Organisasi Tingkat Sel Membran Tumbuhan Protein Organel Struktur Hewan Lisosom

gambar bab 1 gambar 1 2

Organisasi Tingkat Sel Membran Tumbuhan Protein Organel Struktur Hewan Lisosom. Di kelas X, Anda telah mempelajari mengenai ruang lingkup Biologi. Di dalamnya, Anda mempelajari materi mengenai organisasi tingkat kehidupan. Salah satunya adalah organisasi kehidupan tingkat sel.

Selain itu, Anda telah mempelajari pula klasifikasi makhluk hidup. Makhluk hidup di bumi ini sangat beraneka ragam. Makhluk hidup tersebut ada yang terdiri atas banyak sel (multiseluler) dan ada pula yang tersusun atas satu sel saja (uniseluler).

Makhluk hidup yang beraneka ragam tersebut merupakan ciptaan Tuhan yang sangat kompleks. Pada bab ini, Anda akan mempelajari materi mengenai sel. Apakah sel itu? Apakah semua makhluk hidup tersusun atas sel? Apakah perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan? Semua pertanyaan tersebut dapat Anda jawab setelah mempelajari bab ini.

Struktur dan Fungsi Sel

Ketika melihat dinding dari sebuah rumah, Anda pasti melihat bahwa dinding tersebut tersusun atas ratusan batu bata merah. Begitu pula dengan tubuh kita, tersusun atas unit-unit yang sangat kecil. “Batu bata merah” tubuh kita dinamakan dengan sel. Sel tidak dapat dilihat dengan mata telanjang karena sangat kecil. Di dalam setiap sel, terdapat sejumlah aktivitas yang sangat kompleks. Semua makhluk hidup, mulai dari bakteri sampai dengan gajah, tersusun atas sel-sel. Sel-sel dari setiap makhluk hidup memiliki struktur dan fungsi yang sama.

Semenjak penemuan sel, para ilmuwan telah banyak melakukan penelitian mengenai bagaimana cara kerja sel. Pada perkembangannya, selalu muncul teknik baru dalam mempelajari sel.

Perkembangan Teori Sel

Sel berasal dari kata cellula yang berarti ruang kecil. Pada 1665, seorang ilmuwan Inggris, Robert Hooke, meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop. Robert Hooke melihat bahwa sayatan gabus tersebut tersusun atas ruangan-ruangan kecil. Hooke memberi nama ruangan-ruangan kecil tersebut dengan nama sel.

Pada 1835, ahli biologi berkebangsaan Prancis, Felix Dujardin, menemukan bahwa banyak mikroorganisme yang tersusun atas satu sel saja. Dujardin juga mengamati bahwa bahan atau substansi dari semua sel hidup adalah sama.

Tiga tahun kemudian, seorang ahli Botani Jerman, Matthias Jakob Schleiden, menyatakan bahwa semua tumbuhan tersusun atas sel-sel. Tidak lama kemudian, ahli Zoologi Jerman, Theodor Schwann, menyimpulkan bahwa semua hewan tersusun atas sel-sel pula. Shcleiden dan Schwan kemudian menduga bahwa sel adalah komponen dasar dari seluruh makhluk hidup.

Dua puluh lima tahun kemudian, Rudolf Virchow, ahli biologi Jerman, membuat tulisan bahwa “tubuh adalah sebuah negara dan setiap sel adalah warganya”. Dari penelitiannya tentang pembelahan sel, Virchow menyimpulkan bahwa sel berasal dari sel lainnya.

Hasil observasi dari para ilmuwan selama bertahun-tahun, membentuk suatu teori yang dinamakan teori sel. Teori sel tersebut menyatakan bahwa sel merupakan unit struktural paling dasar dari makhluk hidup; sel adalah unit fungsional dari makhluk hidup; dan semua sel berasal dari sel lainnya melalui proses pembelahan.

Struktur Sel

Semenjak Robert Hooke menemukan sel, para ilmuwan telah mengembangkan berbagai teknik yang digunakan untuk mempelajari sel. Salah satu alat yang digunakan adalah mikroskop cahaya. Dengan mikroskop cahaya tersebut, para ilmuwan dapat mempelajari struktur dari sel tersebut.

Sel merupakan unit fungsional dan struktural dasar dari suatu makhluk hidup. Sel tersusun atas bagian-bagian, yang masing-masing memiliki struktur dan fungsi yang berbeda. Apa sajakah bagian-bagian sel tersebut? Apakah fungsi dari setiap bagian sel?

Bagian-bagian sel dan fungsi sel

Membran Sel

Struktur membran sel

Satu sel dibatasi oleh lapisan tipis yang disebut membran sel (plasmalema). Membran sel tersusun atas molekul-molekul protein, lapisan senyawa lemak (fosfolipid), air, karbohidrat, dan sedikit kolesterol. Setiap lapisan senyawa lemak, tersusun atas gugus lipid dan fosfat.

