Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Jurnal Penyesuaian Neraca Saldo Laba Rugi Kertas Kerja
Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Jurnal Penyesuaian Neraca Saldo Laba Rugi Kertas Kerja – Pada Bab VI, Anda telah mempelajari materi mengenai persamaan dasar akuntansi. Coba Anda ingat kembali, apakah persamaan dasar akuntansi itu? Bagaimanakah konsepnya? Bekal pemahaman pada Bab VI akan memudahkan Anda dalam mempelajari materi dalam bab ini.
Perhatikan bagan siklus akuntansi perusahaan jasa berikut ini!
Apa saja yang akan dimasukkan dalam tahap-tahap tersebut di atas? Bagaimana informasi dalam akuntansi diolah agar bisa menghasilkan laporan keuangan yang berguna bagi pemakai informasi?
Tahap pencatatan dilakukan berdasarkan informasi-informasi yang diperoleh dalam akuntansi suatu perusahaan. Tahap pencatatan dimulai dari pencatatan transaksi dalam jurnal dan posting ke dalam buku besar. Tahap ini dilanjutkan dengan tahap pengikhtisaran, yaitu setelah postingke buku besar disusunlah akun-akun dalam buku besar ke dalam neraca saldo. Bagaimanakah aplikasi tahap-tahap akuntansi tersebut di perusahaan jasa? Agar lebih jelas, pelajari materi dalam bab ini!
Tujuan Pembelajaran
Pada bab ini Anda akan mempelajari siklus akuntansi perusahaan jasa, yaitu tahap pencatatan dan tahap pengikhtisaran. Setelah mempelajari bab ini, diharapkan Anda mampu melakukan tahap pencatatan dan tahap pengikhtisaran akuntansi sebagai bekal untuk mempelajari tahap pelaporan.
Motivasi Belajar
Dengan mempelajari materi dalam bab ini secara sungguh-sungguh maka Anda akan mampu memahami siklus akuntansi di perusahaan jasa.
Kata Kunci Jurnal, ayat penyesuaian, neraca saldo disesuaikan, laba rugi, neraca saldo.
Setiap kegiatan operasi perusahaan hanya mempunyai satu tujuan, yaitu memperoleh laba. Dalam dunia usaha, kita mengenal tiga jenis perusahaan, yaitu perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan perusahaan jasa. Tahukah Anda, apakah ciri khas masing-masing perusahaan itu? Perhatikan ciri khas masing-masing perusahaan itu berikut ini!
Perusahaan manufaktur (manufacturing business) mengubah input dasar menjadi produk yang dijual kepada pelanggan. Berbeda dengan perusahaan dagang, meskipun ia juga menjual produk kepada pelanggan namun ia tidak memproduksi barangnya sendiri tetapi membelinya dari perusahaan lain. Lain lagi dengan perusahaan jasa (services business), ia hanya memberikan jasa berupa pelayanan kepada masyarakat. Apakah karakteristik yang membedakan perusahaan jasa dengan perusahaan lainnya? Untuk mengetahuinya, pelajari karakteristik perusahaan jasa berikut ini.
Ada empat karakteristik yang membedakan antara perusahaan jasa (service) dan perusahaan barang (goods), yaitu sebagai berikut.
- Produk yang dihasilkan perusahaan tidak berwujud (intangibility), yaitu sifat jasa yang tidak memiliki wujud fisik; ia hanya dapat dilihat dan diraba.
- Tidak dapat dipisahkan (inseparability), yaitu tidak ada pemisahan antara produksi dan penjualan jasa. Produksi dan penjualan jasa terjadi pada waktu yang bersamaan. Contohnya, pemberian jasa potong rambut di
salon sekaligus merupakan produksi dan penjualan produk jasa. - Berubah-ubah (variability), yaitu sifat jasa yang tidak dapat distandarisasi karena sangat bergantung pada selera, waktu, tempat, dan karakteristik konsumen.
Tidak dapat disimpan (perishability), yaitu sifat jasa yang tidak dapat disimpan untuk dijual kembali pada waktu yang berbeda. Oleh karena itu, perusahaan jasa tidak memiliki persediaan jasa.
Pada perusahaan jasa, proses penjualan dan produksi jasa berlangsung ketika ada kesepakatan antara perusahaan dan konsumen. Oleh karena itu, dari sudut pandang akuntansi hanya ada dua transaksi utama pada perusahaan jasa, yaitu transaksi administratifdan transaksi penjualan jasa. Contoh perusahaan jasa, di antaranya bengkel, salon, rental mobil, perusahaan angkutan, rental VCD, dan penginapan.
Tahapan siklus akuntansi perusahaan jasa
Bagaimanakah tahapan siklus akuntansi perusahaan jasa ini? Tahapan tahapan dalam siklus akuntansi perusahaan jasa adalah sebagai berikut:
1. Tahap pencatatan terdiri atas penjurnalan dan pemindahbukuan (posting).
2. Tahap pengikhtisaran (summarizing), tahap ini dilakukan setelah tahap pencatatan selesai dilakukan. Pada tahap ini dibuat ringkasan dari pengaruh seluruh transaksi keuangan yang terjadi selama periode yang bersangkutan. Ringkasan tersebut terlihat dalam saldo akhir dari setiap akun buku besar. Selanjutnya, saldo setiap akun tersebut dicatat dalam dokumen tersendiri yang disebut neraca saldo (trial balance).
Kegiatan akuntansi yang dilakukan pada tahap pengikhtisaran meliputi penyusunan neraca saldo, pembuatan jurnal penyesuaian, penyusunan kertas kerja (neraca lajur), pembuatan jurnal penutup, neraca saldo setelah penutupan,
3. Tahap pembuatan laporan keuangan, yang meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.
Pada materi berikut ini, kita akan mempelajari satu per satu tahapan siklus akuntansi perusahaan jasa ini.
Transaksi Keuangan
Seperti halnya sistem pernapasan dalam tubuh kita, kegiatan akuntansi pun merupakan suatu sistem yang memiliki masukan (input) proses dan keluaran (output). Masukan sistem akuntansi keuangan, berupa transaksi keuangan.
Adapun keluarannya adalah laporan keuangan. Akuntansi sebagai suatu sistem digambarkan dalam bagan berikut:
Transaksi keuangan adalah aktivitas perusahaan atau badan usaha yang dapat diukur dengan menggunakan satuan moneter. Transaksi keuangan perusahaan dapat berlangsung baik di dalam maupun di luar lingkungan perusahaan. Agar transaksi tersebut dapat dicatat secara benar, untuk setiap transaksi yang terjadi harus memiliki bukti yang dapat dipertanggung- jawabkan. Apa sajakah bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan itu? Anda akan mempelajarinya pada subbab setelah ini.
Macam-macam Transaksi Keuangan
Setiap jenis transaksi keuangan memiliki sumber yang berbeda dan pelaku yang berbeda pula. Perhatikan penggolongan jenis transaksi keuangan berdasarkan sumber dan pihak yang melakukannya berikut ini.
Jenis Transaksi Menurut Sumbernya
Transaksi modal
Transaksi modal yaitu transaksi yang mempunyai hubungan dengan pemilik perusahaan. Misalnya, penyetoran uang/barang sebagai modal oleh pemilik perusahaan dan pengambilan uang/barang oleh pemilik modal (prive).
Transaksi usaha
Transaksi usaha merupakan transaksi yang berkaitan dengan kegiatan usaha/operasi perusahaan. Misalnya, pembayaran gaji karyawan dan pendapatan berupa hasil
Jenis Transaksi Menurut Pihak yang Melakukannya
Transaksi intern
Transaksi intern, merupakan transaksi keuangan yang terjadi dalam lingkungan perusahaan itu sendiri, antara lain, sebagai berikut.
