Multikulturalisme: Pengertian, Kelebihan, Kekurangan, Karakteristik dan Contohnya

Inilah Pengertian Multikulturalisme, Kelebihan, Kekurangan, Karakteristik dan Contohnya

Multikulturalisme merupakan situasi di mana semua kelompok budaya maupun ras yang berbeda memiliki hak dan kesempatan yang sama. Tidak ada perasaan diabaikan maupun dianggap tidak penting hanya karena perbedaan tertentu.

Multikulturalisme ini biasanya terbentuk dalam skala nasional maupun pada komunitas tertentu pada suatu bangsa dan negara. Kondisi ini dapat terjadi baik secara alami yaitu melalui imigrasi, maupun secara artifisial.

Apa Itu Multikulturalisme?

Dikutip dari salah satu artikel Sampoerna University, multikulturalisme merupakan sebuah gambaran cara di mana masyarakat tertentu berdampingan dengan keragaman budaya. Multikulturalisme mengungkapkan pandangan bahwa masyarakat diperkaya dengan melestarikan, menghormati, dan mendorong keragaman budaya.

Dalam bidang filsafat politik contohnya, multikulturalisme mengacu pada cara di mana masyarakat multikulturalisme memilih untuk merumuskan dan menerapkan kebijakan resmi. Kebijakan tersebut berhubungan dengan perlakuan yang adil terhadap budaya yang berbeda.

Kelebihan Multikulturalisme

Konsep ini merupakan sebuah gambaran bagaimana masyarakat hidup secara berdampingan dengan beragam etnik, budaya, maupun ras tertentu. Konsep ini hadir untuk menumbuhkan rasa toleransi terhadap setiap perbedaan yang ada. Entah itu dari segi agama, ras, suku, maupun hal lainnya.

Multikulturalisme memberikan kelebihan kepada setiap orang untuk menghargai keragaman atau pluralisme yang ada di Indonesia. Masyarakat menjadi paham bagaimana menghargai setiap perbedaan dan bertoleransi atas hal tersebut.

Kekurangan Multikulturalisme

Meskipun sudah menumbuhkan toleransi dan sikap saling menghargai, multikulturalisme tidak serta merta menjauhkan masyarakat dari berbagai konflik akibat perbedaan tersebut. Sering kali kita juga menemukan adanya dominasi dari suatu kelompok atas kelompok lain yang dianggap lebih lemah dan rendah.

Hal tersebut tetap akan dirasakan oleh negara maupun komunitas dengan keragaman yang mempengaruhi segala sesuatu. Contoh sederhana, karena terlalu banyak keragaman akibatnya cukup sulit untuk mendapatkan kesepakatan bersama.

Karakteristik Multikulturalisme

Seperti halnya dengan konsep lain, multikulturalisme memiliki karakteristik yang cukup mencolok. Karakteristik tersebut antara lain :

1. Kebudayaan Yang Majemuk

Multikulturalisme memiliki kebudayaan yang majemuk atau beragam. Hal ini tentu karena dipengaruhi oleh faktor letak dan kondisi geografis, kondisi iklim, hingga struktur tanah yang membentuk keragaman kebudayaan tersebut. Setiap kelompok masyarakat yang menempati wilayah tersebut akan menciptakan sistem kebudayaan yang tentu saja berbeda.

2. Terdapat Nilai Dan Norma Yang Disepakati Bersama

Karakteristik lainnya adalah terdapat nilai dan norma yang disepakati bersama. Nilai dan norma ini bersifat mendasar. Di Indonesia sendiri, Pancasila dan UUD 1945 merupakan landasan konstitusional yang merupakan contoh dari nilai dan norma yang menjadi kesepakatan bersama bagi warga negara Indonesia.

3. Bersatu Melalui Proses Integrasi Yang Relatif Lambat

Adanya perbedaan adat istiadat, ras, agama kebiasaan hingga pengetahuan membuat proses integrasi masyarakat berjalan lambat. Terdapat ketergantungan antar kelompok masyarakat, perasaan senasib dan cita-cita masa depan yang mendorong terciptanya integrasi pada masyarakat.

4. Perbedaan Pada Masyarakat Menjadi Pemicu Konflik Sosial

Isu terkait SARA berpotensi dijadikan alat untuk memecah belah persatuan bangsa oleh sekelompok orang dengan kepentingan tertentu. Ikatan primordial yang kuat pada kelompok tertentu juga dapat menjadi pemicu konflik horizontal pada masyarakat multikultural. Meskipun tidak dapat dihilangkan, namun selalu dapat dikelola agar menjadi konflik yang sifatnya terbuka.

5. Terjadi Dominasi Kelompok

Jumlah tentu menjadi hal yang penting sehingga dikenal istilah kelompok mayoritas dan minoritas. Pada kelompok mayoritas cenderung mendominasi sumber-sumber ekonomi, sistem kelompok maupun budaya. Apabila dominasi tersebut tidak dikelola dengan baik maka akan ada kecenderungan terjadi konflik sosial dalam masyarakat.

Contoh Multikulturalisme di Indonesia

Sebagai salah satu negara dengan keragaman baik dari segi budaya, adat istiadat maupun yang lainnya, tentu Anda akan menemukan banyak sekali contoh multikulturalisme di Indonesia. Berikut beberapa contohnya :

  • Masyarakat multikultural Bali yang menerima perbedaan kebudayaan dan keberagaman lainnya yang sangat berbeda dari kebudayaan yang mereka miliki.
  • Toleransi kehidupan beragama di dalam masyarakat.
  • Saling berbaur satu sama lain tanpa memperhatikan latar belakang orang yang memiliki visi dan misi yang sama maupun berbeda dengan kita.
  • Tidak saling menyinggung kepercayaan yang dianut oleh masyarakat tertentu.
  • Orang yang berasal dari suku Jawa, Bali dan Madura berada dalam satu organisasi yang sama.
  • Lembaga agama yang menaungi beberapa ragam agama dan memiliki struktur yang berbeda-beda.
  • Pecahnya konflik antara mayoritas umat Islam dengan kasus Ahok yang dinilai tidak toleransi terhadap agama Islam dan menganggap hal tersebut sebagai sebuah penistaan.
  • Terdapat peraturan anti diskriminasi dalam penggunaan fasilitas publik.
  • Individu yang bekerja dalam perusahaan milik individu lainnya, yang membuat dirinya harus mematuhi segala peraturan yang telah ditetapkan.
  • Penghancuran masjid-masjid yang beraliran Ahmadiyah karena tidak sesuai dengan aturan agama Islam.
  • Peristiwa yang terjadi di Poso, yang disebabkan oleh konflik agama Islam dan Kristen serta unsur-unsur lain dari luar.

Pentingnya multikulturalisme dalam kehidupan sehari-hari tentu untuk menumbuhkan toleransi terhadap perbedaan yang ada. Setiap masyarakat bisa menerima dan hidup berdampingan bersama dengan keberagaman tersebut. Hal ini tentu menjadi sesuatu yang berharga bagi bangsa Indonesia karena perbedaan tersebut justru bisa menjadi kekayaan yang tidak dimiliki oleh semua negara.