Gugus lipid
Gugus fosfat

Gugus lipid dari fosfolipid bersifat tidak suka air (hidrofobik), sedangkan gugus fosfat bersifat suka air (hidrofilik). Gusus lipid sering disebut ekor dan gugus fosfat disebut kepala. Setiap fosfolipid akan saling berpasangan sehingga membentuk dua lapisan (bilayer) fosfolipid yang saling berlawanan.

Struktur khusus membran sel

Gambar 1.2 Struktur khusus membran sel

Molekul-molekul protein dari membran sel terbagi menjadi dua, yaitu

Protein integral (intrinsik)
Protein perifer (ekstrinsik)

Protein integral merupakan protein yang terletak menembus lapisan lipid, sedangkan protein perifer hanya menempel di permukaan fosfolipid tersebut. Struktur membran sel ini dikemukakan menjadi teori mosaik cair (fluid mosaic model) oleh dua orang ilmuwan, yaitu Jonathan Singer dan Garth Nicolson. Dengan struktur yang demikian kompleks, membran sel memiliki beberapa fungsi di antaranya sebagai berikut.

Fungsi membran sel
  1. Membentuk suatu batas yang fleksibel (tidak mudah robek) antara isi sel dan luar sel.
  2. Membungkus dan melindungi isi sel.
  3. Menyeleksi zat-zat apa saja yang bisa masuk ke dalam sel dan apa yang harus keluar dari sel. Dengan kata lain, membran sel dapat dilalui oleh zat-zat tertentu. Sifat membran sel ini dinamakan selektif permeabel.

Inti Sel (Nukleus)

Organel pertama yang diteliti oeh para ilmuwan adalah inti sel (nukleus). Nukleus adalah struktur berbentuk bulat dan biasanya terletak di tengah-tengah sel. Nukleus adalah bagian terpenting bagi kehidupan sel sebab nukleus mengendalikan seluruh aktivitas sel.

Nukleus dibatasi oleh dua lapisan membran yang disebut membran inti.

Membran inti

Membran inti memiliki struktur yang mirip dengan membran sel. Membran inti memiliki pori-pori yang hanya bisa dilalui oleh substansi tertentu. Membran inti memiliki fungsi sebagai pelindung inti sel dan sebagai tempat pertukaran zat antara materi inti dan sitoplasma. Inti sel memiliki bagian-bagian di dalamnya, seperti berikut ini.

Bagian-bagian inti sel
Cairan Inti (Nukleoplasma)

Cairan inti merupakan suatu cairan kental berbentuk jeli. Cairan inti ini mengandung senyawa kimia yang sangat kompleks. Selain itu, di dalam cairan inti terdapat enzim, ion, protein, dan nukleotida.

Anak Inti (Nukleolus)

Anak inti adalah suatu struktur berbentuk bulat yang tersusun atas filamen-filamen dan butiran-butiran. Secara kimiawi, anak inti mengandung DNA, RNA, dan protein. Nukleolus berperan dalam pembentukan ribosom.

Kromatin

Kromatin adalah struktur berupa benang-benang halus yang mengandung DNA (deoxyribonucleic acid). DNA merupakan bahan atau substansi genetik dari suatu organisme. Pada saat pembelahan sel, kromatin akan memendek dan melingkar membentuk kromosom.

Nukleolus dan (b) kromatin

Gambar 1.3 (a) Nukleolus dan (b) kromatin

Sitoplasma

Sel memiliki suatu cairan yang berada di antara membran sel dan inti sel. Cairan tersebut dinamakan dengan sitoplasma. Sitoplasma merupakan cairan koloid kompleks tempat beradanya organel-organel sel dan substansi sel yang tidak hidup. Di dalam sitoplasma berlangsung beberapa proses metabolisme sel, seperti sintesis protein dan respirasi sel. Di dalam sitoplasma terdapat organel-organel, seperti mitokondria, ribosom, retikulum endoplasma, badan Golgi, lisosom, mikrobodi, dan sentriol.

Mitokondria

Mitokondria mengandung enzim yang dapat melepaskan energi dalam bentuk makanan pada proses respirasi sel. Oleh karena itu, mitokondria sering disebut sebagai “powerhouse” atau “pabrik energi” dari sel. Setiap mitokondria memiliki dua lapis membran, yaitu membran dalam dan membran luar. Membran dalam pada mitokondria membentuk lipatan-lipatan yang disebut krista. Adapun membran luar membatasi mitokondria dengan sitoplasma. Antara membran dalam dan membran luar mitokondria terdapat ruangan yang disebut matriks (Gambar 1.4).

Mitokondria dilihat melalui mikroskop elektron dan (b) struktur mitokondria

Gambar 1.4 (a) Mitokondria dilihat melalui mikroskop elektron dan (b) struktur mitokondria

Ribosom

Ribosom merupakan organel berbentuk butiran-butiran yang tersusun atas RNA (ribonucleic acid) dan protein.