1) Penyusutan aktiva perusahaan
2) Transaksi dengan pihak ketiga (dari luar perusahaan) yang tidak mungkin didapat bukti transaksinya, misalnya ongkos naik becak.
3) Pengakuan beban perlengkapan yang telah dipakai.
Transaksi ekstern
Transaksi ekstern, merupakan transaksi keuangan yang terjadi antara pihak perusahaan dan pihak luar, antara lain, sebagai berikut.
1) Pembayaran gaji karyawan
2) Surat bukti penanaman modal dari pemilik.
3) Pembelian/penjualan barang yang dilengkapi dengan bukti transaksi jual beli.
4) Sewa-menyewa yang dilengkapi dengan surat perjanjian sewa menyewa dan kwitansi pembayaran.
5) Pinjaman uang ke bank yang disertai surat bukti pengeluaran dan penerimaan kas.
Pengungkapan transaksi dapat dilihat dalam bukti transaksi, misalnya kuitansi, faktur, nota, dan memo. Transaksi yang terjadi biasanya diungkapkan secara uraian (descriptive).Contoh:
11 Juni 2005 diterima pembayaran dari A. Sabar untuk jasa cuci mobil yang telah dilakukan senilai Rp20.000,00.
Keterangan:
Tanggal transaksi o11 Juni 20005
Uraian transaksi oditerima … senilai ….
Nilai transaksi oRp20.000,00
Jenis transaksi yang terjadi dapat diketahui dengan melihat kata kunci yang ada dalam uraian transaksi. Dari contoh di atas, kata kuncinya adalah diterima pembayaran dari jasa cuci. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan telah menerima uang tunai sebagai balas jasa dari manfaat cuci mobil yang dinikmati A. Sabar. Coba Anda cari beberapa kata kunci lainnya!
LATIHAN
Kerjakan dengan benar!
1. Jika kita menerima nota kredit bagaimanakah kita mencatatnya ke dalam jurnal?
2. Bagaimana pula cara menjurnal bila kita mengirimkan nota debit?
3. Faktur biasanya dibuat rangkap tiga, untuk keperluan siapa sajakah ketiga lembar faktur tersebut?
Bukti Transaksi
Apakah bukti transaksi itu? Setiap saat Anda berbelanja ke supermarket atau grand mall, Anda pasti akan memperoleh bukti penerimaan barang yang sekaligus berfungsi sebagai bukti pembayaran. Bukti ini biasa kita namakan struk belanja. Bagi pihak akuntan perusahaan, bukti transaksi ini bermanfaat untuk menyusun laporan keuangan.
Oleh karena itu, seperti telah disebutkan di muka bahwa setiap transaksi yang terjadi harus memiliki bukti yang dapat dipertanggungjawabkan. Dapat dipertanggungjawabkan artinya setiap transaksi keuangan yang terjadi, harus dicatat dalam bukti transaksi secara benar. Mengapa demikian? Karena bukti transaksi merupakan sumber pencatatan akuntansi. Jenis bukti transaksi dapat dibedakan sebagai berikut.
Bukti intern
Bukti intern merupakan bukti pencatatan untuk transaksi yang terjadi di dalam perusahaan itu Misalnya memo yang dibuat oleh manajer bagian pembukuan.
Bukti ekstern
Bukti ekstern, merupakan bukti pencatatan untuk transaksi yang terjadi antara perusahaan dan pihak lain di luar perusahaan. Misalnya, bukti pengeluaran kas, bukti penerimaan kas, bukti penjualan, dan bukti Contoh bukti transaksi ekstern adalah kuitansi, faktur, nota debit, nota kredit, nota kontan, dan bukti memorial.
Kuitansi
Kuitansi adalah catatan untuk transaksi penerimaan dan pengeluaran sejumlah uang.
Faktur
Faktur adalah bukti transaksi pembelian atau penjualan barang dagangan (secara kredit).
Contoh bentuk faktur:
Nota debit
Nota debit adalah bukti transaksi pengembalian barang yang sudah dibeli (retur pembelian). Nota debit dibuat oleh pihak pembelian.
Nota kredit
Nota kredit adalah bukti transaksi penerimaan kembali barang yang sudah dijual (retur penjualan). Nota kredit dibuat oleh penjual ketika barang yang dijual dikembalikan oleh pembeli.
Nota kontan
Nota kontan adalah bukti pencatatan untuk transaksi pembelian barang secara tunai yang dibuat oleh penjual dan diberikan kepada pembeli.
Cek
Cek adalah surat perintah kepada bank untuk membayar sejumlah uang kepada pemegang cek. Cek dibuat oleh pihak yang mempunyai simpanan di bank tersebut.g. Bukti memorial merupakan bukti transaksi intern dalam bentuk memo dari pejabat dalam perusahaan kepada bagian akuntansi, untuk mencatat suatu peristiwa atau keadaan yang sifatnya intern.
Contoh bukti memorial
Staf bagian akuntansi dalam suatu perusahaan harus mencatat setiap transaksi yang terjadi di perusahaan berdasarkan bukti-bukti transaksi yang diterimanya. Setelah dicatat, bukti-bukti transaksi tersebut harus disimpan secara rapi dan tidak boleh dimusnahkan selama periode waktu tertentu sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Bukti-bukti transaksi akan dipergunakan sebagai bahan terakhir dalam proses pemeriksaan (auditing) terhadap laporan keuangan.
TUGAS INDIVIDU
Seandainya Anda sebagai seorang pegawai bagian akuntansi pada suatu perusahaan. Anda ditugasi mencatat semua transaksi. Dalam rangka pelaksanaan tugas Anda, tindakan apa yang harus dilakukan sehubungan dengan:
a. bukti-bukti transaksi yang diterima;
b. terdapat bukti transaksi yang tidak memenuhi keabsahan materil.
LATIHAN
Kerjakan dengan benar!
1. Gambarlah bagan sistem akuntansi keuangan!
2. Sebutkan jenis transaksi menurut sumbernya!
3. Sebutkan jenis transaksi menurut pihak yang melakukannya!
Mencatat Transaksi/Dokumen ke Dalam Jurnal Umum
Jurnal (jurnal) merupakan dokumen pencatatan yang pertama dari proses akuntansi keuangan. Oleh karena itu, jurnal disebut juga sebagai buku catatan pertama (books of original entry). Pencatatan transaksi ke jurnal dilakukan sedemikian rupa sehingga memudahkan peringkasan transaksi tersebut dalam akun buku besar. Pencatatan transaksi dalam jurnal dilakukan secara kronologis sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi yang tercantum dalam bukti transaksi. Pencatatan transaksi dalam jurnal dilakukan berdasarkan data yang terdapat dalam bukti transaksi.
Ada dua macam jurnal, yaitu jurnal umum dan jurnal khusus. Jurnal umum dapat digunakan untuk mencatat seluruh transaksi yang terjadi pada suatu perusahaan dalam periode akuntansi. Adapun jurnal khusus hanya digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi tertentu. Pembahasan mengenai jurnal khusus disajikan pada siklus akuntansi perusahaan dagang.
Pencatatan transaksi ke dalam jurnal biasanya menggunakan bentuk yang telah ditetapkan dalam standar akuntansi Indonesia. Bentuk standar jurnal umum adalah sebagai berikut.
Keterangan:
1. Nomor halaman, diisi dengan nomor halaman jurnal.
2. Kolom tanggal, digunakan untuk mencatat tanggal, bulan, tahun, terjadinya transaksi.
3. Kolom keterangan, diisi dengan nama akun dan penjelasan singkat tentang transaksi yang dicatat, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Akun yang dicatat di sisi debit ditulis terlebih dahulu
b. Akun yang dicatat pada sisi kredit ditulis pada baris berikutnya dengan penulisan agak menjorok ke kanan.
c. Di bawah baris akun kredit dituliskan penjelasan singkat tentang transaksi
4. Kolom referensi digunakan untuk mencatat kode akun ketika ayat jurnal dipindahkan ke buku besar. Sebelum posting dilakukan biarkan kolom referensi kosong.
