingkat pendapatan, kesehatan, pendidikan, akses terhadap barang dan jasa, lokasi, dan kondisi di mana seseorang atau masyarakat tidak terpenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat.

Bagaimana cara Anda  mengenali kondisi kemiskinan di sekitar Anda? Pertama-tama Anda dapat mengukur kemiskinan absolut. Kemiskinan absolut menunjukkan keadaan seseorang yang memiliki pendapatan di bawah garis kemiskinan (poverty line), yaitu besarnya nilai rupiah yang harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan hidup minimal. Kedua, Anda dapat mengukur kemiskinan relatif, yaitu orang yang mempunyai tingkat pendapatan relatif lebih rendah dibanding masyarakat di sekitarnya.

Selanjutnya, bagaimana ciri-ciri masyarakat miskin tersebut? Cermatilah uraian berikut ini.

1) Terbatasnya kecukupan dan mutu pangan.

2) Terbatasnya akses dan rendahnya mutu kesehatan.

3) Terbatasnya kesempatan kerja dan berusaha.

4) Terbatasnya akses terhadap perumahan sehat, air bersih, dan sanitasi.

5) Beban tanggungan yang tinggi karena banyaknya jumlah anak dalam keluarga.

Kesenjangan Distribusi Pendapatan

eko10 gambar bab 6 gambar 6 11

Gambar 6.11 Kesenjangan distribusi pendapatan banyak dijumpai di perkotaan.

Kesenjangan distribusi pendapatan menunjukkan adanya perbedaan yang mencolok antara golongan masyarakat yang berpenghasilan tinggi dengan masyarakat yang berpenghasilan rendah. Tinggi rendahnya kesenjangan pendapatan dapat diukur melalui kriteria bank, yaitu.

  • Apabila kelompok 40% penduduk termiskin memperoleh pendapatan lebih kecil dari 12% dari keseluruhan pendapatan nasional, maka dikatakan ketimpangan pendapatannya tinggi.
  • Apabila kelompok 40% penduduk termiskin memperoleh pendapatan 12–7% dari keseluruhan pendapatan nasional, maka dikatakan ketimpangannya sedang (moderat).
  • Apabila kelompok 40% penduduk termiskin memperoleh pendapatan lebih dari 17% dan keseluruhan pendapatan nasional, maka dikatakan bahwa tingkat ketimpangannya rendah.

Kebijakan Ekonomi Pemerintah dalam Mengatasi Masalah Ekonomi

Berbeda dengan ekonomi mikro, dalam ekonomi makro pembahasan pemerintah dalam perekonomian mempunyai porsi yang relatif besar. Pemerintah berperan penting dalam mengatasi masalah ekonomi melalui kebijakan-kebijakannya.

Sasaran Kebijakan Ekonomi

Untuk menghadapi tantangan ekonomi Indonesia saat ini, pemerintah menetapkan tiga tujuan utama yang menjadi fokus kerja ekonomi pemerintah.

Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi

Bagi suatu negara yang tengah membangun, pertumbuhan ekonomi sangat penting dan dibutuhkan. Sebab, tanpa pertumbuhan tidak akan terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat, kesempatan kerja, produktivitas, dan distribusi pendapatan. Pertumbuhan ekonomi juga penting untuk mempersiapkan perekonomian menjalani tahapan kemajuan selanjutnya.

Meningkatkan Kualitas Pertumbuhan Ekonomi

Dengan jumlah pengangguran yang semakin bertambah, kualitas pertumbuhan perlu ditingkatkan agar kegiatan ekonomi dapat menciptakan lapangan kerja yang lebih besar dan mengurangi penduduk miskin.

Menjaga Stabilitas Ekonomi Makro

Kestabilan ekonomi makro menyangkut tiga elemen, yaitu tingkat bunga, tingkat inflasi, dan nilai tukar. Ketiga elemen tersebut saling memengaruhi satu sama lain. Ketiga elemen tersebut selain harus tetap stabil juga harus berada dalam tingkat kewajaran. Artinya, ketiganya mampu menggerakkan roda perekonomian secara sehat.