Fungsi ribosom

Ribosom berfungsi sebagai tempat berlangsungnya sintesis protein. Di dalam sitoplasma, ribosom ada yang menempel pada retikulum endoplasma (Gambar 1.5) dan ada yang bebas. Ribosom yang menempel pada retikulum endoplasma berfungsi menyintesis protein-protein untuk disekresikan ke luar sel. Adapun ribosom yang bebas berfungsi menyintesis protein untuk keperluan sel itu sendiri.

Retikulum endoplasma
Jenis ribosom yang menempel pada retikulum endoplasma

Gambar 1.5 Jenis ribosom yang menempel pada retikulum endoplasma.

Retikulum endoplasma (RE) adalah organel yang terdiri atas membran-membran yang tersusun paralel. RE memiliki rongga-rongga (sisterna) yang berbentuk pipih dan tubulus. Sisterna menghubungkan membran inti dengan membran sel.

Retikulum endoplasma terdiri atas dua jenis, yaitu

Retikulum endoplasma kasar
Retikulum endoplasma halus

RE kasar adalah RE yang permukaannya ditempeli oleh ribosom. Adapun RE halus, permukaannya tidak ditempeli oleh ribosom.

Fungsi retikulum endoplasma

RE memiliki beberapa fungsi, seperti membentuk jaringan citocavitari (sistem sirkulasi intra seluler); menyediakan enzim-enzim di sepanjang RE; berperan dalam transportasi berbagai zat; dan berperan dalam pembentukan fosfolipid, kolesterol, dan karbohidrat.

Retikulum endoplasma kasar dan retikulum endoplasma halus

Gambar bab 1.6 Retikulum endoplasma kasar dan retikulum endoplasma halus

Badan Golgi (apparatus golgi)

Pada 1898, seorang ahli biologi berkebangsaan Itali, Camillo Golgi, menemukan suatu organel yang tersusun atas tumpukan kantung pipih. Organel tersebut kemudian diberi nama badan Golgi. Badan Golgi membentuk vesikula (kantong) yang akan membawa zat-zat yang dihasilkan oleh retikulum endoplasma kasar dan retikulum endoplasma halus menuju membran sel. Zat-zat yang dihasilkan RE biasanya berbentuk protein. Di dalam badan Golgi, protein tersebut mengalami perubahan-perubahan lebih lanjut. Badan Golgi biasanya berjumlah banyak dan aktif pada sel-sel sekresi, seperti pankreas dan kelenjar ludah.

Badan golgi yang membentuk vesikula. (b) Mekanisme sekresi oleh badan golgi

Gambar 1.7 (a) Badan golgi yang membentuk vesikula. (b) Mekanisme sekresi oleh badan golgi

Lisosom
Lisosom terbentuk dari badan golgi

Gambar 1.8 Lisosom terbentuk dari badan golgi

Beberapa vesikula yang berasal dari badan Golgi tetap berada di dalam sitoplasma. Vesikula tersebut dinamakan lisosom, yaitu organel berbentuk oval atau bulat yang dilapisi oleh satu lapis membran. Lisosom mengandung enzim yang dapat mencerna polisakarida, fosfolipid, lipid, dan protein. Selain itu, lisosom juga berfungsi mencernakan dan menguraikan organel sel yang tua atau telah rusak. Lisosom pun berperan di dalam proses kematian sel (autolisis).

Lisosom primer

Lisosom yang baru dibentuk disebut lisosom primer.

Lisosom sekunder

Adapun lisosom yang telah ikut dalam proses pencernaan sel disebut lisosom sekunder. Contoh lisosom sekunder adalah lisosom primer yang telah bergabung dengan vakuola fagositik.

Mikrobodi

Mikrobodi merupakan organel dengan struktur yang mirip dengan lisosom. Contoh mikrobodi adalah peroksisom.

Peroksisom

Peroksisom adalah organel yang mengandung banyak enzim katalase. Enzim katalase berfungsi menguraikan senyawa beracun peroksida (H2O2). Hasil penguraian peroksida berupa air (H2O) dan oksigen(O2). Pada hewan, peroksisom banyak terdapat di dalam hati dan ginjal. Peroksisom yang hanya terdapat pada tumbuhan disebut glioksisom.

Glioksisom

Glioksisom berfungsi mengoksidasi asam lemak. Organel ini banyak ditemukan di dalam jaringan lemak pada biji yang sedang berkecambah.

Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

Sejak penemuan sel oleh Robert Hooke, penelitian mengenai sel semakin berkembang. Dua orang ilmuwan yang turut berperan adalah Theodor Schwann dan Matthias Schleiden. Kedua ilmuwan tersebut merupakan pengembang penelitian sel tumbuhan dan sel hewan. Jika diamati melalui mikroskop elektron, akan terlihat secara morfologi perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan. Agar Anda dapat lebih memahami perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan, Anda dapat melakukan Aktivitas Biologi 1.1.