5. Kolom debit dan kredit, digunakan untuk mencatat nilai transaksi.
Pencatatan satu transaksi dengan transaksi berikutnya dalam jurnal harus dipisahkan. Pemisahan ini dapat dilakukan dengan memberi jarak satu baris kosong. Contoh pencatatan transaksi dalam jurnal disajikan sebagai berikut.
Transaksi:
3 Maret 2006 Tn. Adi memulai usahanya dengan menyerahkan uang pribadinya sebagai modal awal perusahaan bengkel “XX” sebesar Rp15.000.000,00.
5 Maret 2006 Dibayar sewa gedung sebesar Rp5.000.000,00.
Analisis transaksi
LATIHAN
Kerjakan dengan benar!
Pada tanggal 1 Februari 2006 Perusahaan PO “HARNO” melakukan investasi dari uang pribadinya sebesar Rp17.000.000,00.
2 Pemilik menyerahkan 3 buah kendaraan (bus) untuk kegiatan operasional.
3 Dibeli tunai perlengkapan montir dengan harga Rp2.500.000,00.
6 Pemilik mengambil uang untuk kepentingan pribadi sebesar Rp1.500.000,00.
8 Dibayar biaya iklan Rp150.000,00
10 Dibayar sewa gedung untuk kantor Rp1.500.000,00
12 Diterima uang sebesar Rp4.000.000,00 atas jasa yang telah diberikan
13 Dibayar gaji karyawan Rp300.000,00
17 Dibeli dengan kredit perlengkapan sebesar Rp2.000.000,00
20 Dibayar utang kepada kreditur Rp2.000.000,00
24 Dibayar biaya listrik dan air Rp125.000,00
27 Diterima pendapatan Rp3.000,00 atas jasa yang akan diberikan pada tanggal 28 Februari!
Buatlah ayat jurnal untuk transaksi di atas!
Pemindahan (Posting) Jurnal ke Buku Besar
Setelah transaksi dicatat dalam jurnal, tiba saatnya dilakukan posting ke buku besar. Jadi, apakah posting itu? Posting atau pemindahbukuan adalah memindahkan transaksi yang telah dicatat dalam jurnal ke dalam setiap akun buku besar yang sesuai. Buku besar ini merupakan kumpulan akun-akun yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan. Karena itu, buku besar hampir sama dengan akun. Perbedaannya hanyalah pada penyebutannya. Ingatkah Anda, apakah akun itu?
Lalu, bagaimana cara memposting ke buku besar? Cara memposting ke buku besar melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut.
1. mencatat tanggal transaksi dan jumlah yang akan didebit atau dikredit ke dalam akun yang sesuai;
2. mengisi kolom “Referensi: dalam akun nomor halaman jurnal;
3. mengisi kolom “Referensi” dalam jurnal dengan akun yang bersangkutan.
Pada buku besar, bentuk-bentuk akun yang biasa digunakan, yaitu akun bentuk T, akun 2 kolom, akun 3 kolom, dan akun 4 kolom. Penyebutan istilah “dua kolom” mengacu pada jumlah kolom yang digunakan untuk mencatat nilai uang. Berikut disajikan bentuk-bentuk buku besar tersebut.
Keterangan:
1. Nama akun, diisi nama akun yang bersangkutan
2. Kode akun, diisi nomor akun yang bersangkutan
3. Tanggal, untuk mencatat tanggal, bulan, tahun, terjadinya transaksi
4. Keterangan, digunakan untuk mencatat penjelasan singkat transaksi
5. Ref, atau referensi; digunakan untuk mencatat nomor halaman dokumen yang menjadi sumber pencatatan.
6. Debit dan kredit, untuk mencatat nilai transaksi
7. Saldo, untuk mencatat saldo akhir suatu akun setelah suatu transaksi dicatat dalam akun tersebut.
Perhatikan cara memposting dari jurnal ke dalam buku besar bentuk tiga kolom di bawah ini!
Setelah Anda mempelajari berbagai bentuk akun buku besar, akan lebih jelas lagi jika Anda mempelajari cara pencatatan transaksi dalam jurnal dan melakukan posting ke dalam buku besar yang disajikan berikut ini.
Transaksi selama bulan Oktober pada Eva Salon
1 Oktober 2005, Ny Eva memulai usaha salon yang diberi nama “Eva Salon”
a. Uang tunai senilai Rp5.000.000,00
b. Piutang jasa Rp300.000,00
c. Perlengkapan salon Rp7.000.000,00
d. Peralatan salon Rp10.000.000,00
2 Dibayar sewa gedung untuk salon Rp1.200.000,00 untuk masa sewa satu tahun.
4 Pembelian peralatan salon sebesar Rp3.000.000,00 secara kredit.
6 Dikeluarkan uang tunai sebesar Rp50.000,00 untuk membayar beban iklan di koran.
1 0 Dikeluarkan uang per kas sebesar Rp500.000,00 untuk membayar angsuran utang kepada Toko Sinar.
15 Dibayar upah karyawan sebesar Rp150.000,00.
16 Diterima pendapatan setengah bulan pertama Rp4.000.000,00.
27 Dibayar rekening telepon dan listrik bulan ini Rp150.000,00.
31 Dibayar upah karyawan sebesar Rp150.000,00.
3 1 Pelayanan salon yang pembayarannya tidak diterima langsung berjumlah Rp1.450.000,00.
31 Pengambilan prive oleh pemilik sebesar Rp200.000,00.
Diminta :
1. Buatlah jurnal umumnya!
2. Dari jurnal postinglah ke buku besar!
Apabila akun dalam jurnal umum diposting ke buku besar maka keseluruhan transaksi EVA Salon akan terlihat sebagai berikut.
Tahap pencatatan akuntansi yang meliputi jurnal dan posting ke buku besar telah Anda pelajari. Berikut ini Anda akan mempelajari tahap selanjutnya, yaitu tahap pengikhtisaran.
LATIHAN
Kerjakan dengan benar!
Berikut ini adalah transaksi-transaksi selama bulan Juni 2006, di kantor Akuntansi Rusli & rekan.
Pada tanggal 1 Juni 2006 Rusli & rekan membuka kantor akuntan dengan nama “Kantor Akuntan Rusli”. Rekap transaksi yang terjadi selama bulan Juni adalah sebagai berikut:
Juni 1 Diinvestasikan sebagai modal perusahaan berupa:
– Uang tunai Rp10.000.000,00
– Perlengkapan kantor Rp 500.000,00
– Peralatan kantor Rp 9.500.000,00
– Sewa dibayar dimuka Rp 5.000.000,00
Juni 3 Dibayar biaya pemasangan AC Rp700.000,00
Juni 5 Dibeli secara kredit dari Toko “Semeru” sebuah lemari besi dan satu set kursi meja tamu sebesar Rp5.500.000,00.
Juni 8 Diterima jasa pemeriksaan dari PD Sentosa sebesar Rp2.500.000,00.
Juni 12 Dikirim kepada beberapa langganan tagihan jasa pemeriksaan yang telah selesai dikerjakan sebesar Rp13.500.000,00.
Juni 15 Dibayar uang perjalanan asisten pemeriksaan Rp2.700.000,00.
Juni 16 Dibayar uang kebersihan dan keamanan Rp240.000,00.
Juni 18 Dibeli dari Toko buku “Sekawan” perlengkapan kantor Rp350.000,00.
