Karya Tulis Ilmiah Remaja Daur Ulang Minyak Jelantah menjadi Biodiesel dengan Penyaringan Ampas Lidah Mertua (Sansevieria hyacinthoides)

word image

KARYA ILMIAH REMAJA SMA TINGKAT NASIONAL PEKAN ILMIAH BIOLOGI TERPADU XXIII UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

”Daur Ulang Minyak Jelantah menjadi Biodiesel dengan Penyaringan Ampas Lidah Mertua (Sansevieria hyacinthoides) sebagai Absorben di MAN Insan Cendekia Ogan Komering Ilir (MAN IC OKI).”

Disusun oleh :

1. Mustopa Akmal Riansyah ( NIS. 160123)

2. Fazlan Dinur Rahman (NIS. 160091)

3. Alifia Nabilla Putri (NIS.160070)

MAN INSAN CENDEKIA OGAN KOMERING ILIR SUMATERA SELATAN

2017

BAB 1

PENDAHULUAN

Latar belakang

Minyak bumi telah digunakan manusia sejak zaman kuno, lebih dari 4000 tahun yang lalu menurut Herodotus dan Diodorus Siculus, saat proses konstruksi tembok menara di Babilonia, ditemukan beberapa lubang minyak di dekat Ardericca, orang Persia kuno menggunakan minyak bumi sebagai bahan baku penerangan, lalu pada tahun 1850-an Ignacy Lukasiewicz menemukan proses mendistilasi minyak tanah dari minyak bumi sebagai alternatif minyak paus. Maka dengan segera, pemakaian minyak bumi melonjak drastis di Amerika Utara dengan pembangunan sumur minyak komersial pertama di dunia pada tahun 1853.

Namun pada era modern ini, kebutuhan manusia akan minyak bumi bukan hanya sekedar bahan baku penerangan saja, penggunaaan bahan bakar yang meningkat setiap saatnya menyebabkan persediaan minyak bumi di Indonesia, bahkan di dunia semakin menipis, menipisnya persediaan minyak bumi tersebut menyebabkan peningkatan harga jual untuk kalangan masyarakat.

Dari data yang disampaikan oleh Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementrian ESDM, menunjukkan cadangan minyak bumi Indonesia akan habis dalam waktu 10 tahun lagi, berdasar cadangan terbukti yang ada saat ini. Penggunaan energi terbarukan baru berkisar 4% dari total konsumsi energi. Situasi mengkhawatirkan ini terkait erat dengan penipisan sumber daya energi dan beban anggaran negara untuk subsidi, konsumsi bahan bakar minyak di Indonesia masih sangat mendominasi yaitu sebesar 42,99% dari konsumsi energi total. Kemudian diikuti gas dan batubara masing-masing 18,84% dan 34,47%.

Disisi lain, Indonesia merupakan penghasil minyak sawit terbesar di dunia bersampingan dengan Malaysia dan Nigeria, penggunaan minyak sawit dalam

proses penggorengan menghasilkan minyak jelantah, di Indonesia sendiri, banyak yang menyalahgunakan limbah bekas minyak sawit tersebut, minyak jelantah di campur dengan hidrogen peroksida agar menjadi jernih dan dapat digunakan sebagai bahan penggorengan lagi, namun penyaringan tersebut tidak dapat menghilangkan kandungan radikal bebas yang ada dalam minyak jelantah tersebut (Direktur Eksekutif KPBB Ahmad Safrudin).

Adapun beberapa penelitian tentang pengkonversian minyak jelantah menjadi biodiesel sebagai alternatif bahan bakar minyak bumi dan untuk meminimalisir limbah minyak sawit yang telah digunakan berkali-kali. Minyak jelantah dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif atau sumber energi baru dari minyak bumi.

Dengan demikian, sebagai upaya penghematan terhadap konsumsi BBM yang semakin tinggi, bahan bakar alternatif, sebagai bahan bakar masa depan layak untuk dikembangkan. Dengan salah satu alasan karna bahan bakar alternatif lebih ramah lingkungan dan memberikan manfaat kepada negara, lebih dari sekedar mengurangi jumlah konsumsi minyak bumi namun juga dalam pemanfaatan limbah bekas bekas.

Energi alternatif yang berasal dari minyak jelantah ini, sangat cocok digunakan sebagai pengganti bahan bakar minyak, dan murah harganya, sehingga bisa membantu masyarakat yang memiliki penghasilan sedang maupun rendah, maka dari itu dikembangkanlah pengalihan sumber energi kepada sumber energi yang dapat diperbaharui ini, contohnya biodiesel dari bahan baku minyak jelantah ini.

Lalu, Tumbuhan Sansevieria atau lidah mertua adalah marga tanaman hias yang cukup populer sebagai penghias di dalam rumah karena tanaman ini dapat tumbuh dalam kondisi yang sedikit air dan cahaya matahari.

Lidah mertua banyak tumbuh di daerah bagian utara dan timur di Afrika

selatan (Van Wyk et al. 1997). Dalam uji fitokimia yang dilakukan oleh Yoshihiro et al. (1997), S. Trifasciata mengandung karbohidrat, saponin, glikosida, dan steroid.

Sansevieria sp mampu menyerap polutan berbahaya yang terdapat di udara sebab Sansevieria mengandung bahan aktif pregnan glikosid yang berfungsi untuk mereduksi polutan menjadi asam organik, gula, dan asam amino, dengan demikian unsur polutan tersebut jadi tidak berbahaya lagi bagi manusia (Yoshihiro et al.

1997).

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, didapatkan masalah utama yaitu :

a. Bagaimana pemanfaatan Daur Ulang Minyak Jelantah Dengan Penyaringan

Ampas Lidah Mertua (Sansevieria hyacinthoides) sebagai Absorben di MAN Insan Cendekia Ogan Komering Ilir (MAN IC OKI) ?