Aktivitas Biologi 1.1

Struktur Sel dan Sel Tumbuhan

Tujuan

Menunjukkan struktur sel hewan dan sel tumbuhan

Alat dan Bahan

1. Mikroskop           5. Silet

2. Kaca objek          6. Tusuk gigi

3. Kaca penutup     7. Air

4. Pinset                  8. Bawang merah

Langkah Kerja

A. Struktur Sel Hewan

1. Koreklah kulit pipi pada bagian dalam mulut Anda dengan menggunakan tusuk gigi tumpul.

2. Oleskan di atas kaca objek dan teteskan air suling di atasnya. Kemudian, tutup dengan kaca penutup.

3. Amati perparat dengan mengunakan mikroskop cahaya.

4. Gambarkan bentuk sel yang Anda amati dan sebutkan bagian-bagian sel yang tampak.

B. Struktur Sel Tumbuhan

1. Potonglah kulit terluar bawang merah dengan ukuran 0,50 cm.

2. Dengan menggunakan pinset, letakkan kulit bawang tersebut di atas kaca objek.

3. Teteskan air suling di atasnya, kemudian tutuplah dengan kaca penutup.

4. Amati preparat dengan menggunakan mikroskop cahaya.

5. Gambarkan bentuk sel yang Anda amati dan sebutkan bagian-bagian sel yang  tampak.

bagian-bagian sel

Untuk lebih memahami struktur sel hewan dan sel tumbuhan serta perbedaan di antara keduanya, Anda dapat mempelajari gambar sel hewan dan sel tumbuhan berikut.

Dapatkah Anda menemukan perbedaan di antara keduanya? Apakah organel yang terdapat pada kedua sel tersebut sama? Jika Anda memahami perbedaan di antara keduanya, buatlah tabel seperti berikut di buku tulis Anda, kemudian lengkapi dengan baik dan benar.

NoBagian SelHewanTumbuhan
1Dinding selv
2Membran sel
3
4

Dari Aktivitas Biologi 1.1, dapat terlihat adanya perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan. Perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan bisa berupa ada tidaknya suatu bagian atau organel sel, maupun perbedaan struktur dan fungsi organelnya.

Organel yang hanya dimiliki oleh sel hewan atau sel tumbuhan saja

Sentriol

Sentriol terdiri atas sembilan triplet mikrotubulus

Gambar 1.9 Sentriol terdiri atas sembilan triplet mikrotubulus

Sentriol hanya terdapat pada sel hewan dan Protista. Sentriol merupakan organel berbentuk silinder yang tersusun atas mikrotubulus. Sentriol biasanya terletak di dekat inti sel (nukleus). Organel ini berperan dalam pembelahan sel.

Dinding Sel

Sel tumbuhan memiliki dinding sel yang kaku. Dinding sel ini berfungsi sebagai pelindung sel dan pemberi bentuk sel agar tetap stabil. Dinding sel terletak di sebelah luar setelah membran sel. Pada tumbuhan, dinding sel tersusun atas selulosa dalam jumlah besar, lignin, dan suberin.

Dinding sel merupakan suatu struktur yang sangat kompleks. Dinding sel pada tumbuhan tersusun atas dua bagian yaitu,

Dinding sel primer
Dinding sel sekunder

Di antara dinding sel primer dan dinding sel sekunder terdapat suatu lapisan yang disebut lapisan tengah (middle lamella). Lapisan tengah ini tersusun atas polisakarida yang menyerupai jeli (pektin). Dinding sel sekunder lebih kuat apabila dibandingkan dinding sel primer. Hal ini dikarenakan dinding sel sekunder mengandung lebih banyak selulosa dan lignin.

Struktur dinding sel

Gambar 1.10 Struktur dinding sel

Plastida

Organel ini hanya terdapat pada sel tumbuhan.

Fungsi plastida

Plastida berperan dalam proses fotosintesis, yaitu proses pembentukan karbohidrat. Plastida berfungsi menangkap energi cahaya untuk menghasilkan gula. Adanya plastida di dalam sel membuat tumbuhan dapat menghasilkan molekul makanannya sendiri.

Terdapat dua tipe plastida, yaitu

Leukoplas
Kromoplas

Leukoplas merupakan plastida yang tidak memiliki pigmen. Leukoplas berfungsi menyimpan makanan cadangan berupa karbohidrat, lipid, ataupun protein. Adapun kromoplas adalah plastida yang memiliki pigmen. Pigmen ini akan memberi warna pada daun, bunga, dan buah. Jenis pigmen pada kromoplas, di antaranya pigmen jingga (karoten), pigmen merah (fikoeritrin), dan pigmen hijau (klorofil).

Kromoplas dengan pigmen hijau (kloroplas) sangat berpengaruh dalam proses fotosintesis. Oleh karena itu, berikut akan dijelaskan tentang kloroplas.