Juni 20 Diterima jasa pemeriksaan, dari Fa Firman sebesar Rp7.500.000,00.
Juni 24 Diterima sebagian tagihan dari langganan yang dikirim tanggal 12 Juni 2006 Rp9.500.000,00.
Juni 27 Diambil untuk keperluan pribadi Rp1.500.000,00.
Juni 30 Dibayar macam-macam biaya sebesar Rp510.000,00.
Juni 30 Dibayar kepada “Toko Semeru” Rp5.500.000,00.
Diminta:
Catatlah transaksi di atas ke dalam jurnal umum dan bukukan ke dalam alur buku besar.
Akun yang dipergunakan:
101 Kas 302 Prive Rusli
102 Sewa dibayar dimuka 401 Pendapatan jasa
103 Piutang usaha 501 Beban gaji
104 Perlengkapan kantor 502 Beban perjalanan
105 Peralatan kantor 503 Beban kebersihan
201 Utang usaha 504 Beban lain-lain
301 Modal Rusli
Neraca Sisa/Neraca Saldo (Trial Balance)
Seperti dikemukakan di depan, neraca saldo merupakan salah satu tahap pengikhtisaran dalam siklus akuntansi. Tahukah Anda, apakah neraca saldo itu? Mari kita simak penjelasan berikut.
Keseimbangan posisi keuangan, sulit dilihat secara langsung dari akun- akun yang ada. Oleh karena itu, pada akhir periode perlu dilakukan verifikasi terhadap akun-akun yang ada untuk melihat keseimbangan antara sisi debit dan sisi kredit. Verifikasi ini dikenal dengan istilah neraca saldo atau neraca sisa (trial balance). Jadi, yang dimaksud dengan neraca saldo adalah suatu dokumen yang berisi saldo-saldo akun buku besar. Apakah tujuan penyusunan neraca saldo ini? Tujuan pembuatan neraca saldo adalah sebagai berikut:
- Untuk menguji pembuatan neraca debit dan kredit dalam akun buku besar
- Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan
Coba Anda perhatikan ilustrasi neraca saldo Eva Salon berikut ini!
Apakah fungsi neraca saldo? Dapatkah Anda mengambil kesimpulan setelah memahami materi di atas? Coba Anda tulis kesimpulan Anda dan tunjukkan pada gurumu!
LATIHAN
Kerjakan dengan benar!
Buku jurnal umum suatu perusahaan yang bergerak di bidang jasa servis mobil “RADO” untuk bulan Maret 2006 menunjukkan data sebagai berikut:
Berdasarkan pos-pos jurnal di atas Anda diminta melakukan berikut ini!
a. Siapkan format akun buku besar bentuk empat kolom!
Beri judul dan nomor alur sebagai berikut:
111 Kas 211 Utang usaha
112 Piutang usaha 311 Modal Rado
113 Perlengkapan servis 312 Prive Rado
114 Sewa dibayar di muka 411 Pendapatan jasa
115 Asuransi dibayar dimuka 511 Beban gaji
121 Peralatan servis 512 Beban iklan
b. Posting data jurnal ke dalam akun buku besar yang terkait!
c. Buatlah neraca saldo per 31 Maret 2006!
Jurnal Penyesuaian
Keseimbangan neraca saldo antara sisi debit dan sisi kredit, belum menjamin bahwa kegiatan akuntansi telah dilakukan dengan benar. Oleh karena itu, agar neraca saldo menunjukkan keadaan yang sebenarnya, perlu diadakan penyesuaian dan perbaikan. Bagaimana cara melakukannya? Penyesuaian dan perbaikan dilakukan melalui jurnal penyesuaian (adjusting journal entry). Pada kondisi seperti apakah jurnal penyesuaian diperlukan? Jurnal penyesuaian diperlukan untuk hal-hal sebagai berikut.
Transaksi yang Telah Terjadi Tetapi Belum Dicatat. Beban Terutang (Beban yang Masih Harus Dibayar)
Mengapa beban yang masih harus dibayar memerlukan jurnal penyesuaian?
Jika pada akhir periode, diketahui ada beban yang masih harus dibayar, transaksi tersebut harus dicatat dalam jurnal penyesuaian. Misalnya, gaji karyawan bulan Desember 2006, baru akan dibayarkan tanggal 3 Januari 2007, sebesar Rp3.500.000,00. Maka, jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut.
Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Seperti halnya dengan beban terutang, pada akhir periode mungkin ada sejumlah pendapatan jasa yang pembayarannya belum diterima. Misalnya, pada akhir periode terdapat pendapatan yang masih harus diterima pembayarannya sebesar Rp4.000.000,00. Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember sebagai berikut:
Perhatikan contoh lainnya! Perusahaan menerima bunga bank dua kali dalam setahun, yaitu 1 April dan 1 Oktober sebesar Rp120.000,00. Jadi, sampai dengan 31 Des perusahaan masih harus menerima pendapatan bunga untuk 3 bulan yaitu bulan Oktober, Nopember, dan Desember, yang belum diterima, sehingga perlu dilakukan penyesuaian sebagai berikut:
Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember sebagai berikut:
Penyusutan Aktiva Tetap
Apakah aktiva tetap itu? Aktiva tetap (fixed assets) adalah aktiva yang masa pemanfaatannya lebih dari satu periode akuntansi. Penyesuaian terhadap aktiva tetap dilakukan untuk mengetahui berapa nilai aktiva yang sudah dinikmati pada periode berjalan. Coba Anda sebutkan, aktiva apa sajakah yang memerlukan penyesuaian pada akhir periode? Semua aktiva tetap setiap akhir periode harus dilakukan penyesuaian kecuali tanah. Mengapa tanah tidak perlu disesuaikan? Harga tanah dari waktu ke waktu tidak mungkin akan turun karena kapasitas tanah tetap sedang kebutuhan meningkat. Jadi, tanah tidak memerlukan penyesuaian.
Nilai aktiva tetap yang dimanfaatkan pada periode berjalan merupakan nilai penyusutan atau penghapusan (depreciation) dari aktiva tetap. Nilai penyusutan aktiva tetap ditampung dalam bentuk akun kontra (contra asset account) yang disebut akumulasi penyusutan (accumulated depreciation). Akun tersebut termasuk dalam kelompok aktiva namun bersifat kontra atau berlawanan. Jika demikian, apakah pengaruhnya terhadap aturan saldo normal? Aturan saldo normal akumulasi penyusutan merupakan kebalikan dari aktiva yang bersangkutan. Bertambahnya akun akumulasi penyusutan aktiva tetap akan dicatat pada sisi kredit. Pada waktu penyesuaian dilakukan, jumlah nilai aktiva yang disusutkan untuk periode berjalan akan dicatat dalam akun beban penyusutan aktiva tetap. Misalnya, dibeli kendaraan seharga Rp100.000.000,00 yang memiliki umur ekonomis 10 tahun dan tidak ada nilai residu pada akhir umur ekonomisnya. Nilai penyusutan per tahun untuk kendaraan tersebut dapat dihitung sebagai berikut.
Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2006 sebagai berikut:
Jika pada akhir periode umur ekonomisnya terdapat nilai residu (nilai sisa) sebesar Rp10.000.000,00, penyusutan tahunannya sebagai berikut:
Transaksi yang Sudah Dicatat Tetapi Perlu Dikoreksi Karena Tidak Sesuai dengan Keadaan yang Sebenarnya
Beban yang Dibayarkan Di Muka
Beban dibayar di muka merupakan akun campuran, yaitu suatu akun yang di dalamnya terdapat sebagian nilai yang harus masuk ke dalam akun riil dan sebagian lagi harus masuk ke dalam akun nominal. Akun tersebut diperlukan dengan dua cara sebagai berikut.