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

a) Memperkenalkan kembali energi alternatif terbaru dengan menggunakan minyak jelantah sebagai sumber energinya dalam biodiesel

b) Mengetahui metode pembuatan biodiesel dari minyak jelantah

c) Mendaur ulang limbah bekas penggorengan menjadi sumber energi alternatif d) Memanfaatkan Lidah Mertua ( Sansevieria hyacinthoides ) sebagai absorben

pemurnihan biodiesel.

Manfaat penulisan

Dari penulisan ini, didapatkan beberapa manfaat berupa:

a. Meminimalisir pemborosan pemakaian minyak bumi, dan menjaga sumber daya alam di dunia

b. Mengunakkan sisa-sisa limbah dari hasil penggorengan yang menggunakan minyak sawit

c. Menyerap polutan pencemar dengan Sansevieria sp sebagai absorben.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Minyak Jelantah, Bio Diesel dan Sansevieria

Minyak merupakan trigliserida yang tersusun atas tiga unit asam lemak, berwujud cair pada suhu kamar (25°C) dan lebih banyak mengandung asam lemak tidak jenuh sehingga mudah mengalami oksidasi.

Minyak yang berbentuk padat biasa disebut dengan lemak. Minyak dapat bersumber dari tanaman, misalnya minyak zaitun, minyak jagung, minyak kelapa, dan minyak bunga matahari. Minyak dapat juga bersumber dari hewan, misalnya minyak ikan sardin, minyak ikan paus dan lain-lain (Ketaren, 1986).

Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia sebagai alat pengolah bahan – bahan makanan. Minyak goreng berfungsi sebagai media penggoreng sangat penting dan kebutuhannya semakin meningkat. Di Indonesia, minyak goreng diproduksi dari minyak kelapa sawit dalam skala besar. Hingga tahun 2010 diperkirakan produksi minyak sawit mencapai lebih dari 3 juta ton per tahun. (Derom Bangun, 1998).

Minyak jelantah adalah minyak yang telah digunakan lebih dari dua atau tiga kali penggorengan, dan dikategorikan sebagai limbah karena dapat merusak lingkungan dan dapat menimbulkan sejumlah penyakit. Sebuah penelitian menyimpulkan bahwa orang-orang yang memasak dan mengonsumsi makanan yang digoreng dengan minyak jelantah lebih berisiko mengidap tekanan darah tinggi dibandingkan dengan mereka yang sering mengganti minyak gorengnya untuk memasak.

Bila ditinjau dari komposisi kimianya, minyak jelantah mengandung senyawa-senyawa bersifat karsinogenik, yang terjadi selama proses penggorengan. Jadi jelas bahwa pemakaian minyak jelantah yang berkelanjutan dapat merusak kesehatan manusia karena mengandung senyawa- senyawa karsinogen dan akibat selanjutnya dapat mengurangi kecerdasan generasi berikutnya.

Penggunaan minyak jelantah yang sudah berulang kali mengandung zat radikal bebas yang bersifat karsinogenik seperti peroksida, epioksida, dan lain-lain. Pada percobaan terhadap binatang, konsumsi makanan yang kaya akan gugus peroksida menimbulkan kanker usus. (Julianus, 2006).

Berangkat dari hal ini, perlu di lakukan upaya pengolahan minyak jelantah agar dapat di manfaatkan kembali menjadi bahan yang lebih berguna. Minyak jelantah sebenarnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku biodiesel yang merupakan sumber energi alternatif pengganti solar. Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran mono-alkyl ester dari rantai panjang asam lemak, yang dipakai sebagai alternatif bagi bahan bakar dari mesin diesel dan terbuatdari sumber terbaharui seperti minyak sayur atau lemak hewan.

Biodiesel merupakan solusi yang paling tepat untuk menggantikan bahan bakar fosil sebagai sumber energi transportasi utama dunia,karena biodiesel merupakan bahan bakar terbaharui yang dapat menggantikan diesel petrol pada mesin dan dapat diangkut serta dijual dengan menggunakan infrastruktur sekarang ini. Biodiesel bersifat biodegradable, hampir tidak mengandung sulfur, dan bahan bakar terbarukan, meskipun masih diproduksi dengan jalan yang tidak ramah lingkungan. Alternatif bahan bakar terdiri dari metil atau etil ester, hasil transesterifikasi baik dari triakilgliserida (TG) atau esterifikasi dari asam lemak bebas (FFA) (Ma et al., 1999).

Sansevieria atau lidah mertua adalah marga tanaman hias yang cukup populer sebagai penghias bagian dalam rumah karena tanaman ini dapat tumbuh dalam kondisi yang sedikit air dan cahaya matahari. Sansevieria memiliki daun keras, sukulen, tegak, dengan ujung meruncing.

Sanseviera dikenal dengan sebutan tanaman lidah mertua karena bentuknya yang tajam. Sanseviera tak hanya sebagai tanaman hias, tapi juga memiliki manfaat untuk menyuburkan rambut, mengobati diabetes, wasir, hingga kanker ganas. Sementara seratnya digunakan sebagai bahan pakaian. Di Jepang, Sansevieria digunakan untuk menghilangkan bau perabotan rumah di ruangan.

Dibanding tumbuhan lain, Sansevieria memiliki keistimewaan menyerap bahan beracun, seperti karbondioksida, benzene, formaldehyde, dan trichloroethylene.