Kloroplas
Struktur kloroplas

Gambar 1.11 Struktur kloroplas

Kloroplas memiliki ukuran panjang hampir sama dengan panjang sel darah merah (3–8 P m). Kloroplas merupakan tempat terjadinya fotosintesis. Kebanyakan kloroplas ditemukan di dalam sel mesofil, yaitu jaringan hijau pada daun. Setiap mesofil mengandung 30–40 kloroplas. Kloroplas merupakan plastida dengan pigmen hijau (klorofil). Di dalam kloroplas terdapat banyak klorofil.

Klorofil berperan menyerap energi cahaya matahari yang digunakan di dalam proses fotosintesis. Pada tumbuhan, sinar matahari diserap oleh klorofil beserta karbon dioksida untuk direaksikan dengan air dari tanah. Proses fotosintesis menghasilkan molekul makanan dan oksigen.

Kloroplas dibagi menjadi tiga ruang fungsional yang dibentuk oleh sistem membran, yaitu

Ruang intermembran
Ruang tilakoid
Stroma

Ruang intermembran tersusun atas dua membran yang terbentuk dari sitosol. Ruang tilakoid terbentuk dari sistem membran di dalam kloroplas. Klorofil banyak ditemukan di dalam membran tilakoid. Membran tilakoid ini membentuk dua kompartemen, yaitu ruang

Tilakoid
Grana

Grana adalah susunan tilakoid yang bertumpuk-tumpuk.

Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik

Sel terdiri atas dua tipe, yaitu

Sel prokariotik
Sel eukariotik

Perbedaan yang mendasar dari kedua tipe sel tersebut adalah ada atau tidaknya membran yang membatasi inti sel. Sel prokariotik (pro = sebelum, karyotic = nukleus) merupakan tipe sel yang paling sederhana. Substansi genetiknya (DNA) terkonsentrasi dalam suatu kumpulan yang disebut nukleoid karena tidak adanya membran khusus. Oleh karena itu, sel prokariotik bisa disebut sebagai sel yang tidak memiliki membran inti.

Sel eukariotik (eu=sejati) berukuran lebih besar daripada sel prokariotik. Selain itu, sel eukariotik memiliki struktur dan fungsi yang lebih kompleks daripada sel prokariotik. Sesuai dengan namanya, sel eukariotik sudah memiliki membran inti sel (nukleus). Artinya, substansi genetiknya sudah dibatasi oleh sebuah membran.

Perbandingan ukuran dan struktur (a) sel prokariot dan (b) sel eukariotik

Gambar 1.12 Perbandingan ukuran dan struktur (a) sel prokariot dan (b) sel eukariotik

Transpor Zat-Zat Melalui Membran Sel

Sel-sel membutuhkan zat atau molekul untuk menjalankan semua aktivitas metabolisme. Beberapa zat yang diperlukan harus bergerak masuk ke dalam sel. Hal ini berlawanan dengan sampah metabolisme yang harus bergerak ke luar sel. Membran sel memegang peranan yang sangat penting dalam proses keluar masuknya zat.

Transportasi zat-zat dibagi menjadi dua, yaitu

Transportasi pasif

Trasportasi aktif

Transportasi pasif adalah perpindahan zat-zat mengikuti aliran perbedaan konsentrasi, sedangkan transportasi aktif adalah perpindahan zat-zat melawan aliran perbedaan konsentrasi dan memerlukan energi. Transportasi pasif berlangsung melalui proses difusi dan osmosis. Adapun transportasi aktif, berlangsung melalui proses transpor aktif, eksositosis, dan endositosis.

Difusi

Secara tidak sadar proses difusi sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Contoh difusi

Misalnya, Anda akan memasukan satu sendok gula ke dalam segelas air teh jika ingin membuat air teh manis. Apa yang akan terjadi dengan gula tersebut? Awalnya, gula tersebut akan mengendap di dasar gelas. Akan tetapi, lama-kelamaan gula tersebut akan larut ke dalam air teh tersebut.

Peristiwa tersebut akan terjadi pula pada tinta yang Anda teteskan ke dalam air bening dalam suatu wadah. Tinta tersebut akan larut dan membuat air bening berubah warna menjadi seperti warna tinta. Peristiwa larutnya gula dan tinta merupakan contoh peristiwa difusi.

Tinta yang berdifusi ke dalam air (b) Difusi yang terjadi pada membran sel

Gambar 1.13 (a) Tinta yang berdifusi ke dalam air (b) Difusi yang terjadi pada membran sel

Difusi merupakan perpindahan molekul-molekul suatu zat dari bagian yang berkonsentrasi tinggi menuju bagian yang berkonsentrasi rendah. Difusi dapat terjadi melalui membran ataupun tidak melalui membran. Dalam tingkatan sel, difusi dapat diartikan perpindahan molekul sel dari konsentrasi molekul tinggi menuju konsentrasi molekul rendah. Dapatkah Anda memberikan contoh proses difusi yang lainnya?

Osmosis

Osmosis adalah pergerakan molekul air dari konsentrasi air yang tinggi menuju konsentrasi air yang rendah melalui membran selektif permeabel (semipermeabel). Dengan kata lain, osmosis adalah difusi molekul air melalui membran semipermeabel. Semipermeabel berarti membran tersebut hanya bisa dilalui oleh molekul-molekul air atau molekul-molekul seukuran dengan air.