Saat Pembayaran Dicatat sebagai Harta
Jika pada saat pembayaran dianggap sebagai harta maka akun yang digunakan untuk mencatat transaksi tersebut ialah akun “beban dibayar di muka”. Walaupun ada istilah beban, akun tersebut merupakan aktiva, yakni aktiva lancar. Pada akhir periode harus dipisahkan berapa nilai beban periode berjalan (beban yang benar-benar terjadi) dan beban periode yang akan datang (beban yang belum terjadi) dari akun tersebut.
Misalnya, 1 April 2006 dibayar beban asuransi untuk periode 1 tahun sebesar Rp3.600.000,00. Pada saat terjadi transaksi dibuat jurnal sebagai berikut.
Pada akhir periode dilakukan penyesuaian dengan menghitung beban periode berjalan dan beban periode mendatang. Hal ini dilakukan dengan menghitung jumlah bulan yang termasuk periode berjalan dan jumlah bulan yang termasuk periode mendatang, sebagai berikut:
Dengan bantuan garis waktu tersebut, dapat dilihat bahwa dalam akun “Asuransi dibayar di muka” terdapat 9 bulan yang sudah menjadi beban periode berjalan dan 3 bulan sebagai beban periode mendatang. Beban periode berjalan harus dikeluarkan dan dipindahkan ke akun “beban asuransi” dan yang menjadi beban periode mendatang tetap dalam akun “Asuransi dibayar di muka”.
Berdasarkan analisis tersebut maka dibuatlah jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2006.
Saat Pembayaran Dicatat sebagai Beban
Jika saat pembayaran dicatat sebagai beban maka akun yang digunakan pada saat pencatatan ialah akun “beban asuransi”. Berdasarkan kasus pada contoh di atas maka pada saat pembayaran dibuatlah jurnal penyesuaian seperti berikut.
Analisis dilakukan dengan menggunakan bantuan garis waktu sebagai berikut:
Karena pada saat pembayaran dicatat sebagai beban maka yang dikeluarkan dari akun beban asuransi adalah nilai yang menjadi beban periode mendatang, yaitu 3 bulan. Beban periode mendatang, yaitu:
Maka, jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2006 sebagai berikut:
Pemakaian Perlengkapan (Supplies)
Akun “perlengkapan kantor” atau “perlengkapan toko” termasuk ke dalam akun campuran, yaitu sebagian masuk kelompok harta (perleng- kapan) dan sebagian masuk kelompok beban (pemakaian perlengkapan). Nilai perlengkapan pada akhir periode dapat diketahui dengan melaku- kan pemeriksaan fisik terhadap persediaan perlengkapan. Misalnya, selama periode akuntansi dilakukan beberapa kali pembelian perlengkapan kantor sehingga dalam neraca saldo terdapat akun perlengkapan kantor (office supplies) sebesar Rp17.000.000,00, melalui pemeriksaan fisik pada akhir periode (31 Des 2006). Diketahui persediaan perlengkapan sebesar Rp3.200.000,00.Berdasarkan data tersebut, besarnya nilai perlengkapan yang menjadi beban sebagai berikut:
Pemakaian = Rp17.000.000,00 – Rp3.200.000,00 = Rp13.800.000,00
Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2006 sebagai berikut.
Dari data di atas dapat diketahui besarnya pemakaian perlengkapan selama satu periode akuntansi, yaitu Rp13.800.000,00.
Pendapatan yang Diterima Di Muka
Saat Permintaan Pendapatan Dicatat sebagai Utang
Jika pada saat penerimaan pendapatan dicatat sebagai utang maka akun yang digunakan untuk transaksi tersebut ialah akun “pendapatan diterima di muka”. Walaupun menggunakan istilah pendapatan, sebenarnya sifat akun tersebut ialah utang.
Misalnya, tanggal 1 September 2006 diterima pendapatan sewa untuk 1 tahun sebesar Rp36.000.000,00. Pada saat terjadi transaksi, jurnal yang dibuat sebagai berikut:
Pada akhir periode diperlukan jurnal penyesuaian untuk menentukan pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan dan penda- patan yang belum menjadi hak perusahaan.
Periode berlakunya sewa (12 bulan)
Berdasarkan garis waktu tersebut, pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan ialah selama 4 bulan.
Jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2006 sebagai berikut
Jadi, pendapatan yang menjadi hak perusahaan adalah 4 bulan, sedangkan yang 8 bulan merupakan pendapatan untuk tahun berikutnya.
Jadi, pendapatan yang menjadi hak perusahaan adalah 4 bulan, sedangkan yang 8 bulan merupakan pendapatan untuk tahun berikutnya.
Saat Penerimaan Pendapatan Dicatat sebagai Pendapatan
Jika, penerimaan pendapatan dicatat sebagai pendapatan sewa maka akun yang digunakan untuk mencatat transaksi tersebut ialah akun “pendapatan sewa”. Berdasarkan contoh di atas, maka pada saat terjadi transaksi penerimaan pendapatan dengan jurnal sebagai berikut.
Pada akhir periode diperlukan jurnal penyesuaian untuk mencatat pendapatan yang belum menjadi hak perusahaan, yaitu 8 bulan.
Berdasarkan garis waktu tersebut, pendapatan yang belum menjadi hak perusahaan yaitu 8 bulan. Pendapatan yang belum menjadi hak perusahaan ialah
Jurnal penyesuaian tanggal 31 Des 2006 adalah sebagai berikut:
Cara memperbaiki kesalahan pencatatan
Jurnal penyesuaian selain berguna untuk menunjukkan data keuangan yang sebenarnya, berguna juga untuk memperbaiki kesalahan pencatatan. Perbaikan kesalahan cukup dilakukan pada saat menjurnal dan ditemukan sebelum posting. Jika kesalahan tersebut ditemukan setelah posting maka perbaikannya harus dilakukan dengan cara posting ulang.
Ada dua langkah pokok untuk memperbaiki kesalahan pencatatan, yaitu sebagai berikut.
- Mencatat kebaikan dari jurnal yang salah Mencatat kembali jurnal yang benar
Kedua langkah di atas dilakukan melalui jurnal penyesuaian. Beberapa bentuk kesalahan yang mungkin terjadi, yaitu salah akun, salah jumlah, salah letak, dan kesalahan gabungan.
Contoh:
Pada tanggal 13 Juli 2006 dibeli secara kredit berbagai perlengkapan kantor seharga Rp3.000.000,00.
Jurnal saat terjadi transaksi adalah
Setelah akan diposting ke buku besar, diketahui jurnal tersebut salah akun. Langkah pertama penyesuaian adalah dengan menghapus jurnal yang salah.
Setelah langkah pertama selesai, kemudian dibuat jurnal yang benar, yaitu sebagai berikut.
Kesalahan pada contoh di atas adalah kesalahan pencatatan nama akun. Pembelian perlengkapan harus dimasukkan pada akun perlengkapan bukan pada akun peralatan. Dalam kajian akuntansi keduanya memiliki perbedaan. Perlengkapan merupakan aktiva lancar sedangkan peralatan merupakan aktiva tetap.
LATIHAN
Kerjakan dengan benar!
Neraca saldo suatu perusahaan jasa bengkel “Cepat” per 31 Desember 2006 menunjukkan data antara lain, sebagai berikut.
Informasi untuk penyesuaian 31 Desember 2006 sebagai berikut:
1) Sisa perlengkapan ditaksir seharga Rp3750.000,00
2) Auransi yang belum jatuh tempo sebesar Rp100.000,00
3) Peralatan disusutkan sebesar Rp4000.000,00
4) Gaji yang masih harus dibayar sebesar Rp2.600.000,00
5) Beban sewa tahun 2006 sebesar Rp9.000.000,00
Dari data di atas, diminta jurnal penyesuaian 31 Desember 2006.