Kandungan Minyak Jelantah

Menurut Ketaren (2005), tanda awal dari kerusakan minyak goreng adalah terbentuknya akrolein pada minyak goreng. Akrolein ini menyebabkan rasa gatal pada tenggorokan pada saat mengkonsumsi makanan yang digoreng menggunakan minyak goreng berulang kali. Akrolein terbentuk dari hidrasi gliserol yang membentuk aldehida tidak jenuh atau akrolein. Skema proses terbentuknya akrolein dapat dilihat pada Gambar 1.

Minyak goreng sangat mudah untuk mengalami oksidasi (Ketaren, 2005). Maka minyak jelantah telah mengalami penguraian molekul-molekul, sehingga titik asapnya turun drastis, dan bila disimpan dapat menyebabkan minyak menjadi berbau tengik. Bau tengik dapat terjadi karena penyimpanan yang salah dalam jangka waktu tertentu menyebabkan pecahnya ikatan trigliserida menjadi gliserol dan free fatty acid (FFA) atau asam lemak jenuh. Selain itu, minyak jelantah ini juga sangat disukai oleh jamur aflatoksin. Jamur ini dapat menghasilkan racun aflatoksin yang dapat menyebabkan penyakit pada hati.

Menurut Mahreni (2010), minyak goreng bekas adalah minyak makan nabati yang telah digunakan untuk menggoreng dan biasanya dibuang setelah warna minyak berubah menjadi coklat tua. Proses pemanasan selama minyak digunakan merubah sifat fisika-kimia minyak. Pemanasan dapat mempercepathidrolisis trigliserida dan meningkatkan kandungan asam lemak bebas (FFA) di dalam minyak. Kandungan FFA dan air di dalam minyak bekas berdampak negatif terhadap reaksi transesterifikasi, karena metil ester dan gliserol menjadi susah untuk dipisahkan. Minyak goreng bekas lebih kental dibandingkan dengan minyak segar disebabkan oleh pembentukan dimer dan polimer asam dan gliserid di dalam minyak goreng bekas karena pemanasan sewaktu digunakan. Berat molekul dan angka iodin menurun sementara berat jenis dan angka penyabunan semakin tinggi. Perbedaan komposisi asam di dalam minyak segar dan minyak goreng bekas dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 menunjukkan bahwa kandungan hampir semua asam yang ada di dalam minyak goreng bekas lebih tinggi dibandingkan dengan di dalam minyak goreng segar (Mahreni, 2010) .

kandungan hampir semua asam yang ada di dalam minyak goreng bekas lebih tinggi dibandingkan dengan di dalam minyak goreng segar mutu minyak jelantah

Kandungan Sansevieria / Lidah Mertua

Manfaat Sansevieria

Beberapa manfaat Sansevieria adalah tanaman hias di dalam ruangan (indoor) dan di pekarangan (outdoor), sebagai tanaman obat yang telah teruji secara klinis berefek positif terhadap penyakit diabetes. Hanley et al. (2006) menyatakan bahwa Sansevieria dapat tumbuh pada rentang suhu yang luas dan dapat bertahan hidup didaerah panas seperti gurun, pertumbuhan optimal dicapai pada siang hari dengan temperatur 24-29oC dan pada malam hari 18-21oC.

Sansevieria dapat beradaptasi pada ruangan dengan suhu dan kelembaban yang rendah seperti pada ruangan berpendingin (Air Conditioner). Selain sebagai penghias taman, Sansevieria mampu menyerap polusi di lingkungan sekitar. Selain itu rimpang Sansevieria berkhasiat untuk obat batuk. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan Badan Penerbangan Antariksa Amerika Serikat, Sansevieria merupakan salah satu tanaman penyerap gas betracun, misalnya karbon monoksida yang terkandung dalam asap rokok (Anonim, 2001).

Selain sebagai penyerap racun dalam asap rokok, Sansevieria mampu menyerap beragam unsur polutan berbahaya di udara seperti timbal, kholoform, benzene, xylene, dan trichloroethylene. Sansevieria mengandung bahan aktif pregnane glikosid dalam mereduksi polutan (Adidaya, 2005).

Purwanto (2006) pada bukunya mengemukakan riset yang dilakukan Wolverton Environmental Service yang menyebutkan bahwa sehelai daun Sansevieria mampu menyerap formaldehid sebanyak 0,938 μg per jam. Setiap helai daun Sansevieria terdapat senyawa aktif pregnane glykoside, yaitu zat yang mampu menguraikan zat beracun menjadi senyawa asam organik, gula, dan beberapa senyawa asam amino.

Mekanisme Sansevieria dalm menyerap polutan adalah tanaman bernapas, akan menyerap polutan seperti karbon dioksida dan gas beracun lainnya. Sansevieria menggunakan stomata sebagai vacum cleaner untuk menyedot polutan atau gas beracun dan akan memasuki sistem metabolisme dalam tubuh tanaman.

Polutan yang telah diserap kemudian dikirim ke akar, pada bagian akar, mikroba melakukan proses detoksifikasi. Melalui proses ini, mikroba akan

menghasilkan suatu zat yang diperlukan oleh tanaman. Dalam proses pernapasan tersebut dihasilkan gas yang bermanfaat bagi manusia yaitu berupa oksigen. Proses ini berlangsung terus menerus selama tanaman masih hidup.

Serat Sansevieria

Serat lidah Sansevieria digunakan sebagai bahan pembuat beragam tali, ditenun sebagai pakaian, komponen alat musik, bahan baku kertas hingga pada penelitian terbaru menyebutkan sebagai antiseptik dan antikanker.

Jenis sansevieria penghasil serat adalah Sansevieria angolensis, Sansevieria trifasciata, Sansevieria cylindrica, Sansevieria intermedia, Sansevieria enherbergii dan Sansevieria hyacinthoides.