Air merupakan zat pelarut. Oleh karena itu, osmosis dapat diartikan sebagai gerak cairan yang encer menuju cairan yang pekat melalui membran semipermeabel. Apabila kepekatan cairan di luar dan di dalam sel sama (isotonis), kondisi sel akan tetap. Namun, apabila cairan di luar sel lebih encer daripada di dalam sel (hipotonis) maka air akan masuk ke dalam sel. Sebaliknya, apabila cairan di luar sel lebih pekat daripada di dalam sel (hipertonis) maka air dari dalam sel akan bergerak ke luar. Kondisi hipotonis dapat mengakibatkan sel menggelembung dan mungkin pecah. Adapun pada kondisi hipertonis, sel akan mengerut.

Mekanisme osmosis

Gambar 1.14 Mekanisme osmosis

Transpor Aktif

Transpor aktif terjadi apabila sel secara aktif memindahkan zat-zat melewati membran sel dengan menggunakan energi. Biasanya, transpor aktif dilakukan untuk memindahkan zat dari konsentrasi rendah menuju konsentrasi tinggi. Misalnya, glukosa tidak dapat melewati membran sel karena ukurannya terlalu besar. Oleh karena itu, molekul glukosa ini akan diangkut secara aktif. Energi yang digunakan untuk transpor aktif ini didapat dari pemecahan ATP menjadi ADP, fosfat, dan energi. Glukosa tersebut akan berikatan dengan fosfat menjadi glukosa-fosfat. Glukosafosfat inilah yang dapat melewati membran sel.

Contoh transpor aktif yang paling sering muncul adalah mekanisme pompa natrium-kalium. Mekanisme pompa natrium-kalium akan memompa masuk ion kalium (K+) dan memompa keluar ion natrium (Na+). Mekanisme pompa natrium-kalium dapat Anda perhatikan pada Gambar 1.15.

Ion Na+ akan melekat pada protein di dalam membran sel. Ketika ATP dihidrolisis menjadi ADP, fosfat yang dihasilkan akan melekat pada protein. Melekatnya fosfat pada protein menyebabkan protein berubah bentuk. Perubahan bentuk protein membuat ion Na+ keluar dari dalam sel. Bersamaan dengan itu, ion K+ akan melekat pada protein dan fosfat akan lepas. Lepasnya fosfat menyebabkan bentuk protein kembali seperti semula. Ion K+ akan masuk ke dalam sel.

Skema mekanisme pompa natrium-kalium

Gambar 1.15 Skema mekanisme pompa natrium-kalium

Eksositosis

Proses eksositosis

Gambar 1.16 Proses eksositosis

Eksositosis terjadi apabila terdapat molekul-molekul berukuran besar yang tidak dapat ditransportasikan melalui mekanisme transpor aktif. Eksositosis (ex = keluar dari, cytos = sel) merupakan mekanisme transpor molekul keluar dari sel dengan cara membentuk vesikula. Suatu sel akan membentuk vesikula apabila akan mengeluarkan suatu molekul. Vesikula yang terbentuk akan melingkupi molekul yang akan dikeluarkan. Vesikula bersama molekul yang dilingkupinya tersebut akan bergerak menuju membran sel. Setelah melekat dengan membran sel, molekul yang dibawa vesikula akan dikeluarkan dari dalam sel.

Endositosis

Pinositosis dan (b) Fagositosis

Gambar 1.17 (a) Pinositosis dan (b) Fagositosis

Sebaliknya dari eksositosis, endositosis merupakan mekanisme masuknya molekul ke dalam sel dengan bantuan vesikula. Endositosis berasal dari endon yang berarti dalam dan cytos yang berarti sel. Mekanismenya, suatu sel akan membentuk vesikula dengan cara menjulurkan bagian luar membran sel. Bagian luar membran sel tersebut akan dibawa masuk. Kemudian, vesikula akan menelan molekul tersebut sehingga masuk ke dalam sel.

endositosis

Terdapat dua jenis endositosis, yaitu

Pinositosis

Fagositosis

Pinositosis adalah proses endositosis berupa cairan, sedangkan fagositosis adalah proses endositosis tidak berupa cairan, misalnya bakteri.