Kertas Kerja (Work Sheet)
Pernahkah Anda membuat kertas kerja? Apa hubungan kertas kerja dengan laporan keuangan? Pelajari materi berikut ini untuk mengetahuinya!
Kertas kerja atau neraca lajur (work sheet) merupakan suatu daftar berlajur atau berkolom yang dirancang sedemikian rupa untuk mempermudah dan memperlancar penyusunan laporan keuangan yang benar. Kertas kerja berisi data yang berguna untuk menyusun laporan keuangan, yaitu laporan laba/rugi, laporan perubahan modal, dan neraca. Kertas kerja tidak termasuk dalam dokumen akuntansi yang wajib dibuat.
Bentuk kertas kerja disajikan sebagai berikut:
Kertas Kerja Bentuk 6 Kolom
Kertas Kerja Bentuk 8 Kolom
Kertas kerja yang biasanya digunakan untuk latihan, yaitu kertas kerja bentuk 10 kolom. Berikut ini keterangan untuk masing-masing kolom.
- Kolom neraca saldo, diisi dengan data yang diambil dari neraca saldo yang telah dibuat
- Kolom penyesuaian, diisi dengan data penyesuaian yang diambil dari jurnal penyesuaian yang telah dibuat
- Kolom neraca saldo, nilai-nilai akun neraca saldo disesuaikan diperoleh dari neraca saldo yang telah disesuaikan dengan data dari jurnal
- Kolom laba/rugi, digunakan untuk menampung seluruh akun nominal dari neraca saldo disesuaikan. Pada baris terakhir kolom laba/rugi dilakukan perhitungan saldo laba atau saldo rugi. Dalam hal ini berlaku ketentuan sebagai berikut.a) Jika sisi debit lebih besar daripada sisi kredit, perusahaan memperoleh rugi. Saldo rugi dalam kolom laba/rugi diletakkan pada sisi kredit.
b) Jika sisi kredit lebih besar daripada sisi debit, perusahaan memperoleh laba. Saldo dalam laba/rugi diletakkan pada sisi debit.
5. Kolom neraca, digunakan untuk menampung seluruh akun riil dari kolom neraca saldo disesuaikan. Sejajar dengan baris saldo laba/rugi pada kolom neraca akan diletakkan hal-hal sebagai berikut:
a) saldo laba pada sisi kredit;
b) saldo rugi pada sisi debit.Berikut ini disajikan contoh kasus dari neraca saldo Eva Salon per Oktober 2005. Pada akhir periode terdapat catatan sebagai berikut.
1. Persediaan perlengkapan Rp5.500.000,00
2. Sewa dibayar di muka Rp900.000,00.
3. Penyusutan peralatan salon untuk periode berjalan sebesar Rp1.300.000,00
4. Utang gaji yang belum dibayarkan berjumlah Rp170.000,00Sebelum jurnal penyesuaian disusun, perlu dilakukan analisis transaksi sebagai berikut.
1. Pemakaian perlengkapan, yaitu Rp7.000.000,00 – Rp5.500.000,00 = Rp1.500.000,00
2. Sewa yang telah menjadi beban ialah 3 bulan, nilainya sebagai berikut:
Sewa yang belum menjadi beban, yaitu
Berdasarkan analisis tersebut, selanjutnya dibuat jurnal penyesuaian berikut ini.
Bagaimana menyusun jurnal penyesuaian Eva Salon di kertas kerja? Perhatikan kertas kerja Eva Salon berikut ini!
Dari kertas kerja di atas diketahui adanya saldo debit pada kolom laba/ rugi. Saldo kredit pada sisi neraca ini berarti Eva Salon mendapatkan laba/ keuntungan.
LATIHAN
Kerjakan dengan benar!
Salon “Nadiya” pada tanggal 31 Desember 2006 mempunyai data berupa neraca saldo dan data penyesuaian sebagai berikut:
Data penyesuaian:
a. Perlengkapan salon yang masih ada Rp2.400.000,00
b. Premi asuransi yang telah kadaluarsa Rp1.000.000,00
c. Penyusutan peralatan servis sebesar 12% per tahun
d. Gaji yang masih harus dibayar sebesar Rp800.000,00
Dari data di atas buatlah:
1. ayat jurnal penyesuaian
2. kertas kerja Salon Nadiya per 31 Desember 2006
Jurnal Penutup (Closing Jurnal Entry)
Pada dasarnya, struktur dasar posisi keuangan terdiri atas tiga kelompok, yaitu aktiva, kewajiban, dan modal. Pada pembahasan selanjutnya akan dikembangkan menjadi lima kelompok, yaitu dengan menambahkan penghasilan dan beban. Penghasilan dan beban merupakan unsur penambah atau pengurang modal pemilik. Oleh karena itu, pada akhir periode akuntansi kedua kelompok tersebut harus dikembalikan ke akun induknya, yaitu modal pemilik.
Pada akhirnya, saldo laba atau rugi akan ditambahkan ke dalam modal pemilik. Hal tersebut merupakan pemindahan kelompok pendapatan dan beban ke dalam kelompok modal. Dalam istilah akuntansi, proses demikian disebut ayat penutup, yang dilaksanakan melalui jurnal penutup.
Setelah jurnal penutup dibuat akan dilakukan posting, akun kelompok pendapatan dan beban akan memiliki saldo nihil (nol). Akun yang memerlukan jurnal penutup, yaitu akun pendapatan, beban ikhtisar laba/rugi, dan pengambilan pribadi (prive).
Perhatikan contoh jurnal penutup untuk kasus perusahaan Eva Salon berikut!
Setelah dilakukan jurnal penutup tersebut, maka akun pendapatan dan beban Eva salon akan menunjukkan saldo nol.
Pemindahbukuan (Posting) Jurnal Penyesuaian dan Jurnal Penutup
Setelah jurnal penyesuaian dan jurnal penutup dibuat, tahap selanjutnya ialah pemindahbukuan (posting) kedua jurnal tersebut ke dalam akun buku besar. Berikut contoh posting jurnal penyesuaian dan jurnal penutup untuk kasus Eva Salon.
Apa yang harus dilakukan bagian akuntansi Eva Salon setelah pemindahbukuan atau posting jurnal penyesuaian dan jurnal penutup ke dalam akun buku besar? Bagian akuntansi Eva Salon akan membuat neraca saldo setelah
penutupan. Simak pada subbab berikut ini!
Neraca Saldo Setelah Penutupan
Setelah semua akun nominal ditutup dan dipindahkan ke akun modal pemilik maka langkah berikutnya dari siklus akuntansi, yaitu menyusun neraca saldo setelah penutupan (after closing trial balance). Tujuan penyusunan neraca saldo setelah penutupan (after closing trial balance), yaitu untuk meyakinkan bahwa keseimbangan posisi keuangan tetap terjaga. Hal ini berguna untuk memulai siklus akuntansi pada periode akuntansi berikutnya.
Cara penyusunan neraca saldo setelah penutupan sama dengan neraca saldo biasa, hanya yang dicantumkan di dalamnya ialah akun-akun yang termasuk akun riil. Berikut ini contoh neraca saldo setelah penutupan untuk kasus Eva Salon.
Data neraca saldo setelah penutupan tersebut, diambil dari saldo akun buku besar setelah posting jurnal penyesuaian dan jurnal penutupan.
LATIHAN
Kerjakan dengan benar!