Komposisi Kimia Serat Sansevieria

Penelitian dan pengembangan teknologi dalam bidang pulp telah banyak dilakukan dengan tujuan menjawab permasalahan lingkungan yang ditimbulkan oleh industri ini, baik teknologi pulp maupun pemutihan pulp. Fungsi dari industri kertas (pulp) adalah mengkonversi bahan-bahan dasar selulosa menjadi bahan kertas. Terdapat tiga komponen kimia pada bubur kertas yaitu selulosa, hemiselulosa dan lignin. Salah satu tanaman yang dapat digunakan adalah Sansevieria, karena Sansevieria memiliki jumlah selulosa yang hampir sama dengan nanas (anonim.,2008).

Sifat-Sifat Fisik Serat

Sansevieria Lidah mertua atau yang lebih dikenal dengan Sansevieria merupakan salah satu tanaman berpotensi yang menghasilkan serat yang selama ini pemanfaatannya masih sebatas tanaman hias. Jenis serat Sansevieria memiliki karakteristik serat yang tidak mudah rapuh, mengkilat, dan panjang.

Komposisi Sansevieria

Komposisi yang terkandung dalam tanaman sansevieria secara umum dapat dilihat pada tabel ini

Komposisi Sansevieria

(Sumber :

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/132/jtptunimus-shomyalina-babii.pdf)

Penelitian Sebelumnya

Pembuatan Biodiesel Dengan Katalis Kalsium Oksida (CaO)

Produksi biodiesel dari minyak jelantah dengan bantuan katalis CaO telah berhasil dilakukan. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil biodiesel yang diperoleh memiliki nilai viskositas yang sesuai dengan SNI 04-7182-2006 tentang viskositas minyak diesel. Pada suhu yang rendah (40, 45, dan 50°C), semakin lama waktu reaksi, maka akan meningkatkan yield biodiesel. Sementara itu, reaksi pada suhu lebih tinggi (55 °C dan 60 °C), semakin lama waktu reaksi, maka akan menurunkan yield biodiesel. Yield biodiesel terbaik sebesar 81,83 % diperoleh dengan kondisi operasi sebagai berikut suhu 50°C selama 6 jam reaksi, ratio minyak:MeOH = 1:48 molar ratio, % wt CaO = 8 % terhadap berat minyak jelantah.

Pembuatan Biodiesel Dengan Katalis ZnO, methanol dan H2SO4

Proses pembuatan biodiesel dari minyak jelantahdengan bantuan katalis ZnO, Methanol dan H2SO4 ini telah dilakukan, densitas biodiesel yang dihasilkan yaitu

866,50 kg/m3 sudah sesuai dengan standar SNI, menurut budiawan dan kawan-kawan (2013), nilai densitas dalam batas SNI dapat menghasilkan pembakaran yang sempurna. Biodiesel dengan densitas yang melibihi standar akan menyebabkan reaksi pembakaran tidak sempurna sehingga dapat

meningkatkan emisi dan keausan mesin.

METODOLOGI PENELITIAN

Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode praktikum sederhana di laboratorium. Karena untuk mengetahui secara pasti bahwa minyak jelantah bisa di daur ulang menjadi biodiesel lalu disaring dengan Sansevieria sp sehingga menjadi Biodiesel yang ramah lingkungan.

Waktu dan Tempat Praktikum

Kami melaksanakan praktikum pada sabtu, 9 september 2017 di Laboratorium Kimia Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Ogan Komering Ilir ( MAN IC OKI).

Tahapan-Tahapan Praktikum

Alat dan Bahan

1. 200 mL minyak goreng bekas

2. 2 gram NaOH

3. 100 mL metanol dan (spiritus putih/tak berwarna)

4. Aquades

5. Gelas Ukur ukuran 100 mL

6. Gelas ukur ukuran 250 mL

7. Pengaduk

8. Termometer

9. Spiritus

10. Kaki tiga

11. Sumbu

12. Korek Api

13. Alat Penyaring

14. Kasa Stainless

15. Lidah Mertua ( Sanseviera sp. )

Cara Kerja

1. Ukurlah 100 mL metanol menggunakan gelas ukur, lalu tuang ke dalam gelas beker.

2. Campurkan 2 gram NaOH ke dalam cairan metanol, aduk hingga NaOH larut

(sekitar 30 menit).

3. Ambil minyak jelantah yang telah disaring sebanyak 200mL, dan tuangkan di

Gelas Ukur.

4. Panaskan minyak bekas di atas spiritus sampai mencapai suhu minyak 70°C

5. Setelah suhu minyak mencapai 70°C angkat minyak dari kaki tiga terus diaduk, tuangkan larutan NaOH dan metanol/Etanol yang telah dibuat sebelumnya. Pencampuran dilakukan dengan cara menuangkan sedikit demi sedikit larutan sambil tetap terus diaduk.

6. Setelah semua larutan tertuang habis, campuran harus tetap diaduk dengan agak kuat. Setelah sekitar 20-30 menit pada campuran akan berubah warna menjadi oranye. Perubahan warna ini menandakan telah terjadi reaksi. Lakukan terus pengadukan hingga warna oranye menjadi semakin tajam dan agak keruh. Jika warna sudah tidak berubah lagi , maka menandakan reaksi telah selesai.

7. Diamkan campuran selama 24 jam hingga terbentuk 2 lapisan : lapisan bagian atas yang berwarna oranye merupakan biodiesel, sedangkan di bagian bawah padat kuning keputihan merupakan campuran gliserol, air dan sisa NaOH.

8. Pisahkan kedua campuran dengan cara menuangkan secara perlahan –lahan bagian atasnya (biodiesel) ke tempat lain.

9. Parut Lidah Mertua ( Sansevieria sp. ) sebanyak 20 gram dan masukkan ke dalam

Biodiesel lalu diamkan selama 12 Jam.