Peranti atau Alat-Alat Kebijakan Ekonomi Makro

Pencapaian tujuan kebijakan ekonomi makro sangat ditentukan oleh bagaimana memilih cara terbaik untuk melaksanakan. Alat-alat kebijakan ekonomi makro menyangkut perubahan beberapa variabel ekonomi yang secara langsung atau tidak langsung akan memengaruhi tujuan ekonomi. Peranti atau alat kebiasaan ekonomi makro yang diterapkan pemerintah untuk berbagai kondisi ekonomi antara lain:

Kebijakan Fiskal

Dua eleman kebijakan fiskal adalah pengeluaran pemerintah dan pajak. Pengeluaran pemerintah meliputi pengeluaran untuk membeli barang-barang konsumsi, barang produksi, jasa, atau pembayaran gaji pegawai dan Tentara Nasional Indonesia. Pengeluaran pemerintah merupakan faktor yang menentukan pengeluaran agregatif. Elemen lain kebijakan fiskal adalah perpajakan. Dengan adanya pajak penghasilan, akan mengurangi pendapatan masyarakat dan selanjutnya akan menurunkan tingkat konsumsi mereka. Kebijakan ini sering digunakan untuk mengatasi inflasi.

Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter merupakan upaya pemerintah untuk menambah atau mengurangi jumlah uang beredar. Kebijakan moneter dapat berupa kebijakan uang ketat (tight money) atau kebijakan uang longgar (easy money). Kebijakan uang ketat berarti pemerintah ingin menurunkan jumlah uang beredar dan sebaliknya, kebijakan uang longgar berarti pemerintah ingin menaikkan jumlah uang beredar.

Kebijakan Penetapan Harga

Untuk menstabilkan harga dan mengendalikan inflasi, pemerintah dapat menetapkan harga barang-barang dan jasa tertentu. Misalnya, harga sembilan bahan pokok, barang-barang strategis seperti semen dan pupuk, tarif dasar listrik, ataupun beberapa jenis BBM.

Kebijakan Hubungan Ekonomi Internasional

Kebijakan ini meliputi pengendalian nilai kurs, pembatasan, dan pengawasan perdagangan, penentuan tarif impor, atau subsidi ekspor. Dengan semakin terbukanya perekonomian dunia berarti semakin besar dan pentinglah arti kebijakan ekonomi internasional.

Uji Kompetensi

A. Pilihan Ganda

1.Ilmu ekonomi timbul karena

a. banyaknya kebutuhan manusia
b. kelangkaan sumber daya
c. kelangkaan sumber daya yang dihadapkan pada kebutuhan manusia yang tidak terbatas
d. perkembangan ilmu pengetahuan
e. kebutuhan manusia yang jumlahnya terbatas

2. Tujuan mempelajari ilmu ekonomi adalah

a. membedakan antara ekonomi makro dan mikro
b. mencapai kemakmuran
c. mengatasi kelangkaan modal
d. menciptakan kegunaan barang
e. menguasai sumber daya ekonomi

3. Menurut Paul Samuelson, ekonomi merupakan cara manusia untuk

a. mengamati kegiatan individu dan masyarakat dalam perekonomian
b. menentukan pilihan penggunaan sumber daya yang terbatas
c. menganalisis dan mempelajari hubungan antarmanusia
d. meningkatkan persediaan sumber daya yang terbatas
e. mempelajari cara mengolah sumber daya yang ada

4. Keunggulan pelaku ekonomi mikro dalam perekonomian Indonesia adalah

a. bersifat padat karya
b. bermodal besar
c. menggunakan teknologi tinggi
d. selalu menghasilkan barang bermutu
e. mudah memperoleh pinjaman dari bank

5. Berikut ini adalah aspek yang dipelajari dalam ilmu ekonomi mikro adalah

a. pertumbuhan ekonomid. jumlah uang beredar
b. inflasie. mengoptimalkan keuntungan usaha
c. pengangguran

 

6. Masalah inflasi dilihat dari sudut pandang makro merupakan gejala

a. naiknya harga secara umum
b. berkurangnya kesempatan kerja
c. meningkatnya pendapatan masyarakat
d. meningkatnya kebutuhan pokok
e. menurunnya stabilitas ekonomi

 

7. Alat kebijakan ekonomi makro yang bertujuan mengatur pengeluaran pemerintah adalah kebijakan

a. hargad. perdagangan
b. monetere. perindustrrian
c. fiskal

 