Neraca saldo setelah disesuaikan untuk perusahaan angkutan “BERKAH” pada tanggal 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut:
Kas Rp 4.000.000,00
Piutang usaha Rp 750.000,00
Perlengkapan Rp 450.000,00
Asuransi dibayar di muka Rp 350.000,00
Kendaraan Rp75.000.000,00
Akumulasi penyusutan kendaraan Rp15.000.000,00
Peralatan Rp 5.000.000,00
Akumulasi penyusutan peralatan Rp 500.000,00
Utang bank Rp35.000.000,00
Beban yang masih harus dibayar Rp 375.000,00
Modal Berkah Rp25.000.000,00
Prive Berkah Rp 1.500.000,00
Pendapatan jasa angkutan Rp58.600.000,00
Beban gaji dan upah Rp18.750.000,00
Beban bensin Rp 7.250.000,00
Beban perawatan Rp 1.750.000,00
Beban perlengkapan Rp 1.125.000,00
Beban asuransi Rp 875.000,00
Beban penyusutan Rp12.000.000,00
Beban bunga Rp 4.500.000,00
Beban rupa-rupa Rp 1.175.000,00
Diminta:
a. Buatlah ayat jurnal penutup (closing entries) per 31 Desember 2006
b. Susunlah neraca saldo setelah penutupan (post closing trial balance) pada tgl 31 Desember 2006
Jurnal Pembalik (Reversing Jurnal Entries)
Jurnal pembalik dilakukan berkaitan dengan penyesuaian terhadap halhal sebagai berikut:
1. beban dibayar di muka yang dicatat sebagai beban,
2. pendapatan diterima di muka yang dicatat sebagai pendapatan,
3. beban yang masih harus dibayar,
4. pendapatan yang masih harus diterima.
Beban Dibayar di Muka yang Dicatat sebagai Beban
Jika pada saat terjadi transaksi pembayaran beban dibayar di muka dicatat dengan menggunakan pendekatan harta, akun yang akan muncul ialah “beban dibayar di muka” (akun riil). Pencatatan beban dibayar di muka yang dicatat dengan pendekatan akun riil pada awal periode tidak memerlukan jurnal pembalik karena akun tersebut tidak akan bersaldo nol dan datanya menunjukkan saldo yang sebenarnya dari akun yang bersangkutan. Adapun jika dicatat dengan menggunakan pendekatan beban, akun yang akan muncul ialah “beban” (akun nominal). Akun beban pada akhir periode akan ditutup sehingga saldonya menjadi nol.
Berikut contoh transaksi yang terjadi pada perusahaan Eva Salon.
Transaksi
1 Oktober 2006 dibayar beban sewa sebesar Rp1.200.000,00 untuk 1 tahun pada saat pembayaran, transaksi tersebut dicatat dalam jurnal sebagai berikut.
Pada tanggal 31 Desember 2006 dibuat jurnal penyesuaian sebagai berikut:
Adapun jurnal penutup yang dibuat sebagai berikut:
Pada tanggal 1 Januari 2007 dibuat jurnal pembalik sebagai berikut:
Kedua akun tersebut pada awal periode akun tampak seperti berikut.
Berdasarkan data pada akun buku besar tersebut, dapat dilihat pada tanggal 31 Desember 2006 saldo akun beban sewa nol. Selanjutnya, setelah ada jurnal pembalik tanggal 1 Januari 2007 saldo akun beban sewa sebesar Rp900.000,00.
Hal tersebut, menunjukkan besarnya beban sewa yang masih dinikmati untuk periode mendatang. Data beban sewa tersebut akan menjadi data awal untuk akuntansi periode berikutnya.
Pendapatan Diterima di Muka yang Dicatat sebagai Pendapatan
Jika pada saat terjadi transaksi penerimaan pendapatan diterima di muka dicatat sebagai utang, akun yang akan muncul ialah “sewa diterima di muka” (akun riil). Namun, jika pada saat terjadi transaksi penerimaan pendapatan diterima di muka dicatat sebagai pendapatan, akun yang akan muncul ialah “pendapatan” (akun nominal). Pendapatan diterima di muka yang dicatat sebagai pendapatan, pada akhir periode akan ditutup sehingga saldonya menjadi nol. Oleh karena itu, diperlukan jurnal pembalik.
Misalnya, tanggal 1 November 2006 diterima pembayaran pendapatan sewa untuk jangka waktu 6 bulan sebesar Rp24.000.000,00. Pada saat pembayaran, transaksi tersebut dicatat dalam jurnal sebagai berikut:
Pada tanggal 31 Desember 2006, dibuat jurnal penyesuaian sebagai berikut:
Adapun jurnal penutupnya sebagai berikut:
Jurnal pembalik yang dibuat tanggal 1 Januari 2007, sebagai berikut:
Kedua akun tersebut pada awal periode akan terlihat seperti berikut:
Beban yang Masih Harus Dibayar
Eva salon, mempunyai utang gaji dan upah kepada karyawannya sebesar Rp150.000,00. Utang gaji dan upah tersebut terdiri atas beban gaji dan upah bulan Desember sebesar Rp100.000,00 dan beban gaji dan upah bulan Januari sebesar Rp50.000,00. Jumlah tersebut akan dibayarkan pada tanggal 14 Januari 2006. Pada tanggal 31 Desember 2005, perusahaan Eva Salon membuat jurnal penyesuaian sebagai berikut:
Pada tanggal 14 Januari 2007, seharusnya jurnal yang dibuat untuk mencatat pembayaran gaji dan upah sebagai berikut:
Karena beban gaji tersebut sudah dicatat sebagai utang gaji maka akun “utang gaji” serta akun “beban gaji” harus dihilangkan (disesuaikan kembali). Pada awal periode disesuaikan kembali dengan jurnal pembalik sebagai berikut.
Apabila jurnal pembalik tersebut diposting, hasilnya akan terlihat seperti berikut:
Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Eva Salon mempunyai piutang bunga yang masih harus diterima untuk 3 bulan sebesar Rp300.000. Bunga tersebut dibayarkan setiap 1 April dan 1 Oktober. Jurnal penyesuaian yang dibuat sebagai berikut:
Pada tanggal 1 April jurnal yang seharusnya dibuat sebagai berikut:
Karena piutang bunga sudah dicatat pada jurnal penyesuaian sebagai piutang dan pendapatan bunga, akun piutang bunga dan pendapatan bunga harus dihilangkan (disesuaikan). Pada awal periode harus disesuaikan kembali dengan jurnal pembalik sebagai berikut:
Apabila jurnal pembalik tersebut telah diposting akan terlihat sebagai berikut:
Jurnal pembalik berfungsi untuk membalik ayat jurnal penyesuaian yang digunakan pada waktu menutup periode akuntansi. Tujuan pembalikan ayat jurnal penyesuaian ini adalah untuk memudahkan pencatatan transaksi pada awal periode berikutnya. Dalam hal ini, segala transaksi yang berhubungan dengan ayat jurnal penyesuaian. Penggunaan ayat jurnal pembalik tidak mengubah jumlah yang dicatat dalam laporan keuangan.
LATIHAN
Kerjakan dengan benar!
Berdasarkan neraca lajur (kertas kerja) perusahaan jahit “Yoga Tailor” per 31 Desember 2005 berikut ini, Anda diminta untuk:
a. membuat jurnal penutup;
b. membuat perkiraan-perkiraan buku besar;
c. membuat neraca saldo setelah penutupan;
d. membuat jurnal pembalik per 1 Januari 2006.
RANGKUMAN
• Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatan pokok usahanya menyediakan dan menjual jasa.
• Tahapan siklus akuntansi perusahaan jasa
a. Tahap pencatatan terdiri atas pencatatan ke jurnal dan posting
b. Tahap pengikhtisaran meliputi penyusunan neraca saldo, pembuatan jurnal penyesuaian, penyusunan kertas kerja (neraca lajur), pembuatan jurnal penutup, neraca saldo setelah penutup.
c. Tahap pelaporan meliputi penyusunan laporan keuangan (laporan laba/rugi, laporan perubahan ekuitas, neraca, laporan arus kas).