10. Jika ingin hasil yang lebih baik, dapat dilakukan pemurnian dengan menggunakan air.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Biodiesel Dengan Sansevieria sebagai Absorben

Minyak yang dipakai merupakan minyak jelanta yang telah digunakan menggoreng ikan nila lebih dari 200 ekor , yang menyebabkan terbentuknya minyak yang mengandung kadar asam lemak bebas dan gliserol yang cukup tinggi. Disini digunakanlah Sansevieria hyacinthoides, sebagai absorben penyerap polutan pencemar minyak, minyak jelanta sebanyak 200 mL dikataliskan dengan methanol (kadar 70%) dan NaOH seberat 2 gr.

Proses pemurnian biodiesel dilakukan dengan penambahan Sansevieria sp sebanyak 20 gr ke dalam 100 mL biodiesel. Pada proses ini bertujuan menghilangkan polutan dan timbal yang masih terdapat di dalam biodiesel. Proses ini menghasilkan Biodiesel sebanyak 100 mL dengan emisi yang lebih rendah dibandingkan sampel Biodiesel tanpa pemurnian menggunakan Sansevieria Sp.

NamaSampel A ( tanpa

Sensevieria sp )

Sampel B (menggunakan

Sansevieria sp )

Kadar Biodiesel100 mL100 mL
Persentasi lemak (%)1510
WarnaKuning PucatHijau kekuningan
AromaTengikBau tengik sudah berkurang
T itik BekuLebih tinggi dari sampel BLebih rendah dari Sampel A
Zat Toksik atau

Karsinogenik

Lebih tinggi dibandingkan Sampel BLebih rendah dibandingkan

Sampel A

Dari hasil pengamatan secara Fisik ( konvensional ) diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Dari 100 mL biodiesel pada sampel A dan B, menunjukan perbedaan. Jika dilihat Sampel A ( tanpa pengabsorbsian oleh Sansevieria sp ) menunjukkan kadar residu lemak sebanyak 15% dan Sampel B ( diabsorbsi oleh

Sansevieria sp ) menunjukkan kadar residu lemak sebanyak 10%. Hal ini menunjukkan bahwa Sampel B memiliki residu lemak yang lebih sedikit dari Sampel A, sehingga Biodiesel yang dihasilkan oleh sampel B akan menghasilkan gas emisi yang lebih sedikit jika dibandingkan Sampel A.

2. Terjadi perubahan warna dan intensitas bau pada Sampel B ( diabsorbsi oleh Sansevieria sp ) yang menjadi indikasi bahwa telah terjadi perubahan reaksi kimiawi pada Sampel B. Dengan di pecahnya lemak ( FFA, Gliserol, Asam Lemak Jenuh ) dan CO menjadi senyawa Kimia Organik. Berkurangnya intensitas bau dapat diindikasikkan bahwa telah terjadi sterilisasi Biodiesel dari senyawa – senyawa yang bersifat Patogen, seperti racun Aflatoksin yang ditimbulkan oleh Jamur Aflatoksin dengan indikasi berkurangnya bau tengik pada Sampel B.

3. Terjadi perubahan titik beku pada sampel B yang diberi perlakuan menggunakan Sansivieria sp sebagai absorben, dengan bukti setelah satu hari didiamkan kedua sampel menunjukkan reaksi yang berbeda. Biodiesel pada Sampel A mengalami penggumpalan sedangkan Sampel B yang telah diabsorbsi dengan Sansevieria sp tidak menunjukkan penggumpalan pada Biodiesel Sampel B.

4. Terdapat endapan Methana yang bercampur dengan ampas Sansevieria sp, yang menunjukkan bahwa pada Sampel B telah terjadi pengabsorbsian zat karsinogenik oleh Sansevieria sp. Hal ini menunjukkan bahwa Biodiesel pada Sampel B memiliki kadar zat toksik atau karsinogenik yang lebih rendah dibandingkan Biodiesel Sampel A.

Pembahasan Biodiesel dengan Sansevieria sebagai Absorben

Proses pembuatan biodiesel dengan Sansevieria sp sebagai Absorben

dilakukan dengan mereaksikan Biodeisel sebanyak 200 mL dengan menambahkan

2 gr NaOH yang telah direaksikan dengan Methanol (70%) sebanyak 100 mL. Di dapatlah Biodiesel sebanyak 200 mL, namun masih mengandung endapan lemak sebanyak 20 mL. Kemudian Sampel Biodiesel dibagi menjadi dua, yaitu Sampel A ( tanpa Sansevieria sp ) dan Sampel B ( dengan Sansevieria Sp ).

Dengan kadar masing-masing 100 mL setiap sampelnya. Kemudian tidak

diberikan perlakuan khusus pada Sampel A dan ketika dilakukan uji pembakaran dan penilaian sifat fisik Sampel A menunjukkan penggumpalan lemak dan gas emisi yang lebih tinggi dari Sampel B dengan bukti terbentuknya api berwarna biru yang menunjukkan propana ( Alkana ).

Sampel B ketika dilakukan uji pembakaran dan penilaian sifat fisik tidak menunjukkan penggumpulan pada Biodiesel Sampel B karena Sansevieria sp mengandung preganen glycoside yang dapat menguraikan zat beracun menjadi senyawa kimia organik lainnya.

Dan ketika dilakukan uji pembakaran pada Sampel B menunjukkan pembakaran propana yang lebih sedikit dari Sampel A yang menunjukkan penurunan gas emisi yang dihasilkan.