Percobaan Biologi Proses Difusi dan Osmosis

Tujuan

Mengamati proses osmosis

Alat dan Bahan

1. Mistar                                             4. Air suling

2. Tiga buah gelas kimia 0,5 L       5. Gula

3. Kentang

Langkah Kerja

  1. Buatlah potongan kentang berbentuk bujur sangkar dengan perbandingan panjang : lebar : tinggi adalah 0,5 cm : 0,5 cm : 3 cm. Buatlah potongan kentang tersebut sebanyak 9 buah.
  2. Sediakan tiga buah gelas kimia dan masing-masing diberi label A, B, dan C.
  3. Masukkan air suling ke dalam gelas kimia A; masukkan larutan gula 10% ke dalam gelas kimia B; masukkan larutan gula 20% pada gelas kimia C. Bagaimanakah cara membuat larutan-larutan tersebut?
  4. Masukkan masing-masing tiga buah potongan kentang pada gelas kimia A, B, dan C. Kemudian, diamkan selama satu jam. 5. Ukurlah tinggi dan berat setiap kentang. Masukkan hasil pengamatan Anda ke dalam tabel seperti berikut.
NoGelas KimiaKentangTinggi AwalTinggi AkhirBerat AwalBerat AkhirKeterangan
1A13 cm
2A23 cm
3A33 cm
4B13 cm
5B23 cm
6B33 cm
7C13 cm
8C23 cm
9C33 cm

Pertanyaan

  1. Apakah terjadi perubahan ukuran pada kentang?
  2. Kentang pada gelas kimia manakah yang berkurang ukurannya?
  3. Apakah yang terjadi pada kentang pada gelas kimia A?
  4. Apa sajakah yang memengaruhi perubahan ukuran pada kentang?
  5. Lewat manakah sebenarnya air yang ada?
  6. Adakah bahan selain kentang yang dapat digunakan untuk percobaan tersebut? Lakukanlah.
  7. Kesimpulan apakah yang dapat Anda peroleh dari kegiatan ini?

Rangkuman

  1. Terdapat tiga teori mengenai sel, yaitu sel merupakan unit struktural paling dasar dari makhluk hidup; sel adalah unit fungsional dari makhluk hidup; semua sel berasal dari sel lainnya melalui proses pembelahan.
  2. Sel tersusun atas tiga komponen utama, yaitu membran sel, inti sel (nukleus), dan sitoplasma.
  3. Membran sel tersusun atas molekul protein, fosfolipid, air, karbohidrat, dan sedikit kolesterol. Lapisan fosfolipid tersusun atas gugus lipid yang bersifat hidrofobik dan gugus fosfat yang bersifat hidrofilik.
  4. Inti sel (nukleus) merupakan bagian terpenting bagi kehidupan sel sebab nukleus mengendalikan seluruh aktivitas sel. Nukleus dibatasi oleh membran inti yang berfungsi melindungi inti sel dan sebagai tempat pertukaran zat antara materi inti dengan sitoplasma. Inti sel tersusun atas cairan inti (nukleoplasma), anak inti (nukleolus), dan kromatin.
  5. Sitoplasma merupakan cairan koloid kompleks dari sel. Pada sitoplasma terdapat organel sel dan substansi yang tidak hidup. Di dalam sitoplasma berlangsung beberapa metabolisme sel, misalnya sintesis protein.
  6. Di dalam sel terdapat organel-organel, seperti mitokondria, ribosom, retikulum endoplasma, badan golgi, lisosom, mikrobodi, dan sentriol.
  7. Terdapat perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan. Perbedaan tersebut berdasarkan ada atau tidaknya suatu bagian atau organel sel. Misalnya, dinding sel, kloroplas, dan plastida merupakan organel sel yang hanya terdapat pada tumbuhan.
  8. Sel terdiri atas dua tipe, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel prokariotik merupakan tipe sel yang tidak memiliki membran inti. Adapun sel eukariotik adalah tipe sel yang sudah memiliki membran inti.
  9. Sel membutuhkan zat atau molekul untuk menjalankan aktivitas metabolismenya. Kebutuhan tersebut difasilitasi dengan adanya transportasi zat-zat melalui membran sel. Transportasi zat-zat dibagi menjadi dua, yaitu transportasi pasif dan transportasi aktif. Transportasi pasif berlangsung melalui proses difusi dan osmosis. Adapun transportasi aktif berlangsung melalui proses transpor aktif, eksositosis, dan endositosis.

Peta Konsep

peta konsep bab 1

Refleksi

Bagaimana pendapat Anda setelah mempelajari materi Organisasi Tingkat Sel ini? Menarik, bukan? Banyak hal yang bisa Anda dapatkan setelah mempelajari bab ini. Misalnya, Anda dapat memahami sel sebagai unit terkecil penyusun tubuh serta organel-organelnya.

Tujuan Anda mempelajari bab ini adalah agar Anda mampu memahami struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan; mengidentifikasi organel sel tumbuhan dan sel hewan, serta membandingkan mekanisme transpor pada membran sel. Apakah Anda dapat mencapai tujuan tersebut?

Apabila Anda mengalami kesulitan dalam mempelajari materi tertentu pada bab ini, diskusikanlah bersama teman-teman Anda. Kemudian, bertanyalah kepada guru Anda untuk memecahkan permasalahanpermasalahan berkenaan dengan materi pada bab ini. Agar Anda mampu memahami materi pada bab ini dengan lebih baik, pastikanlah Anda menguasai materi bab ini dengan belajar lebih giat.