• Jurnal adalah dokumen pencatatan yang pertama dari proses akuntansi keuangan.
• Posting adalah pemindahbukuan data jurnal ke dalam buku besar.
• Akun-akun yang memerlukan penyesuaian
a. Beban yang masih harus dibayar.
b. Beban yang dibayar di muka.
c. Pendapatan yang masih harus diterima
d. Pendapatan yang diterima di muka
e. Pemakaian perlengkapan
f. Penyusutan aktiva tetap kecuali tanah
• Akun-akun yang memerlukan jurnal pembalik
a. Beban yang dibayar di muka yang dicatat sebagai beban.
b. Pendapatan diterima di muka yang dicatat sebagai pendapatan.
c. Beban yang masih harus dibayar.
d. Pendapatan yang masih harus diterima.
Uji Akademikamu
I. Pilihlah salah satu jawaban yang benar!
1. Kuitansi merupakan bukti transaksi ….
a. pembelian tunai
b. penerimaan barang
c. pengeluaran uang kas
d. pembelian secara kredit
e. penjualan secara kredit
2. Pengembalian kembali barang yang telah dibeli menggunakan bukti transaksi ….
a. nota debit
b. nota kredit
c. faktur
d wesel
e. kuitansi
3. Books of original entry, yaitu ….
a. akun
b. jurnal
c. buku besar
d. nota debit
e. buku besar pembantu
4. Pembelian mesin-mesin kantor secara kredit dicatat dengan jurnal ….
a. peralatan kantor (debit), piutang usaha(kredit)
b. peralatan kantor (debit), kas (kredit)
c. perlengkapan kantor (debit), utang usaha (kredit)
d. peralatn kantor (debit), utang usaha (kredit)
e. perlengkapan kantor (debit) kas (kredit)
5. Pemindahan (posting) transaksi keuangan ke dalam buku besar terjadi pada tahap proses kegiatan akuntansi, yaitu ….
a. tahap analisis transaksi
b. tahap penyajian
c. tahap pelaporan
d. tahap pencatatan
e. tahap pengikhtisaran
6. Tanggal 27 juni 2006 dibayar gaji karyawan sebesar Rp500.000,00. transaksi tersebut dicatat dengan jurnal ….
a. Kas Rp500.000,00
Beban gaji Rp500.000,00
b. Beban gaji Rp500.000,00
Kas Rp500.000,00
c. Utang usaha Rp500.000,00
Kas Rp500.000,00
d. Pendapatan Rp500.000,00
Kas Rp500.000,00
e. Kas Rp500.000,00
Pendapatan Rp500.000,00
7. Tahap pencatatan dalam kegiatan akuntansi adalah ….
a. nerasa saldo, neraca lajur, laporan keuangan
b. neraca saldo, ayat penyesuaian, laporan keuangan
c. bukti transaksi, jurnal , buku besar
d. buku besar, neraca saldo, jurnal penutup
e. jurnal, buku besar, neraca saldo
8. Prive pada kertas kerja menunjukkan jumlah Rp50.000,00 jurnal penutupnya adalah ….
a. Modal Rp50.000,00
Prive Rp50.000,00
b. Prive Rp50.000,00
Modal Rp50.000,00
c. Prive Rp50.000,00
Kas Rp50.000,00
d. Prive RP50.000,00
Rugi laba Rp50.000,00
e. Rugi laba Rp50.000,00
Prive Rp50.000,00
9. Akun-akun yang perlu dibuat jurnal penutup pada akhir tahun adalah ….
a. harta, utang, dan laba rugi
b. riil , prive dan laba rugi
c. nominal, prive, dan laba rugi
d. riil, pendapatan, dan beban
e. nominal, harta, dan pendapatan
10. Perhatikan jurnal berikut!
Kas Rp250.000,00
Piutang usaha Rp200.000,00
Pendapatan jasa Rp450.000,00
Posting jurnal di atas dalam buku besar adalah ….
a. kas debit, piutang usaha kredit, pendapatan jasa kredit
b. kas debet, piutang usaha debit, pendapatan jasa kredit
c. kas debet, piutang usaha debit, modal kredit
d. modal debet, kas kredit, piutang usaha kredit
e. pendapatan jasa debit, kas kredit, piutang usaha kredit
II. Kerjakan dengan benar!
1. Pada tanggal 1 Agustus 2006 dibayar untuk 10 kali penerbitan sebesar Rp3.000.000,00 sampai dengan akhir tahun 2003. Iklan yang sudah diterbitkan sebanyak 5 kali. Apabila perusahaan menggunakan pendekatan laba rugi (beban), maka dari data tersebut, buatlah
a. ayat jurnal pada saat pembayaran iklan;
b. ayat penyesuaian;
c. ayat penutup;
d. ayat pembalik.
2. Berdasarkan soal nomor 1 di atas, selesaikan perintah a s.d d dengan menggunakan metode pendekatan neraca!
3. Perusahaan menyewakan sebuah gedung. Pada awal Desember 2006 menerima sewa sebesar Rp4.800.000,00 untuk masa 1 tahun. Apabila pendapatan diterima dimuka dicatat sebagai pendapatan, maka buatlah:
a. ayat jurnal pada saat menerima sewa
b. ayat jurnal penyesuaian
c. ayat jurnal penutup
d. ayat jurnal pembalik 1 Januari 2007
4. Berdasarkan soal nomor 3 di atas, buatlah ayat-ayat jurnal seperti pada a s.d d dengan menggunakan pendekatan neraca!
5. Catatlah transaksi-transaksi di bawah ini ke dalam jurnal penyesuaian!
a. Dalam neraca saldo terdapat perkiraan perlengkapan kantor Rp2.000.000,00. Nilai persediaan perlengkapan yang masih ada sebesar Rp500.000,00.
b. Dalam neraca saldo terdapat perkiraan peralatan kantor Rp4.500.000,00; penyusutan setahun 10%.
c. Perusahaan menerima sewa gedung Rp8.000.000,00, untuk masa 4 bulan yaitu bulan Oktober 2003 s.d. Januari 2004. (dicatat sebagai kewajiban).
d. Perusahaan membayar biaya asuransi sebesar Rp1.500.000,00 untuk masa 5 bulan, yaitu mulai bulan Oktober 2003 s.d. Februari 2004. (dicatat dengan pendekatan neraca).
e. Pada akhir Desember gaji karyawan yang belum dibayar sebesar Rp300.000,00.
III. Kerjakan dengan benar!
1. Seorang pegawai baru yang ditugasi pekerjaan di bidang akuntansi yang berhubungan dengan pencatatan transaksi, perlu mengenal dan memahami lebih dahulu prosedur terjadinya setiap transaksi yang biasa dilakukan perusahaan tempat ia bekerja. Bagaimana tanggapan Anda atas pernyataan tersebut, setuju atau tidak setuju? Jelaskan alasannya!
2. Sehubungan dengan bukti transaksi, seorang penata buku perlu memahami tentang peraturan perpajakan yang berlaku dan penerapan metode penilaian yang digunakan perusahaan, apakah Anda setuju dengan pernyataan tersebut? Jelaskan alasannya!
3. Seandainya Anda sebagai seorang pegawai bagian akuntansi pada suatu perusahaan. Anda ditugasi mencatat semua transaksi. Dalam rangka pelaksanaan tugas Anda, tindakan apa yang harus dilakukan sehubungan dengan:
a. bukti-bukti transaksi yang diterima;
b. terdapat bukti transaksi yang tidak memenuhi keabsahan materiil.