Hasil pengamatan secara fisik menunjukkan data sebagai berikut :

NamaSampel A ( tanpa Sansivieria sp )Sampel B (dengan Sansevieria sp)
Gas EmisiLebih banyak dari Sampel BLebih sedikit dari Sampel A
PropanaLebih banyak dari Sampel BLebih sedikit dari Sampel A
Asam LemakLebih Banyak dari Sampel BLebih Sedikit dari Sampel A
Zat KarsinogenikLebih tinggi dari Sampel BLebih rendah dari Sampel A
Pembakaran tak

Sempurna

Lebih banyak hasilnya dari Sampel BLebih rendah hasilnya dari Sampel A

PENUTUP

Kesimpulan

a. Minyak Jelantah dapat di daur ulang menjadi Biodiesel menggunakan katalis Methanol yang telah direaksikan dengan NaOH dan Sansevieria sp sebagai absorben.

b. Terdapat endapan methanol yang bercampur dengan ampas Sansevieria sp yang menunjukkan bahwa terjadinya pengabsorsian zat karsinogenik oleh Sanseviera sp.

c. Daur ulang minyak jelantah sebagai alternatif bahan bakar alternatif biodiesel dengan cara dipanaskan Minyak Jelantah sebanyak 200 mL sampai pada suhu 70 derajat celsius lalu direaksikan dengan 100 mL campuran Methanol dan NaOH, setelah itu diaduk selama 15 menit lalu disiapkan ampas Sansevieria sp sebanyak 20 gram dan dimasukkan ke dalam hasil reaksi minyak jelantah dengan campuran Methanol dan NaOH.

Kritik dan Saran

Kritik

a. Karena banyaknya limbah dapur berupa minyak jelantah di dapur MAN Insan Cendekia Ogan Komering Ilir ( MAN IC OKI ) ada baiknya para siswa memanfaatkan Limbah Tersebut menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat yaitu Mendaur Ulangnya menjadi Biodiesel yang ramah lingkungan seperti yang kami lakukan.

b. Karena Praktikum yang kami lakukan masih dalam proses perkembangan, maka diharapkan para siswa untuk mengembangkan lagi Biodiesel dibuat pada karya tulis ini agar menjadi lebih ekonomis,sederhana dan lebih bermanfaat.

c. Karena produksi minyak jelantah di dapur Madrasah sangat melimpah diharapkan untuk tidak membuang minyak jelantah sembarangan yang membuat pencemaran lingkungan dan diharapkan untuk tidak menggunakan minyak Jelantah secara berulang-ulang kali karena berbahaya untuk kesehatan.

Saran

a. Seharusnya seluruh Warga Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Ogan

Komering Ilir ( MAN IC OKI ) sadar akan bahaya kandungan radikal bebas

yang terdapat dalam minyak Jelantah tersebut.

b. Seharusnya pengelola dapur Madrasah tidak menggoreng dengan skala besar dan berulang kali karena hal tersebut mempercepat proses hidrolisis trigliserida yang meningkatkan kandungan asam lemak bebas dan menambah asam lemak yang memiliki sifat karsinogenik yang menimbulkan penyakit kanker.

c. Seharusnya pengelola dapur Madrasah tidak menggunakan minyak goreng melebihi tidih didih maksimal ( Smog Point ) karena memecah gugus hidrogen yang berbentuk gliserol dan asam lemak bebas yang berbahaya bagi kesehatan karena mengandung sifat Karsinogenik yang menimbulkan penyakit kanker.

DAFTAR PUSAKA

Produksi biogasoline dari minyak sawit melalui reaksi perengkahan katalitik

dengan katalis γ-Alumina

Anondho Wijanarko, Dadi Ahmad Mawardi, dan Mohammad Nasikin

Skripsi: Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia

PEMURNIAN MINYAK JELANTAH MENGGUNAKAN AMPAS TEBU SEBAGAI ADSORBEN

A. Fuadi Ramdja, Lisa Febrina, Daniel Krisdianto

Skripsi : Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.

Journal of Research and Technologies, Vol. 2 No. 1 Juni 2016 P-ISSN No. 2460 –

5972 E-ISSN No. 2477 – 6165.

PEMANFAATAN MINYAK JELANTAH MENJADI BIODIESEL DENGAN KATALIS ZnO PRESIPITAN ZINC KARBONAT : PENGARUH WAKTU REAKSI DAN JUMLAH KATALIS

Hamsyah Adhari1, Yusnimar2, Syelvia Putri Utami3 Laboratorium Teknologi

Produk Teknik Kimia

“Seminar Tugas Akhir S1 Jurusan Teknik Kimia UNDIP 2009” PENINGKATAN KUALITAS MINYAK GORENG BEKAS DARI KFC DENGAN MENGGUNAKAN ADSORBEN KARBON AKTIF

Alinda Fradiani Rosita dan Wenti Arum Widasari Jurusan Teknik Kimia, Fak. Teknik, Universitas Diponegoro

Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni 2012

K-103

SINTESIS DAN KARAKTERISASI BIODIESEL DARI MINYAK JELANTAH PADA BERBAGAI WAKTU DAN SUHU

Endang Dwi Siswani, Susila Kristianingrum dan Suwardi Jurusan Pendidikan

Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.

PEMANFAATAN MINYAK JELANTAH MENJADI BIODIESEL DENGAN KATALIS ZnO PRESIPITAN ZINC KARBONAT : PENGARUH WAKTU REAKSI DAN JUMLAH KATALIS

Hamsyah Adhari1, Yusnimar2, Syelvia Putri Utami3 Laboratorium Teknologi Produk Teknik Kimia Jurusan Teknik Kimia S1, Fakultas Teknik, Universitas Riau.