Evaluasi Kompetensi Bab 1

A. Pilihan Ganda

1.Istilah sel pertama kali dinyatakan oleh…

a. Robert Hooked. Rudolf Virchow
b. Felix Dujardine. Matthias Schleiden
c. Theodor Schwann

2. Perhatikan gambar berikut

soal bab 1 nomor 2

Protein perifer ditunjukkan oleh nomor …

a. 1d. 4
b. 2e. 5
c. 3

3. Bagian dari membran sel yang bersifat hidofobik ditunjukkan oleh nomor …

a. 1d. 4
b. 2e. 5
c. 3

4. Teori fluid mozaic mode dikemukakan oleh

a. Rudolf Virchowd. Robert Hooke
b. Mathias Schleidene. Theodor Schwann
c. Singer dan Nicolson

Untuk soal no 5-7, perhatikan gambar berikut.

soal bab 1 nomor 5

5. Bagian sel yang berfungsi mengendalikan seluruh aktivitas sel ditunjukkan oleh nomor …

a. 1d. 4
b. 2e. 5
c. 3

6. Kromatin terletak pada bagian sel dengan nomor …

a. 1d. 4
b. 2e. 5
c. 3

7. Organel – organel terletak pada suatu cairan. Cairan tersebut ditunjukkan oleh nomor …

a. 1d. 4
b. 2e. 5
c. 3

8. Organel sel yang merupakan tempat berlangsungnya respirasi sel adalah …

a. Nukleusd. Nukleolus
b. Lisosome. Ribosom
c. Mitokondria

9. Organel sel yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya sintesis protein adalah

a. Ribosomd. Lisosom
b. Nukleuse. Mitokondria
c. Membran sel

10. Perbedaan utama antara retikulum endoplasma halus dan retikulum endoplasma kasar adalah …

a. fungsinyad. letaknya di sel hewan atau sel tumbuhan
b. ada tidaknya ribosome. ada tidaknya citocavitari
c. letaknya di sel

11. Organel yang berperan dalam proses sekresi adalah …

a. re halusd. ribosom
b. re kasare. membran sel
c. badan golgi

12. Pasangan nama organel dan fungsinya yang benar adalah …

a. membran sel-respirasid. mitokondria- reproduksi
b. nukleus-transportasie. retikulum endoplasma-sintesis protein
c. lisosom-pencerna sel yang rusak

13. Lisosom primer yang bergabung dengan vakuola fagositik dapat membentuk …

a. enzimd. vakuola
b. lisosom sekundere. retikulum endoplasma kasar
c. ribosom

14. Pada perokrisom H2O2 diuraikan oleh enzim …

a. tripsind. katalase
b. lipasee. selulase
c. amilase

Untuk soal no 15-17, perhatikan gambar berikut.

soal bab 1 nomor 15

15. Perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan adalah ada tidaknya bagian sel yang ditunjukkan oleh nomor …

a. 1d. 4
b. 2e. 5
c. 3

16. Organel yang mengandung DNA ditunjukkan oleh nomor …

a. 1d. 4
b. 2e. 5
c. 3

17. Organel yang berperan dalam pebelahan sel ditunjukkan oleh nomor …

a. 1d. 4
b. 2e. 5
c. 3

18. Grana dari kloroplas dan krista dari mitokondria memiliki persamaan fungsi, yaitu untuk …

a. perlindungan dan kerusakand. memperluas bidang tempat terjadinya reaksi kimia dalam sel
b. memperbesar tekanan osmosis dan difusie. tempat berlangsungnya fotosintesis
c. mengontrol metabolisme sel

19. Proses perpindahan molekul-molekul suatu zat dari bagian yang berkonsenrasi rendah disebut …

a. osmosisd. endositosis
b. transportasie. difusi
c. eksositosis

20. Mekanisme pompa natrium-kalium adalah salah satu contoh dari …

a. transpor aktifd. endositosis
b. osmosise. eksositosis
c. difusi

B. Soal Uraian

  1. Jelaskan struktur membran sel berdasarkan teori mosaik cair
  2. Jelaskan tiga fungsi membran sel
  3. Apakah perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan?
  4. Apakah perbedaan yang mendasar dari sel prokariot dan sel eukariot?
  5. Jelaskan peristiwa yang terjadi pada sel tumbuhan dan sel hewan apabila dimasukkan ke dalam air murni
  6. Soal Tantangan
  7. Berikut adalah gambar yang menunjukkan sebuah sel yang dimasukkan ke dalam beberapa jenis larutan. Setiap larutan memiliki konsentrasi yang berbeda-beda.

C. Soal Tantangan

  1. Berikut adalah gambar yang menunjukkan sebuah sel yang dimasukkan ke dalam beberapa jenis larutan. Setiap larutan memiliki konsentrasi yang berbeda-beda.

soal bab 1 tantangan nomor 1

Berdasarkan gambar tersebut, jawablah pertanyaan berikut ini.

  1. Larutan manakah yang bersifat hipotonis? Jelaskan.
  2. Apakah yang terjadi pada sel di larutan B?