8. Kebijakan pemerintah untuk memberi subsidi untuk setiap kilogram pupuk yang dibeli petani merupakan kebijakan

a. hargad. perdagangan
b. monetere. perindustrrian
c. fiskal

 

9. Angka pengangguran yang tinggi akan membawa dampak pada perekonomian makro, yaitu menurunnya

a. subsidi
b. pendapatan nasional
c. pengeluaran negara
d. sumber daya manusia
e. pendapatan keluarga

 

10 Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas adalah pertumbuhan ekonomi yang

a. sangat tinggi
b. melebihi negara lain dalam satu kawasan
c. lebih tinggi dari tahun sebelumnya
d. menciptakan lapangan kerja
e. terus meningkat dari tahun ke tahun

B. Soal Uraian

  1. Apa yang dimaksud ilmu ekonomi?
  2. Bagaimana sejarah munculnya ekonomi mikro?
  3. Aspek-aspek apa yang dipelajari dalam ekonomi mikro?
  4. Mengapa ekonomi mikro sangat penting?
  5. Jelaskan apa yang dimaksud ilmu ekonomi makro!
  6. Jelaskan bagaimana mengukur masalah pertumbuhan ekonomi!
  7. Jelaskan kaitan antara masalah pengangguran dan pertumbuhan ekonomi!
  8. Bagaimanakah ciri rakyat miskin?
  9. Jelaskan sasaran yang akan dicapai pemerintah melalui kebijakannya!
  10. Jelaskan bagaimana kebijakan fiskal digunakan untuk mengatasi masalah ekonomi!

C. Soal Tantangan (Mari Belajar dari Masalah)

Kebijakan pemerintah dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi dinilai kurang fokus karena belum sesuai dengan kebutuhan riil dunia usaha. Akibatnya, pertumbuhan yang dicapai kurang berkualitas dan tidak berdampak banyak bagi pengurangan pengangguran dan kemiskinan.

Untuk mencapai target pertumbuhan yang berkualitas, tidak ada pilihan lain kecuali mengeluarkan kebijakan yang probisnis. Pemerintah diharapkan dapat mengeluarkan kebijakan probisnis yang tidak terlalu general. Kebijakan ini lebih baik difokuskan bagi industri yang mampu menyerap tenaga kerja banyak, tetapi kondisinya sudah tertekan, seperti industri tekstil, keramik, dan kerajinan.

Pemerintah sejak awal berniat ingin mengentaskan kemiskinan dan mengurangi pengangguran, tetapi langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapainya, tidak dipaparkan dengan jelas dan fokus.

  1. Bagaimana menurut Anda kebijakan pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi saat ini?
  2. Bagaimana seharusnya kebijakan ekonomi pemerintah dilakukan agar mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi?

D. Meraih Kompetensi Dasar

Anda telah memahami berbagai permasalahan yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi. Bagiamana dengan daerah atau lingkungan sekitar Anda? Coba lakukan observasi secara berkelompok di daerah Anda untuk mengidentifikasi masalahmasalah ekonomi yang ada. Buatlah catatan dari hasil observasi Anda tersebut seperti berikut.

a.Kemiskinan

  1. Jumlah penduduk miskin
  2. Pendapatan yang diperoleh setiap bulan.
  3. Kecukupan dan mutu pangan (sudah/belum).
  4. Akses terhadap pendidikan (ya/tidak).
  5. Akses terhadap pelayanan kesehatan (ya/tidak).
  6. Akses terhadap perumahan, misalnya ada tidaknya saluran pembuangan air, sumber air bersih, lantai, tempat pembuangan sampah, dan penerangan listrik.
  7. Rata-rata beban tanggungan keluarga.

b.Pengangguran

  1. Jumlah penduduk yang menganggur.
  2. Alasan menganggur.
  3. Latar belakang pendidikan.
  4. Aktivitas saat ini.
  5. Dampak yang dirasakan ketika menganggur.

Setelah selesai observasi, buatlah laporan observasi dan kesimpulannya, selanjutnya diskusikan dengan kelompok Anda bagaimana cara mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut sesuai kondisi masyarakat.