Jur. Ilm. Kel. & Kons., Agustus 2010, p : 184 – 189

Vol. 3, No. 2 ISSN : 1907 – 6037

PERILAKU PENGGUNAAN MINYAK GORENG SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KEIKUTSERTAAN PROGRAM PENGUMPULAN MINYAK JELANTAH DI KOTA BOGOR

Analysis of the Behaviour Effects in Using Cooking Oil on the Participation

Program of Collecting the Used Cooking Oil in Bogor City

FIRINA AMALIA1, RETNANINGSIH2, IRNI RAHMAYANI JOHAN2* Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor, Kampus Dramaga, Bogor 16680

JTM. Volume 02 Nomor 01 Tahun 2013, 80 – 87

PROSES PRODUKSI BIODIESEL DARI MINYAK JELANTAH DENGAN METODE PENCUCIAN DRY-WASH SISTEM

Ferry Indra Darmawan Sl PendidikanTeknikMesin, FakultasTeknik, Universitas

Negeri Surabaya.

Jom FTEKNIK Volume 3 No.2 Oktober 2016.

Lampiran 1

Sampel biodiesel percobaan pertama

Proses pemisahan gliserol dengan biodiesel

Uji coba pembakaran biodiesel

Biodiesel dengan absorben sansevieria

Hasil biodiesel

Cr : Yasril ananta

Lampiran 2.

1. Biodata Ketua

A. Identitas Diri

Nama lengkapMustopa Akmal Riansyah
Jenis KelaminLaki-laki
JurusanIPA
NIS160123
Tempat dan Tanggal lahirPalembang, 23 Maret 2001
AlamatJln. Srijaya lr. Pancakarya no.649 kec.

Sukarami kel. Alang-alang Lebar kab. Palembang Prov. SUMSEL

Nomor Telepon082280868613
EmailAkmalalmustopa9@gmail.com

B. Riwayat Pendidikan

SDSMP
Nama InstitusiSD NEGERI 128

PALEMBANG

MTsN 2 Model

Palembang

Tahun Lulus20132016

C. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

NOJenis PenghargaanInstitusi Pemberi

Penghargaan

Tahun
1Juara 2 KSM Biologi tingkat

Kabupaten

Kementrian agama

Sumatera Selatan

2015
2Juara 2 KSM Biologi tingkat

Provinsi

Kementrian agama

Sumatera Selatan

2015
3Juara 2 LCC Biologi tingkat

Provinsi

Universitas

Sriwijaya

2015
4Juara 2 LCC Pengetahuan umumMan Insan Cendekia

OKI

2016

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar

dan dapat dipenanggungjawabkan secara hukum.

Apabila di kemudian hari temyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kcnyataan, Saya sanggup mcnerima si. Demekian Biodata ini saya buat dengan sebenamya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam LKIR PIBR XXIII.

/(ag.Kg..,.y..la. PH.’t’..b.•.r.2017

i\ilggota,

· Mustopa Akmal R NIS. 160123

2. Biodata Anggota

A. Identitas Diri

Nama lengkapFazlan Dinur Rahman
Jenis KelaminLaki-laki
JurusanIPA
NIS160091
Tempat dan Tanggal

lahir

Kayuagung, 04 Juni 2002
AlamatJln. Sultan Mahmud Badaruddin II Tanjung Raja,

Ogan Ilir

Nomor Telepon081379319300
Emailfazlandinurrahman@rocketmail.com

B. Riwayat Pendidikan

SDSMP
Nama InstitusiSD Muhammadiyah

Tanjung Raja, Ogan Ilir.

SMP Islam Terpadu

Raudhatul Ulum

Sakatiga, Ogan Ilir.

Tahun Lulus20132016

C. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

NOJenis PenghargaanInstitusi Pemberi

Penghargaan

Tahun
1Juara 1 LCC IPA Kelompok tingkat

Kabupaten

MTS Raudhatul

Ulum Sakatiga, Ogan Ilir.

2016
2Juara 2 LCC Umum KelompokMAN Insan

Cendekia OKI

2016
3Juara Umum 3 tingkat sekolahSMP IT Raudhatul

Ulum Sakatiga, Ogan Ilir.

2015

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum.

Apabila di kemudian hari temyata dijwnpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, Saya sanggup menerima sanksi. Demekian Biodata ini saya buat dengan sebenamya untuk m menuhi salah satu persyaratan dalam LKlR PlBR XXIII.

Itt>!:JU llj <“}l..:\9:f.l:<tr.’. .J.2017

Anggota,

Fazlan Dinur Rahman

NIS. 160091

3. Biodata Anggota

A. Identitas Diri

Nama lengkapAlifia Nabilla Putri
Jenis KelaminPerempuan
JurusanIPA
NIS160070
Tempat dan Tanggal lahirPalembang, 30 Desember 2001
AlamatJln. D.I Pandjaitan Lr. Pahlawan III No.62 kec.

Plaju Kel.Plaju ulu, Palembang, SUMSEL

Nomor Telepon089606955077
Emailalifianp30@gmail.com

B. Riwayat Pendidikan

SDSMP
Nama InstitusiSDIT AULADIMTsN 2 Model

Palembang

Tahun Lulus20132016

C. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

NOJenis PenghargaanInstitusi Pemberi

Penghargaan

Tahun
1Juara 2 Speeling bee tingkat kotaGloria english

course

2012
2Juara 2 Kaligrafi kontemporer

tingkat kota

Sekolah Islam

Terpadu Al-Azhar

2015
3Juara 3 Kaligrafi kontemporerMan Insan Cendekia

OKI

2016
4Juara 1 ScrabbleMan Insan Cendekia

OKI

2016

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari

I

Kata Pengantar

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas izin-Nya kami dapat menyelesaikan karya tulis ini tepat pada waktunya, sekalipun dalam waktu yang sangat singkat dan berbagai hambatan, kami sadar bahwa semua itu dapat memberikan pelajaran bagi kami untuk dapat lebih baik lagi.

Kami sangat berterima kasih kepada Ibu Umi Nadhifah, S.Pd., Bapak Zainuddin, S.Si., Ibu Argita Muryani, S.Pd., Hanif Asyhuri, Selaku guru Biologi, Kimia dan teman kami. lalu kepada Bapak Afryansyah, S.pd. Yang telah membantu kami dalam penulisan karya ilmiah ini, dan telah membimbing, membantu dan mempercayakan kami untuk mengikuti seleksi lomba karya ilmiah remaja SMA tingkat masional pekan ilmiah Biologi terpadu XXIII di Universitas Negeri Semarang, yang bertujuan untuk mengembangkan cara berfikir Ilmiah dan kreatifitas kami.

Pepatah mengatakan “Tiada gading yang tak retak.”, kami menyadari bahwa dalam penulisan maupun isi dari karya tulis kami masih jauh dari kata sempurna. Namun, kami berharap untuk menerima banyak saran dan kritikan konstruktif dari semua pihak, karna kami sadar masih banyak yang harus di benahi.

Semoga karya tulis ini apat berguna bagi semua pihak baik dari kami, maupun pembaca, dan semoga karya tulis ini dapat menjadi karya tulis yang lebih baik kedepannya.

Kayuagung, 10 September 2017

Mustopa, Alifia dan Fazlan.

Daftar Isi

Halaman Pengesahan ……………………………………………………………………………. i

Kata Pengantar ……………………………………………………………………………………. i

Daftar Isi ……………………………………………………………………………………………… iii

Abstrak ………………………………………………………………………………………………… iii

BAB I : Pendahuluan ……………………………………………………………………………. 1

1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………………………. 1

1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………………………….. 3

1.3 Tujuan Penelitian ……………………………………………………………………………… 3

1.4 Manfaat Penelitian ……………………………………………………………………………. 3

BAB II : Tinjauan Pustaka ……………………………………………………………………. 4

2.1 Pengertian Minyak jelantah,Biodiesel, dan sanseviera …………………………… 4

2.2 Kandungan Minyak Jelantah ………………………………………………………………. 5

2.3 Kandungan Sansevieria/Lidah Mertua …………………………………………………. 7

2.3.1 Manfaat Sansevieria ……………………………………………………………………….. 7

2.3.2 Serat Sanseviera …………………………………………………………………………….. 8

2.3.3 Komposisi kimia serat Sansevieria …………………………………………………… 9

2.3.4 Sifat-sifat fisik serat ……………………………………………………………………….. 9

2.3.5 Komposisi Sansevieria ……………………………………………………………………. 9

2.4 Penelitian Sebelumnya ………………………………………………………………………… 10

2.4.1 Pembuatan Biodiesel dengan Katalis Kalsium Oksida (CaO) ………………… 10

2.4.2 Pembuatan Biodiesel dengan Katalis Zno, Methanol dan H2SO4 ………….. 10

BAB III : Metodologi Penelitian ……………………………………………………………. 11

3.1 Metode Penelitian……………………………………………………………………………….. 11

3.2 Waktu dan Tempat Praktikum ………………………………………………………………. 11

3.3 Tahapan-Tahapan Praktikum ………………………………………………………………… 11

3.3.1 Alat Dan Bahan ……………………………………………………………………………….. 11

3.3.2 Cara Kerja ………………………………………………………………………………………. 11

BAB IV : Hasil Dan Pembahasan ……………………………………………………………. 13

4.1 Hasil Biodiesel Dangan Sansevieria Sebagai Absorben …………………………… 13

4.2 Pembahasan Biodiesel dengan Sansevieria sebagai Absorben ………………….. 14

BAB V : Penutup ……………………………………………………………………………………. 15

5.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………………………….. 16

5.2 Kritik dan Saran …………………………………………………………………………………. 16

Daftar Pustaka …………………………………………………………………………………………. 17

Lampiran I (Foto Dokumetasi) ………………………………………………………………….. 18

Lampiran II (Biodata Peserta) ………………………………………………………………….. 19

ABSTRACT

The making of biodiesel using a waste cooking oil as its main raw material had been experimented with a sansevieria plant as its asbsorben. The waste cooking oil was catalysed with methanol and reacted with NaOh.

This experiment consists certain steps : Reacting 2 grams of solid NaOH with 100 mL of methanol, the waste cooking oil that has been filtered by sansevieria dregs is heated until 700C and mixed all the ingridients, then was stirred during 5 minutes.

By doing this experiment the researchers found the comparison between biodiesel that has been filtered by sansevieria own a clearer result of color and not freezing in temperature room, whereas at quantity not indicated any differences.

Keywords : Biodiesel, Sansevieria, waste cooking oil.

ABSTRAK.

Telah dilakukan eksperiment pembuatan biodiesel dari minyak jelantah dengan Sansevieria hyacinthoides sebagai absorben. dan dikatalisis menggunakan methanol yang telah direaksikan dengan NaOH.

Dalam melakukan percobaan biodiesel ini menggunakan beberapa tahap antara lain : Mereaksikan 2 gram NaOH padat dengan 100 mL methanol, minyak jelantah yang telah disaring dengan ampas Sansevieria dipanaskan sampai suhu

700C, selanjutnya semua bahan dicampurkan dan diaduk selama 5 menit.

Hasil percobaan diperoleh perbandingan biodiesel yang disaring dengan sansevieria berwarna lebih jernih dan tidak terjadi pembekuan pada suhu ruang, sedangkan pada kuantitas tidak ditemukan perbedaan.

Kata Kunci : Biodiesel, Sansevieria, minyak jelantah.